Part 21 [END]

40.1K 3.3K 245
                                        

Lee Taeyong, pemuda manis itu merapatkan mantel coklat yang ia pakai dan menggosok kedua tangannya mencoba mencari kehangatan.

Bibir semerah Cherry miliknya tak henti-hentinya mengeluarkan sumpah serapah.

"Jung Jaehyun sialan kenapa lama sekali." Dirinya terus mendumel tanpa menghiraukan tatapan aneh orang-orang yang melihatnya.

Tak lama orang yang dimaki datang setengah berlari menghampirinya.

"Maafkan aku sayang tadi ada sedikit kendala." Ujarnya setelah ia berada di hadapan tunangannya.

"Kau membuatku menunggu selama satu jam sampai rasanya aku akan membeku sialan!" Maki Taeyong.

"Your mouth babe." Jaehyun menjawil hidung merah tunangannya dengan gemas.

"I don't care."

"Kajja." Jaehyun menggenggam tangan kiri milik Taeyong menautkan jari-jari meraka yang terdapat cincin mewah dijari manis sang submisive menandakan bahwa ia miliknya, lalu membawa yang lebih kecil menuju mobilnya.

Tiga tahun memang waktu yang cukup singkat untuk merasakan lika-liku bangku menengah atas, itulah yang dirasakan oleh Taeyong. Dua tahun ia harus merasakan manis dan pahitnya backstreet, dua tahun persahabatannya yang sudah terjalin nyaris berakhir bahkan dua tahun ia harus bermusuhan dengan sahabat-sahabat Jaehyun, namun semua itu berakhir di tahun ketiga. Tahun terkahir mereka di bangku menengah atasnya hanya dihiasi oleh kebahagiaan tidak ada lagi rahasia, permusuhan, ataupun baku hantam. Mereka benar-benar mengukir tahun terkahir mereka dengan indah.

Kini mereka telah menginjak bangku kuliah bahkan mereka masuk di universitas yang sama hanya berbeda fakultas.

Keduanya memasuki cafe yang tak jauh dari kampus, begitu masuk mereka di suguhkan oleh beberapa tanaman hijau di setiap sudut cafe serta terdapat sofa-sofa berwarna cerah yang nyaman untuk di jadikan tempat bercengkrama.

Keduanya memasuki cafe yang tak jauh dari kampus, begitu masuk mereka di suguhkan oleh beberapa tanaman hijau di setiap sudut cafe serta terdapat sofa-sofa berwarna cerah yang nyaman untuk di jadikan tempat bercengkrama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Disini!"

Keduanya menoleh kearah pojok kafe dimana seorang pemuda manis mengangkat tangannya.

"Kalian sudah lama disini?" Jaehyun bertanya seraya menarik kursi untuk Taeyong duduk.

"Kita sudah hampir dua jam menunggu kalian." Balas orang yang tadi mengangkat tangan yang tak lain adalah Ten.

"Kalian melewatkan moment menjijikkan dari seorang Yuta." Doyoung berujar sembari terkekeh.

"Semua gara-gara si Jung ini bahkan aku hampir membeku di depan fakultas karena menunggunya." Taeyong mendelik pada sang kekasih.

"Profesor Park tiba-tiba membicarakan tentang sesuatu jadi agak telat." Bela Jaehyun.

"Lebih baik tadi aku yang menjemput Taeyong." Ujar Yuta yang duduk di samping Ten.

"Ingat batasan mu tuan Nakamoto!"

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Where stories live. Discover now