Part 8

26.1K 3.6K 179
                                        

Setelah pamit pada Chanyeol, Jaehyun langsung mengendarai mobilnya menuju basecamp— tempatnya menenangkan diri.

Ia mengambil jalan pintas guna mempercepat waktu tetapi di tengah jalan ia di hadang oleh 9 motor sport.

"Shit dia lagi." Ujar Jaehyun geram saat salah satu dari mereka membuka helmnya.

"Keluar Jung!" Orang tersebut berteriak begitu turun dari motor.

Tanpa pikir panjang Jaehyun keluar dari mobilnya dan menghampirinya.

"Mau apa kau?" Geram Jaehyun.

Orang tersebut yang tak lain adalah Bangchan tersenyum mengejek.

"Well tidak ku sangka kita akan bertemu disini Jung." Ucapnya tersenyum.

Sungguh Jaehyun muak dengan senyuman itu!

"Tidak usah basa-basi apa mau mu?" Tanya Jaehyun tak sabar.

"Aku mau kau MATI di tanganku." Jawabnya penuh penekanan.

Jaehyun menautkan alisnya bingung.

Heol Jaehyun tidak ada masalah dengan orang di hadapannya ini sejak kejadian sebulan yang lalu, kenapa dia tiba-tiba ingin membunuhnya? Begitulah isi pikiran Jaehyun sekarang ini.

"Apa masalahmu?" Jaehyun mengepalkan tangannya.

"Kau masih bertanya apa masalahmu? Kau sudah membuat sepupuku masuk rumah sakit brengsek!" Bentak Bangchan emosi.

"Oh jalang itu sepupumu." Ujar Jaehyun tersenyum miring.

"Kau!" Bangchan menunjuk wajah Jaehyun dengan telunjuknya.

Jaehyun menepis tangan yang berani menunjuknya dengan kasar.

"Dengar, ajari sepupumu itu untuk berbicara dengan baik. Sayang wajahnya cantik tapi mulutnya tidak jauh seperti sampah!" Ujar Jaehyun sarkas. "Untung aku masih berbaik hati tidak membuatnya mati."

Bangchan yang sudah benar-benar emosi langsung memukul Jaehyun. Jaehyun yang tak terima tentu saja membalasnya.

Komplotan Bangchan yang sedari tadi menonton ikut bergabung memukul Jaehyun.

Keadaan disana benar-benar kacau. Perkelahian kini tak dapat di hindari.

Jaehyun menendang perut salah satu teman Bangchan hingga tersungkur, lalu saat merasa ada yang menariknya dari belakang dengan segera membanting orang tersebut ke depan.

Jaehyun kehabisan tenaga, tentu saja Bangchan dan teman-temannya berjumlah 9 orang sedangkan dirinya hanya seorang diri.

"Hah ternyata kemampuan kalian hanya segitu." Ejek Jaehyun saat semuanya tumbang di tangannya.

Jaehyun berjalan menghampiri Bangchan yang sudah tidak berdaya di pinggir jalan.

"Kau bermain dengan orang yang salah." Ujar Jaehyun tersenyum remeh.

Tanpa Jaehyun ketahui dari arah belakang salah satu teman Bangchan menghampirinya dengan pisau di tangannya dan—

Jleb..

Jaehyun memegang perutnya yang terasa nyeri. Darah merambah mengotori seragam serta tangannya dan tak lama dirinya ambruk karena tak kuat menahan sakit di tambah darah terus saja mengalir.

Bangchan yang melihat itu lantas berdiri di hadapan Jaehyun.

"Kau bermain dengan orang yang salah." Ucapnya meniru nada bicara Jaehyun.

Ia mencengkram wajah Jaehyun. "Bersyukurlah kau mengambil jalan sepi ini jadi tidak akan ada yang menolong mu." Dia tersenyum penuh kemenangan saat kesadaran Jaehyun sudah diambang batas.

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Where stories live. Discover now