TJWM.-9

8.9K 980 58
                                    

Happy Reading...

Jungkook bergerak gusar di dalam Tidurnya. Matanya sedikit terbuka kala binar binar cahaya matahari menerobos masuk kedalam jendela besar yang terdapat di ruang tengah tersebut.

Keningnnya berkerut kala melihat bantal dan selimut yang terletak indah di tubuhnya.
Dan kain kasa yang melilit di tangannya pun terlihat seperti baru kembali. Ia sudah hapal perbuatan siapa ini, kareba seluruh penghunj mansion takan ada yang berani menyentuh barang sedikitpun kulitnya.
Hanya satu.
Jimin.

Ia bangun dan melihat ke arah bawah sofa.

"Cih, Bodoh" Jungkook berdecih kala ia melihat Jimin yang tertidur dengan hanya menggunakan bathrobe dan meringkuk memeluk tubuhnya sendiri di atas karpet.

Jungkook bangun ia membenarkan handuknya terlebih dahulu dan setelahnya Jungkook menggendong tubuh Jimin untuk di pindahkan ke dalam kamar.

"Eunghh" Jimin melenguh ia sedikit terganggu, namun Jungkook tak memperdulikan itu.

"Jungh-kook?"

"Sial" Jungkook mengumpat kala mendengar Namanya di sebutkan dengan nada se-sexy tadi.

"Nghh"

"Diamlah"

Jungkook sampai di depan pintu kamarnya, ia membawa Jimin ke atas Ranjang besar disana.

Ia membaringkan tubuh kurus Jimin dan menyelimutinya.

Jungkook tatap lekat wajah cantik Istrinya, Jujur Jimin adalah hal yang selama ini ia inginkan, selama ini ia dambakan. Namun Egonya tetap di atas apapun, ia takkan pernah mau di kalahkan oleh perasaan.

Jungkook menginginkannya, bukan mencintainya.

Jimin perlahan membuka kedua matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah Jungkook yang sedang menatap ke arahnha penuh minat.

"Jungh-Kook?"

"Tidurlah"

Jimin diam, tentu ia tidak akan membantah Jungkook, ia sendiri juga sangat mengkantuk.

Namun Jimin tetaplah Jimin rasa tak enak akan mengalahkan apapun yang ada di dalam hidupnya.

"Aku bilang tidur saja" Jungkook mendorong tubuh Jimin kembali untuk berbaring kala Jimin berusaha untuk bangun.

"Tapi, ini sudah siang"

"Tak apa"

Jungkook duduk di tepi ranjang besar tersebut. Ia meletakan tangan kananya di atas kening Jimin.

"Kau demam"

"Eoh?"

"Kenapa kau bodoh?"

Jimin mempoutkan bibirnya dan meraba keningnnya.

"Ah iya, panas"

"Jawab pertanyaanku"

"Aku ingin menemanimu Jungkook-shi"

"Apa tak bisa di atas sofa yang lain?"

"Aku ingin dekat denganmu"

Jungkook terdiam kedua mata mereka bertemu.

"Aku bukan anak kecil"

"Tapi kau suamiku"

Jungkook diam kembali, ia tak tau harus menjawab apalagi, karena jujur perkataan Jimin mampu menggoyahkan sedikit benteng keegoisan di dalam dirinya.

Jimin mengalihkan pandanganya dan langsung meraih lengan Jungkook yang terluka. Jungkook melihat kegiatan Jimin dan kembali menatap wajah Jimin

"Kita ke rumah sakit, Kumohon" Jimin mengadahkan wajahnya dan menatap Jungkook yang masih menatap wajah Jimin.

The Jerk Wants Me - KM.ᴱⁿᵈ [ Revisi ]Where stories live. Discover now