Chapter 16

97 9 0
                                    

Tekan Vote dulu yaaakkk:*

*****

Bel pulang sekolah sudah mengalun indah di telinga para murid yang sedang menantikannya, sedangkan bagi mereka yang masih ingin terus di sekolah merasa waktu mereka habis untuk merasakan kesenangan di sekolah, seperti Delon yang katanya bel pulang sekolah membuat dia harus berpisah dengan gebetannya.

Sedangkan Rido bilang, waktunya pasti akan terus berlanjut, dan terlalu cepat untuknya lulus sekolah.

"Pulang sekolah mau kemana?." Tanya Fitra pada Zilla yang sedang berjalan keluar dari kelasnya.

"Gak kemana-mana, kenapa?."

"Bunda nyuruh Lo ke rumah, bisa?." Tanya Fitra lagi, Zilla menoleh pada Leo yang kebetulan juga sedang berjalan di sisi kirinya.

"Terserah lo." Ucapnya datar.

"Mm, gue minta ijin Umy dulu ya Tra," Fitra mengangguk, selanjutnya Zilla mengambil handphone di saku bajunya, dia mendial nomor Umy-nya.

"Assalamualaikum." Sapa umy-nya di seberang telepon.

"Wa'alaikumussalam Umy."

"Kenapa sayang?." Tanya Umy-nya Zilla.

"Engg__ ini My, bundanya Fitra minta Zilla ke rumahnya, Umy ijinin gak?." Tanya Zilla, Umy-nya terdiam sejenak.

"Boleh, tapi sama Leo juga 'kan?."

"Nggak My, Leo kayanya ada acara juga sore, dia latihan basket." Zilla mengecilkan suaranya agar Leo tidak mendengarnya karena dia berbohong.

"Yaudah Umy ijinin, tapi jangan pulang malam-malam."

"Siap Umy." Ucap Zilla semangat.

"Yaudah, kamu hati-hati ya disana, kalo kamu butuh apa-apa minta tolong ke Leo dulu ya, tenang aja, Umy udah bilang kok ke nak Leo sama mamanya."

"Iya Umy pasti kok, yaudah Zilla tutup teleponnya ya My, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Zilla tersenyum lebar, dia menganggukkan kepalanya cepat.

"Umy ijinin, yuk berangkat."

"Yuk."

"Tunggu dulu." Teriak Leo karena dia ditinggalkan sendirian. Zilla dan Fitra menoleh ke belakang.

"Apa lagi?." Tanya Zilla kesal.

"Nanti sore gue jemput lo, gak pake penolakan, ini perintah Umy lo juga," ucapnya, Zilla mendengus.

"IYA." Kesalnya, Zilla menarik tas Fitra agar segera pergi dari sana, dia malas jika menatap muka Leo setiap hari, tidak di rumah, tidak di sekolah.

*****
Sesampainya di rumah Fitra, mata Zilla disuguhkan oleh rumah minimalis tapi terlihat elegan, dengan cat berwarna abu muda dipadu warna putih dominasi hitam, walaupun warnanya tidak ada yang mencolok, itu dibantu dengan tanaman bunga yang ada di depan rumahnya, pasti bunda Fitra rajin menanam bunga. Zilla manggut-manggut, matanya menelusuri setiap jengkal rumah Fitra.

"Lo suka tanaman juga?." Tanya Fitra. Zilla menoleh sebentar, lalu dia tersenyum kembali melihat perpustakaan kecil yang berada di sudut ruangan dekat ruang tamu.

"Ternyata walaupun lo itu tomboi, lo juga suka juga ya sama bunga." Ucap Fitra diiringi dengan decakan Zilla.

"Kalo lo masih mau lihat-lihat dulu gak papa, gue ganti baju dulu."

"Eh, tunggu dulu." Zilla menghentikan Fitra yang sudah akan melangkahkan kakinya ke kamar.

"Kenapa?."

About Friendship [ENDING]Where stories live. Discover now