Part 17

25K 3.2K 294
                                        

Jungwoo memasuki kelasnya seperti biasanya dan mendapati keempat sahabatnya yang sedang mengelilingi bangku Taeyong.

Tanpa sapaan seperti biasa ia menyimpan tas miliknya di bangkunya yang tepat berada di depan bangku Taeyong hingga membuat keempat sahabatnya menoleh kearahnya.

"Pagi Jungwoo-ya." Sapa Taeyong manis.

Jungwoo menghiraukan sapaan sang sahabat dan memilih duduk di bangkunya lalu menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya. Taeyong yang melihat respon sang sahabat menatapnya sendu.

"Hey." Jungwoo merasakan tepukan di bahunya, dari suara itu adalah Doyoung.

"Jangan abaikan kami." Ujar Ten.

"Hyung ayo bicarakan ini baik-baik." Jungwoo tetap diam meskipun sang maknae bersuara.

"Jangan terus diam." Doyoung kembali bersuara.

"Maafkan aku Jungwoo-ya " Taeyong menatap punggung Jungwoo sedih

"Bisakah kalian diam?!" Seluruh siswa di kelas tersebut terkejut mendengar bentakan Jungwoo apalagi pemuda tersebut membentak sahabatnya.

Jungwoo yang sekarang sudah berdiri menatap sahabatnya satu persatu.

"Kumohon biarkan aku sendiri dulu mengertilah." Ujarnya pelan.

Setelah itu ia berjalan keluar kelas meninggalkan keempat sahabatnya.

Jungwoo berjalan tanpa arah di koridor dengan lesu. Sebenarnya ia tidak ingin meledak seperti tadi di depan sahabatnya namun emosinya sedang tidak baik sejak kemarin hingga membuatnya tak dapat menahan.

Ia terus berjalan menundukkan kepalanya. Hingga tanpa di sadarinya ada seseorang yang berlari dari arah berlawanan.

Bruk...

Jungwoo jatuh terduduk di lantai koridor sekolah yang dingin tanpa ada niatan memaki orang yang berani menabraknya seperti biasa.

"Punya mata tidak?!" Orang yang menabraknya membentak Jungwoo.

"Hikss.."

"Hey kenapa menangis?" Orang tersebut seketika panik saat mendengar isakan dari orang yang ia tabrak.

Dengan segera dirinya berjongkok bermaksud membantunya berdiri, tidak lucu kan dia dimintai tanggung jawab karena membuat anak orang lumpuh setelah ia tabrak.

Konyol.

"Jungwoo?" Ia kaget saat melihat wajah orang yang di tabraknya.

"Lucas." Lirih Jungwoo dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Ayo berdiri." Lucas menuntun Jungwoo agar berdiri.

"Berhenti menangis aku tidak ingin orang lain salah paham." Ujar Lucas datar.

"Aku adalah korban tapi aku yang disalahkan ya begitulah hidup." Lucas mengerutkan dahinya bingung atas balasan tidak nyambung dari orang dihadapannya.

"Apa maksudmu?" Tanya Lucas bingung.

"Tidak usah pedulikan." Jawab Jungwoo acuh lalu berjalan melewati Lucas begitu saja.

Namun baru beberapa langkah dirinya bisa merasakan ada yang menahan pergelangan tangannya.

"Ikut aku." Dengan seenaknya Lucas menariknya kearah parkiran.

Jungwoo mencoba berontak tetapi tenaganya tidak bisa membuat cengkraman ditangannya lepas.

"Masuk." Ujar Lucas setelah membuka pintu penumpang mobilnya.

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Where stories live. Discover now