Chapter 14

104 11 0
                                    

Kalo ada typo komentar
HARUS
HARUS
WAJIB

*****

Mereka sampai di sekolah dengan selamat, gerbang juga belum ditutup, Zilla yang turun duluan tidak menunggu Leo, dia malah meninggalkan Leo di parkiran. Selama perjalanan ke sekolah juga tidak ada percakapan sama sekali, padahal dulu mereka selalu menghiasinya dengan candaan.

Sampai di koridor menuju kelasnya, Zilla mendengar suara nyaring Delon dan Rido, seperti biasa juga mereka sedang memakan bekal entah punya siapa.

"Hai bidadari." Sapa Rido dengan senyum genitnya.

Zilla melirik malas melalui ekor matanya, tumben Fitra juga ikut nimbrung, apalagi kini dia ikut makan dengan dua cecunguk itu, Zilla kira Fitra itu takut tertular otak gesrek mereka, ternyata tidak juga.

"Asem amat tuh muka neng." Kali ini Delon yang bersuara.

Zilla mendengus kesal, dikarenakan kelasnya belum mulai, juga masih lama, akhirnya dia ikut duduk dengan mereka.

"Muka lo kenapa ditekuk kaya gitu." Fitra mengunyah makanan di mulutnya, dia memandangi raut muka Zilla yang kali ini pasti sedang tidak mood.

Zilla menggebrak meja kesal, Delon yang mengunyah telor balado sontak tersedak bumbu cabe pedas, dia terbatuk-batuk karena kerongkongannya yang terasa perih sekaligus pedas.

"Mi__ minum." Ucapnya tidak jelas.

Rido menyodorkan air minum di botol, Delon langsung meminumnya tanpa henti, bukannya tertelan, minuman itu sekarang malah tersembur keluar dari mulutnya.

"Pedesssssss." Desisnya, Delon bangkit dari duduknya dengan tergesa, dia tidak ingat tadi mencampurkan es teh dengan bon cabe. Seperti biasa akan membuat percobaan dengan sahabat tengilnya.

"Sukurin lo." Ucap Zilla dengan tawanya yang keras.

Rido juga ikut tertawa terpingkal-pingkal memegangi perutnya, "Aneh deh gue, itu anak emang lupa ya, padahal dia yang ngasih bon cabe itu." Ucapnya dengan geleng-geleng kepala.

Fitra hanya tersenyum tipis, syukurlah sekarang perasaan Zilla sudah membaik lagi, dia tidak bisa menahan amarahnya tadi saat melihat wajah Zilla yang kusam.

"Kenapa tuh anak?." Tanya Leo yang baru saja datang, tadi dia melihat Delon lari terbirit-birit ke kantin.

"Biasa, kali ini dia yang kena percobaan." Balas Rido.

"Hah? Cuka lagi?." Tanya Leo.

"Bukan, tadi minumannya gue kasih bon cabe," Rido tertawa terbahak-bahak, sedangkan Leo menggelengkan kepalanya.

"Emang ya kalian, ehh Tra tumben lo ikut makan bareng mereka?." Tanyanya, dia ikut duduk di tengah-tengah Zilla dan Fitra.

"Belum makan di rumah." Balasnya, lalu dia minum air mineral di dalam botol yang dia ambil dari tasnya.

"Gue ke kelas duluan ya." Pamit Zilla mengarah pada Fitra, dia enggan melihat Leo, Fitra mengerti arti tatapan Zilla, akhirnya dia mengangguk.

"Tumben lo pamit ke Fitra, biasanya pamit ke si Leo." Ucap Rido curiga.

"Bodoamat, bukan urusan lo, mending lo urusin tuh kembaran lo si Delon." Balasnya dengan lidah yang dijulurkan.

"Dih, bocah." Decak Rido.

Zilla pergi ke kelasnya, Leo menghembuskan nafas kasar, dia menoleh saat merasakan tepukan di bahunya, itu Fitra yang menepuk bahunya, Fitra hanya tersenyum tipis seperti biasa.

About Friendship [ENDING]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ