Part 14

23.5K 3.3K 264
                                        

"Jaehyun turun lagi seharusnya aku datang hari ini."

Taeyong menghela nafasnya mendengar hal tersebut, jika sedang keadaan seperti ini Jaehyun selalu melarikan diri ke tempat laknat itu. Haechan yang berada di sebelahnya lantas mengeluh bahunya.

"Kau masih saja mengharapkannya Jungwoo-ya?" Tanya Doyoung yang sedang berbaring di atas sofa sedangkan yang lainnya duduk di karpet.

Mereka berlima sedang berkumpul di apartment milik Ten yang sudah berubah menjadi tempat sampah. Bagaimana tidak banyak bungkus makanan ringan bertebaran dimana-mana.

"Jaehyun sudah memiliki kekasih dan kau masih berharap Padanya astaga." Ten menggelengkan kepalanya atas kelakuan sahabatnya.

"Kita semua tidak tahu siapa kekasihnya," Jungwoo menyimpan ponselnya dan menatap sahabat-sahabatnya. "Lagipula Jaehyun sepertinya enggan memperkenalkan kekasihnya jadi aku masih ada harapan." Ujar Jungwoo penuh percaya diri.

Taeyong hanya diam tak ada niatan untuk ikut bergabung obrolan tersebut. Ia kembali mengingat bagaimana Jungwoo memberitahunya jika ia menyukai Jaehyun sejak orientasi sekolah. Dirinya tak pernah berhenti mengagumi sosok Jaehyun yang begitu sempurna pada Taeyong yang notabenenya kekasih pemuda tersebut.

Karena itulah Taeyong memutuskan untuk menyembunyikan hubungannya dengan Jaehyun pada semua orang. Ia terlalu takut jika Jungwoo akan membencinya jika tahu kebenaran.

"Bagaimana kalau kekasihnya orang seperti Taeyong Hyung?" Tanya Haechan sengaja sedangkan Taeyong langsung melotot.

Sungguh Haechan tidak habis pikir pada orang di sampingnya ini yang hanya diam saat orang lain dengan terang-terangan ingin merebut kekasihnya.

"Tidak mungkin, hal yang mustahil Jaehyun dan Taeyong bersatu." Ucap Jungwoo.

Taeyong yang sudah tidak kuat dengan situasi ini segera beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Ten.

"Minum, kau tidak lihat semua minuman sudah habis?" Taeyong menunjuk beberapa kaleng botol cola yang sudah kosong.

Setelahnya Taeyong berjalan ke dapur, ia mengambil satu botol air mineral didalam kulkas dan meneguk sampai habis. Tenggorokannya tiba-tiba kering.

Taeyong merenung di depan pantry. Pikirannya sedang kacau sejak pertengkarannya dengan Jaehyun, ia terus mempertanyakan apa dirinya telah mengambil keputusan yang benar?

"Kau memiliki masalah dengan Jaehyun Hyung?" Taeyong tersadar dari lamunannya begitu mendengar pertanyaan dari Haechan.

"Mark bilang Jaehyun Hyung banyak diam seminggu ini dan kau juga tak jauh berbeda dengannya." Ujar Haechan.

"Jaehyun memintaku untuk menyudahinya."

"Kalian putus?" Haechan melotot tak percaya.

Astaga Jaehyun itu budak cinta bagaimana bisa-

"Dia ingin aku memberitahu semua orang bahwa kita sepasang kekasih." Jelas Taeyong yang sukses membuat Haechan mengela nafas lega.

Cita-citanya sekarang menjadi saudara Jaehyun! Jadi ia tidak akan pernah rela jika mereka mengakhiri hubungan.

"Wajar dia meminta seperti itu, kekasih mana yang terua diam saat kekasihnya didekati dan disakiti orang lain. Jaehyun hyung hanya ingin semua orang tahu bahwa kau adalah miliknya jadi dia bisa melindungimu." Taeyong menatap sendu botol kosong di tangannya seakan-akan botol tersebut bisa memberinya solusi.

"Bagaimana dengan Jungwoo?" Tanya Taeyong.

"Mau bagaimana lagi Jungwoo Hyung harus menerimanya." Haechan mengambil botol di tangan Taeyong dan melemparnya ke tempat sampah. Lama-lama ia muak dengan botol itu yang sedari tadi tatap Taeyong.

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Where stories live. Discover now