TJWM.-1

14.4K 1.2K 155
                                    

"Kau miliku dan selamanya begitu, mereka diam hanya karena tau kau milikku jadi jangan coba-coba lari dari sisiku"

-------------------------------------












Binar binar cahaya matahari memaksa masuk kedalam netra cantik lelaki mungil yang sedang meringkuk di atas ranjang. Tubuhnya yang tidak menyisakan sehelai benang dan hanya tertutup selimut putih itu bergerak gusar di dalam tidurnya.

Ia menguap dan hendak membentangkan Tangannya, Tapi..

"Apa ini?" Tanya Jimin bingung saat kedua tangannya sulit untuk di gerakan.

"Sudah bangun Jalang?" Jimin sedikit memfokuskan pengelihatannya, ia berkedip beberapa kali dan yap, ia bisa mendapati seorang lelaki bertubuh tegap sedang berdiri di sisi ranjang besar itu.

"Lepas ini Jungkook-Shhi!" Jimin mengarahkan kedua tangannya yang di borgol oleh Jungkook.

"Apa hak mu menyuruhku?" jawab Jungkook sambil menjauh ke arah balkon dengan sekotak roko di tangannya.

Jimin terdiam entah ia harus bagaimana, dirinya juga disini entah di jadikan apa ia tak tau, Semalam kejadian yang tak di inginkan terjadi pada Jimin, Jimin harus menahan semua rasa sakit di badannya kala Jungkook menghantam bagian bawahnya begitu kasar. sampai sampai ia sendiri kesulitan untuk bernafas, karena demi apapun Jimin tak bisa merasakan sedikit saja rasa yang nikmat di dalam penyatuan keduanya itu, bahkan tak segan segan Jungkookpun menjambak rambut dan juga menampar pipi Jimin dengan sangat kasar, Jimin hanya bisa pasrah, ia hanya berharap bahwa dirinya masih bisa selamat untuk hari esok.

"Memikirkan apa kau? Jalang"

Deg

Oke, sudah berapa kali Jungkook mengatakannya? Tapi apa harus seperti itu? Jimin mencoba setegar mungkin di depan sang dominan. Ia menghapus air matanya menggunakan lengannya yang masih di borgol.

Ia tak sanggup, Tuhan tolong lah Jimin, bahkan Untuk hidup saja Jimin sudah kesusahan. Ada apa lagi ini sebenarnya?

Srett..

"Akhh" Jimin mendongak kala Rambutnya di tarik secara kasar oleh Jungkook.

"Jangan menangis, kau menjijikan!"  setlahnya Jungkook menghempaskan cengkraman lengannya di rambut Jimin. jimin segera mungkin bangun dari posisinya ia mencoba untuk berdiri dan menghampiri tubuh Jungkook yang hendak melangkahkan kaki keluar kamar.

"Ju-Jungkook-Shhi? Hiks.." Jungkook menghentikan langkahnya, ia berbalik dan mendapati Jimin yang sedang berdiri dengan kondisi tubuh telanjang bulat.

"Hiks.., A-apa Adik-"

"Bicara yang benar, kau tidak Bisu bukan?" Jimin tercekat kala Jungkook memakinya lagi, ia sendiri sudah mati matian menahan air  matanya ia menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum Jimin melanjutkan ucapannya hingga, Ia mendengar suara jeritan yang ia sendiri sangat kenal dengan suaranya.

"Jungkook-Shhi apa itu? "

Jungkook hanya mengalihkan wajahnya tanpa menjawab niatnya pergi keluar itu tidak jadi berganti dengan Jimin yang mengambil selimut tadi dan langsung berusahan membelit selimut tersebut ketubuhnya.

Dan Jungkook  melanjutkan kegiatannya menyesap sebatang roko yang terapit indah di bibir tipisnya,  ia bersandar pada tembok balkon kamarnya.

Jimin yang mengetahui siapa yang datangpun dengan sigap keluar kamar dan turun ke lantai bawah untuk sekedar melihat orang tersayangnya.

The Jerk Wants Me - KM.ᴱⁿᵈ [ Revisi ]Where stories live. Discover now