TJWM.-28

6.8K 613 17
                                    

Semudah itu kepergianmu meninggalkan kenangan dan kesedihan, semudah itu pula kau kembali dan menyembuhkannya.

-------------------------------

Happy Reading..

Langkah kaki lelaki berkulit tan itu di percepat kala sudah sampai di depan kantor polisi. Polisi yang barusan menelponnya sedang berjaga di bagian depan kantor tersebut.

Wajahnya terlihat merah padam menahan amarah, menagapa Jongin menyembunyikan sesuatu darinya, jika seperti ini siapa yang repot, pikirnya.

"Tuan Kim Taehyung?" Tanya seseorang yang berjaga di bagian depan kantor. Taehyung berhenti dan menoleh.

"Ah, kami hanya ingin memberi tahu bahwa Kim Jongin telah resmi di penjara atas semua bukti bukti dan laporan dari pihak yang bersangkutan langsung." seru polisi tersebut sambil menghampiri Taehyung.

"Sebentar pak saya sedikit bingung, Maksudnya pembunuhan apa? Saya tak mengerti." Taehyung menatap bingung ke arah polisi tersebut.

Sang polisi sudah ingin membuka suaranya namun saat suara dari pintu masuk terdengar niatnya luntur.

"Cukup Taehyung, Lihat saja ia sekarang!!" Suara berat itu menerobos gendang telinga Taehyung. Taehyung yang sudah hapal suara siapa itupun hanya memutar malas bola matanya.

"Sialan kau Jeon, kau benar benar ingin menghancurkanku, kau bajingan!!"

Taehyung geram ia hendak berlari dan melayangkan pukulan namun polisi yang bertugas menjaga itu menahan Taehyung. Jungkook yang melihat itu hanya menyunggingkan senyum remehnya.

"Setelah ini kau pasti akan menyesal akan semua kata kata dan tudinganmu padaku Taehyung-shi." Taehyung menatap Jungkook jengah, ia kesal dengan tangan yang terus terkepal. "Bawa aku pada Jongin."Seru Taehyung pada polisi yang menahan tubuhnya. Polisi itu pun mengangguk.

Jungkook mengikuti langkah kaki mereka.

-

Di sisi lain Lelaki manis yang tengah hamil itu sedang menenangkan seseorang yang baru baru ini kenal dengannya.

"Ahh tak perlu nyonya aku masih ada air minum di dalam mobil." Jimin tersenyum ramah.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Jimin pada orang yang ia panggil nyonya.

"Aku sangat baik.." Jimin tersenyum kembali dnegan amat teramat ramah.
"Apa Jungkook menyakitimu?" Jimin mendongak dan tersenyum. "Iya tak pernah menyakitiku, Jungkook hanya tertutup oleh emosinya sendiri." Wanita di hadapan Jimin tersenyum dan memeluk tubuh Jimin.

"Jungkook beruntung memilikimu sayang." Jimin terdiam mendengar kalimat wanita yang sudah berumur ini.

"Kami semua tak menyangka pria itu akan serius pada satu orang. Mengingat sifatnya yang seperti itu." Laki laki yang berdiri di sisi wanita tadi ikut membaur dan mengobrol bersama. Jimin lagi lagi tersenyum dan mengangguk lemah.

"Aku yang seharusnya berterima kasih, dalam hidupku aku merasa aman hanya hingga usiaku 16 tahun saja kedua orang tuaku sudah tiada--"

"Kami tau dan itu karena kakakku, Maafkan keluarga kami Jimin-ah." Jimin terperenjat kaget, ia tak bermaksud seperti itu.

"Ahh, aku tak bermaksud seperti itu nyonya."

"Tak apa kami mengerti." wanita itu menepuk pelan Bahu Jimin. Jimin mengangguk lemah.

"Bagaimana? Apa Taehyung mau menemui Jongin?" Tiba tiba laki laki yang berdiri di samping wanita itu berujar kencang. Jimin menoleh kebelakang dan ternyata Jungkook kembali.

The Jerk Wants Me - KM.ᴱⁿᵈ [ Revisi ]Where stories live. Discover now