Chapter 38 Bertahun-tahun ✔

297 52 33
                                    

Setahun kemudian …

“Mayraaaaa ... ini ada yang nyariin kamu," teriak Sera dari dapur.

“Siapa, Tan?" Walaupun tidak ada balasan dari Sera, Mayra tetap menuju ke ruang tamu. Padahal dia sedang menonton drama korea, setelah sekian lama tidak menonton karena sibuk belajar untuk ujian semester 2.

“Kejutaaaaaaan …”

Mayra membuka mulutnya lebar, terkejut melihat seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya. Dengan segera ia berlari ke lelaki yang sedang merentangkan kedua tangannya.

“Kenapa lo ada di sini? Lo kemana selama ini? Lalu lo di sini berapa lama? Kapan pulang ke Indonesia?” Rentetan pertanyaan panjang diberikannya pada lelaki yang tersenyum lebar itu.

“Makin cerewet aja lo, May. Sebelum lo ke sini, gue udah pindah ke negara ini duluan. Bahkan gue udah pindah sebelum gue UN. Lo gak nyari tahu keberadaan gue, ya? Gue sedih jadinya.” Lelaki yang tak lain adalah Aqim ternyata masih sama seperti dulu. Lelaki yang humoris dibalik patah hatinya.

“Serius? Tapi kenapa baru sekarang lo ke sini?”

“Karena baru sekarang gue kangen sama lo.” Aqim mencubit sebelah pipi Mayra. Lelaki itu membutuhkan waktu untuk menata hatinya bertemu dengan gadis yang jelas-jelas tidak menyimpan perasaan padanya.

“Ehem ... mau sampai kapan pelukan gitu?” Mayra dan Aqim melihat seseorang yang berdiri di depan pintu utama.

“Udah pulang kerja?” Mayra melepas pelukannya pada Aqim.

“Udah, gue ngebut balik ke rumah karena gue dapat pesan ada seseorang yang katanya mau ketemu sama lo,” ujar Kak Tara sembari mengusap rambut Mayra.

Aqim tertawa mendengarnya. “Lo kenapa ke sini? Seharusnya lo balik ke apartemen lo,” tanya Aqim.

“Kak Tara tinggal di sini kok. Udah lama dia gak tinggal di apartemennya.”

“APA?! Lo tinggal di sini? Kenapa gak di apartemen lo?”

“Ya terserah gue lah. Ini juga rumah orang tua gue,” kata Kak Tara tak ambil pusing.

“Dari dulu gak pernah akur. Dion, ini Tante ada buatin kue buat kamu,” ucap Sera sembari membawa kue untuk keponakannya.

“Tan, Dion boleh gak tinggal di sini? Dion kesepian sendirian di apartemen.” Aqim memasang wajah imutnya.

“Gak boleh! Dasar ya lo itu—”

“Boleh kok sayang. Tante suka kok kalau kamu tinggal di sini. Tante gak kesepian deh di rumah.”

Kak Tara menggerutu mendengar penuturan ibunya. Dia tahu kalau itu hanya akal-akalan Aqim agar bisa dekat dengan Mayra.

“Yessss ... Makasih Tante.”

Mayra tersenyum melihat keluarga Kak Tara yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri. Memang masalah selalu datang di kehidupan kita. Namun, akan ada kebahagiaan yang juga akan menghampiri kita.

'Mungkin inilah saatnya gue memulai hidup baru dengan keluarga baru.' batin Mayra.

*♡*

“Hai.”

Lelaki itu terus saja berjalan tanpa mempedulikan para gadis yang menyapanya. Bahkan gadis tercantik di kampus itu juga tidak dapat menarik perhatiannya.

“Yoo Bro, masih ada makul?” Arka merangkul sahabatnya, yang tak lain adalah Tara.

“Gak ada,” jawab Tara dengan singkat.

Tak Pernah Berpaling (SUDAH TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora