EPILOG

196 14 31
                                    

Tekan VOTE!.

******

Senyuman tak henti-hentinya terukir si bibir dua orang yang saat ini sedang tertawa di pelaminan, duduk berdua merasakan kalau hari ini mereka menjadi raja dan ratu, menyalami lara tamu undangan, mendapatkan ucapan selamat dari para tamu undangan.

"Mana sih mereka, kok gak datang-datang sih?." Tanya si pengantin perempuan, beberapakali dia menoleh mencari sahabat SMA-nya dulu.

"Tenang dulu sayang, 'kan namanya juga udah dewasa, pasti mereka punya kesibukan sendiri, gak kaya SMA lagi." Ucap suaminya menenangkan.

"Ish, tapi aku gak sabar pengen lihat it__."

"Itu mereka!." Seru suaminya cepat, mereka menoleh pada sepasang suami istri itu, mereka tersenyum manis, di tengah-tengah mereka ada balita kecil berumur dua tahun, anak kecil itu memakai gamis buatan sang ibu, kepalanya tertutup jilbab ala sang ibu.

"Zilla, Leo, akhirnya kalian datang." Seru pengantin perempuan melihat Zilla dan Leo, sepasang suami istri yang sudah memiliki buah hati berumur dua tahun, bernama Syahara Zahra Saputri dan Syahira Zahra Saputri.

Leo dan Zilla menyalami tangan pengantin itu bergantian, memberikan kado sebagai hadiah pernikahan.

"Ma'af ya Re, kita gak lihat akad kalian, tadi itu Syahira rewel gak ikut katanya, terus cuma Syahara yang ikut," ucap Zilla, dia menggamit tangan sang putrinya.

"Duuh, lucunya, Syahara." Rere, sahabat Zilla itu menunduk mencium pipi Syahara.

Syahara menjauhkan pipinya tidak ingin dicium, dia memeluk kaki Leo erat, Leo dan Zilla tertawa.

"Ihhh, gemes deh, sama tante yuk." Rere ingin merangkul Syahara, tapi mata Syahara berkaca-kaca ingin menangis, Leo yang melihat itu langsung membawa putrinya ke pelukannya.

"Kok kamu gak kaya Syahira sih, padahal kalo Syahira itu mau sama aku." Rere mencebikkan bibirnya.

"Udahlah, kamu jangan gitu, kamu mau juga gak anak lucu kaya mereka?." Tanya sang suami pada Rere, Rere melepaskan tangan suaminya yang tadi bertengger di pinggangnya.

"Ishh, jangan tebar kemesraan disini juga kali." Decak Leo melihat sahabatnya itu kesal.

"Sirik aja lo." Balas Rido. Yaa, Rido yang menikah dengan Rere, ternyata mereka memiliki kisah yang berbeda juga semasa sekolah dulu, sehingga membuat mereka bersanding di pelaminan.

"Yaudah kita mau kesana dulu ya. " Pamit mereka menunjuk ke arah teman-teman SMA yang lain.

"Iya, makan yang banyak ya kalian." Seru Rere.

"Sayang, kamu mau juga gak anak kaya Syahara?." Tanya Rido, Rere meringis mendengarkan ucapan suaminya, dia mencubit keras perut sang suami.

"Awsss, sakit sayang."

"Makanya kamu jangan bahas soal ini disini."

"Kalo di kamar boleh gitu?."

Rere melorot tajam pada suaminya, "WAHHH, AKHIRNYA NIKAH JUGA LO." teriakkan Delon yang menggema membuat mereka menolehkan kepala.

Delon menonjok lengan Rido, membuat Rido meringis.

"Sakit dodol, udah jadi bapak juga masih aja lo kaya bocah." Ucap Rido kesal.

Delon terkekeh geli, "by the way, selamat ya Rere, Rido, oh iya Re, lo harus sabar ya hadepin sikap suami lo ntar, jangan sampe lo kena percobaannya di__."

"Ngomong sama Rere, aku aja suka kena percobaan kamu." Potong seseorang dengan suara lembutnya, Delon nyengir lebar melihat sang istri, digendongannya ada sang putri yang masih berumur satu tahun itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

About Friendship [ENDING]Where stories live. Discover now