TJWM.-8

8.9K 975 53
                                    


"Jungkook-Shi?" Jimin berucap saat Jungkook turun dari kasur dan meraih handuk yang tergeletak di lantai.

Jungkook menoleh melihat ke arah Jimin dengan tatapan seolah bertanya Ada apa?.

"Esok, kau harus pergi ke Rumah sakit, Kumohon Jungkook-Shii, luka mu-"

Jungkook berbalik menghadap ke Arah Jimin dengan memainkan lidahnya di pipi bagian dalam (U know what i mean kan gais?) dan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Sudah?" Tanya Jungkook sinis.

Jimin mengangguk dan menunduk, ia takut Jika Jungkook sudah seperti itu.

Tak lama Jungkook pergi meninggalkan Jimin di dalam kamar sendirian. Entah Ia akan pergi kemana Jimin tak tau.
Kini Jimin harus membersihkan seluruh cairan yang tersisa di pipinya, karena tadi ia sempat terbatuk dan tersedak.

Jimin turun dari kasur dan langsung masuk kedalam Kamar mandi. Ia melihat dirinya di hadapan Cermin besar yang terdapat disana.

"Aku Jimin, Aku kuat" Jimin tersenyum seketika ia mengingat akan seluruh perkataan Ibunya.

"Seburuk apapun tindakan orang lain padamu, kau harus tetap sederhana, dan tidak meninggi dan yang paling penting tersenyum dan Sabar. Jimin anak ibu, dan Jimin kuat"

Air matamya mengalir kembali kala ia mengingat sosok malaikatnya itu, Ia merindukan sosok ibunya, sosok yang dimana hati dan sikapnya teramat Lembut.

Jimin mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Tuhan, Jaga Ibu dan Ayah, Jimin Sayang mereka Hiks, Sayangi mereka Tuhan" Jimin menurunkan tangannya dan mengambil air dari keran untuk membasuh wajahnya.

Sosok Ibu dan Ayahnya sangat berpengaruh di kehidupannya Hingga mereka tak ada lagi di Bumi karena kebakaran Rumah yang menghabiskan seluruh isi rumah mereka, Jimin kala itu sedang bersekolah dan Mina berhasil selamat Setelah ayahnya berhasil mengeluarkan Mina dari dalam Rumah.

Namun naas, saat Hendak menyelamatkan Istrinya, mereka Berdua tertimpa reruntuhan bangunan yang sudah terbakar, hingga Mereka tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Jimin sendiri mengetahui hal tersebut kala Guru memberitahunya tentang kejadian itu terjadi. Dimana tetangga Jimin menelpon pihak Sekolah.

Hingga pada akhirnya Jimin tinggal Berdua bersama Adiknya dan mengharuskan Jimin membesarkan Adik dan dirinya seorang diri.

Setelah Jimin membasuh wajahnya, ia menarik bathrobe yang tergantung di samping westafle.
Ia pergi keluar kamar untuk melihat Mina adiknya.

"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya penjaga yang terdapat di depan pintu kamar Mina.

"Eum, aku hanya ingin menemui adikku" Penjaga tadi membukakan pintu kamar tersebut untuk Jimin masuk.

"Silahkan Nyonya Jeon"

Jimin terkejut kala salah satu dari penjaga yang membukakan pintu tersebut menyebutnya dengan panggilan nyonya, namun saat sadar bahwa dirinya adalah pihak bawah disini, jadi ia memaklumi.

Hal pertama yang Jimin lihat ialah Mina yang masih terlelap di atas tempat tidur besar itu.

Jimin mendekat, dan mengamati wajah teduh sang adik.

"Ka chim sayang Miniee" Jimin berucap seraya mengusap kening Mina Sayang, ia membungkuk dan mencium kening tersebut lembut.

Jimin tersenyum dan lebih memilih pergi kekamarnya kembali, karena ini masih larut ia juga butuh istirahat setelah semua kejadian di hari ini yang menimpanya.

The Jerk Wants Me - KM.ᴱⁿᵈ [ Revisi ]Where stories live. Discover now