Part 67

43.7K 1.6K 68
                                    

Happy Reading❤

Author POV

Kaila sedang berada di aula markasnya,ia sedang memberi tahukan rencana yang ia buat untuk mengambil senjata mereka, yang posisinya terletak di sebuah pulau yang bisa dibilang terpencil,lebih tepatnya dimarkas arkan.

"Saya rasa penjelasan dari saya sudah cukup,sekarang kalian masuk ke jet yang sudah disediakan,bawa senjata yang dikira penting,jelas?,"kata kaila.

"Jelas!,"

Sekitar 100 pasukan Black Devil masuk kedalam jet yang sudah disediakan,disusul oleh kaila dan juga leo.

Mereka lepas landas menuju kearah utara,penerbangan memakan waktu kurang lebih selama 30 menit karna jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Sebelumnya kaila sudah membagi dua kelompok,50 pasukan bersamanya dan 50 pasukan lainnya bersama leo.

Kaila turun dari jetnya,ia melihat keadaan sekitar,serasa dicukup aman mereka semua turun dari jet lalu mengerjakan tugas yang sudah diberikan kaila dan leo.

Kaila berniat memasuki markas yang lumayan besar itu dari belakang,tapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya,gerbang bagian belakang dijaga ketat oleh beberapa orang.

Mungkin arkan sudah mengetahui jika Black Devil akan datang kemarkasnya,jadi ia lebih memperketat penjagaan.

Tapi,bukan kaila namanya jika tidak memiliki banyak cara untuk menyingkirkan musuh-musuhnya.

Kaila melihat jika gerbang belakang dan halaman utama jaraknya cukup jauh,dan disana hanya ada sekitar 15 orang,kaila tersenyum miring.

Kaila menyuruh pasukannya untuk bersembunyi dibalik pohon-pohon yang cukup gelap,kaila mulai melangkahkan kakinya kearah gerbang belakang dengan perlahan.

Saat sampai dititik yang pas,kaila mengeluarkan beberapa jarum yang panjangnya sekitar 5 cm dari balik jaketnya.

Kaila mulai membidik,dalam satu kali lemparan jarum tersebut berhasil menacap pada setiap orang yang ada disana,detik kemudian orang-orang itu tergeletak ditanah karna jarum tersebut mengandung racun yang dibuatnya sendiri.

Kaila menyuruh beberapa pasukannya untuk mengurus mayat-mayat itu dan berjaga di gerbang belakang dengan cara menyamar.

Setelah dirasa selesai,kaila dan pasukannya masuk kedalam markas itu dengan cara mengendap-endap.

Leo sudah mengurus orang-orang yang ada di halaman tengah membuat kaila lebih leluasa bergerak.

Saat sampai di depan pintu ruang senjata,kaila menghack alat yang ada disana,lebih tepatnya merusak tapi tidak meninggalkan jejak,itulah ciri dari seorang kaila.

Pintu ruangan itu mulai terbuka,kaila menyuruh beberapa pasukannya untuk mengangkat kotak-kotak yang berisi senjata yang mereka pesan ke dalam jet.

Sedangkan kaila berjalan ke arah ruangan arkan dengan santai,beberapa anggotanya masih mengikutinya dibelakang.

Saat sampai di halaman utama banyak anggota arkan yang mengepung mereka.

"Mana ketua kalian?!,"tanya kaila.

"Gue disini,"kata seseorang pria yang tak lain adalah arkan,ia berjalan ke arah kaila lalu berhenti tepat didepannya.

"Ada masalah?,"tanya arkan.

"Gue kasih tau sama lo,jangan coba-coba ngusik ketenangan gue! Maksud lo apaan? Ngambil barang milik orang! Punya sopan santun?,"kata kaila.

"Gue gak bermaksud apa-apa,"kata arkan sambil tersenyum sinis.

K . A . I . L . A [Completed]✔Where stories live. Discover now