TJWM.-12

8.5K 894 94
                                    

Happy Reading..







"Kook-ah?"

tak ada balasan yang Jimin terima, Jungkook terus memeluknya dengan erat, Kemeja putih yang di kenakan Jungkook sudah basah oleh keringat.

"Jungkook-Shi?"

Jungkook semakin menenggelamkan wajahnya pada bahu Jimin.

"Hiks"

Jimin berkedip lemah, Jungkook benar menangis, Jimin coba usap belakang kepala Jungkook, menyalurkan ketenangan sebisanya.

"Jangan menangis kook-ah, Aku disini, di sisimu" Jimin berucap sangat lembut. Tiba tiba Jimin merasa bahwa pelukan Jungkook melemah. Jimin berkedip berkali kali saat Jungkook melepaskan pelukannya kasar.

"Aku tidak menangis"

Jungkook membalikan badannya tak berniat memperlihatkan rona wajahnya yang suram.

Jimin mengangguk paham, Jungkook takkan mau terlihat lemah di hadapan siapapun.

"Jangan khawatir, aku disini, bersamamu Jungkook-shi" Ucap Jimin pelan.

Jungkook menyibakan surainya kasar ke belakang.

"Memang begitu seharusnya"

Jimin lagi lagi harus mengangguk paham dan mengerti. Kali ini ia sedikit demi sedikit mengetahui tentang Jungkook.

"Apa kau lapar?" Tanya Jungkook.

Jimin mendongak menatap punggung tegap di hadapannya.

"Sedikit"

Jungkook berbalik menghadap Jimin ia memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Bersiaplah, Malam ini kita pulang, kau di rawat di rumah saja."

Jimin tercekat dengan kata kata Jungkook barusan, otomatis senyumnya terkembang kala memdengar ucapan Jungkook.

"Benarkah?" Tanya Jimin antusias.

Jungkook mengangguk dan berjalan menuju Sofa yang terletak di dalam ruangan itu.

Ia duduk disana dan memainkan ponselnya.

Jimin sendiri sudah tak sabar untuk kembali ke Mansion besar Jungkook. bukan karena apa tapi Jimin sangat takut dengan Rumah sakit dan tak biasa dengan seluruh aroma obat yang menusuk indera penciumannya.

Ceklek

"Selamat siang saudara Jimin"

Sapa Dokter yang masuk kedalam kamar Jimin. Jimin tersenyum ke arah Dokter tadi.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya sang dokter.

"Aku baik, saat pertama kali aku masuk kedalam kamar VVIP ini kondisiku jauh membaik" Sang dokter tertawa singkat mendnegar penuturan polos Jimin

"Ahh, Jadi begini sebenarnya kau tak perlu di rawat di sini tapi karena Sau--"

"Tidak malam ini dia pulang" Sang dokter berbalik.

"Ahh, kau berubah pikiran ternyata Tuan Jeon" Sang Dokter tersenyum singkat.

Jungkook menatap nyalang Dokter tersebut ia berdiri dari sofa dan memasangkan Jasnya kembali.

"Berkhianat atau tamat?" Tanya Jungkook nyalang pada sang dokter.

"Ma-maksud anda?"

Tiba tiba Jungkook mengeluarkan pistol dari dalam saku Jasnya.

"Jungkook-Shi!!!??"

"Menjauh Jimin!!"

"Ta-Tapi"

The Jerk Wants Me - KM.ᴱⁿᵈ [ Revisi ]Where stories live. Discover now