Akhir pekan memang waktu yang paling tepat untuk bermalas-malasan seperti yang dilakukan Taeyong. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang tetapi dirinya masih bergelung di bawah selimut, sebelum ada manusia yang berani mengganggunya.
"Bangun pemalas." Ucapnya sembari menarik selimut yang Taeyong pakai.
"Ini hari Minggu Jung." Balas Taeyong tanpa membuka matanya.
"Siapa bilang ini hari Senin." Jaehyun menarik tangan kekasihnya agar duduk, namun tetap saja Taeyong enggan membuka matanya.
"Cepat bangun sebelum sepatu limited edition mu hangus." Ancam Jaehyun.
Mendengar itu mata Taeyong langsung terbelalak, dengan secepat kilat dirinya berlari ke kamar mandi.
Brak!
Itu suara pintu kamar mandi yang dibanting Taeyong.
Jaehyun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kekasihnya. Setelah itu dirinya keluar dari kamar Taeyong untuk menemui Chanyeol di ruang keluarga.
"Apa dia bisa bangun?" Tanya Chanyeol saat melihat Jaehyun datang menghampirinya.
"Tentu." Jawab Jaehyun bangga.
"Baguslah anak itu susah sekali di bangunkan." Ucap Chanyeol yang di setujui oleh Jaehyun.
Tak lama Taeyong pun turun dengan pakaian santainya. Hoodie hitam yang kebesaran serta celana jeans berwarna senada.
Ia pun menghampiri Jaehyun dan Chanyeol lalu duduk di tengah-tengah keduanya.
"Selamat pagi semua." Sapanya semangat.
"Ini sudah siang bocah!" Balas Chanyeol malas.
"Aku bukan bocah!" Sangkal Taeyong tidak terima.
"Sampai kapanpun kau hanya adik kecilku yang manis." Chanyeol mencubit kedua pipi Taeyong dengan gemas.
Seberapapun kerasnya Chanyeol pada Taeyong dia tetap menyayangi adik manjanya itu.
"Aku bukan anak kecil lagi." Taeyong merenggut tak suka dan itu sukses membuat Chanyeol tertawa.
"Hyung aku pinjam Taeyong untuk hari ini." Ujar Jaehyun meminta izin.
"Pulangkan kembali tanpa cacat kalau adikku sampai kenapa-kenapa habis kau di tanganku." Chanyeol mengangkat kepalan tangannya di depan wajah Jaehyun.
"Yak Hyung! Jaehyun akan menjagaku." Taeyong menarik tangan kakaknya menjauh dari wajah Jaehyun.
"Yasudah kita pergi bye!" Pamit Taeyong.
"Hati-hati!" Chanyeol berteriak pada keduanya yang sudah keluar rumah.
Sesampainya di Mall, Taeyong langsung menarik Jaehyun ke toko sepatu yang dimaksud kekasihnya tadi.
"Sekarang mau kemana?" Tanya Jaehyun saat mereka keluar dari toko sepatu. Ia membawa satu paper bag ditangannya yang tentu saja milik Taeyong.
"Makan!" Taeyong memekik semangat.
"Aku belum makan apapun." Ucapnya cemberut.
Astaga gemasnya.
"Suruh siapa bangun siang." Jaehyun menjawil hidung mancung kekasihnya.
"Siapa juga yang mengajak video call sampai malam huh?" Balas Taeyong telak yang di balas cengiran tak berdosa dari Jaehyun.
"Ya sudah ayo." Jaehyun segera menarik lengan Taeyong menuju restoran sebelum kekasihnya kembali mengeluarkan argumen yang tak bisa di balas olehnya.
YOU ARE READING
He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]
Fanfiction[COMPLETE] WARN BOYXBOY YAOI BANYAK ADEGAN KEKERASAN DAN BAHASA KASAR! Bagaimana jika ketua dua gang yang tidak pernah akur di sekolah menyimpan rahasia yang hanya diketahui oleh keduanya?
![He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/182596798-64-k592507.jpg)