"Jangan macam-macam eoh" ucap Jongin melirik begitu banyak minuman beralkohol.

"Ada yang ingin ku sampaikan tapi aku tak berani untuk menyampaikanya langsung" jawab Sehun menengguk kaleng pertamanya. Nikmatnya cairan beralkohol itu masuk kedalam tenggorokannya.

30 menit tanpa pembicaraan yang berarti, Sudah menghabiskan 3 kaleng Bir, 1 botol soju dan setengah anggur. Wajahnya merah padam, ia kelihatan sangat mabuk. Jongin hanya menghabiskan 1 kaleng birnya tak berminat untuk ikut larut.

"Kau tau, 2 minggu ini aku merenung tentangmu" ucap Sehun tanpa memandang Jongin.

"Maafkan aku, tapi mungkin perbuatanku tak bisa di maafkan, tapi apa aku masih boleh melihat anakku?" Jongin menolehkan kepalanya, raut wajahnya tak tergambar. Jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya matanya membola nafasnya juga tercekat.

"Ba...bagaimana kau tau?" Tanya Jongin gugup. Sehun tersenyum melihat reaksi Jongin. Tangannya menarik tubuh Jongin untuk mendekat. Aroma minuman itu tercampur menghasilkan aroma yang benar-benar memabukan. Sehun memegang tengkuk kepala Jongin mendekatkannya lalu meraup bibir itu.

"Kau tau, rasa ini tak pernah berubah" Sehun kembali meraup bibir itu, memagutnya dengan lembut menyatukan rasa rindu yang begitu memuncah. Entah efek alkohol atau karena mereka berdua benar-benar saling rindu tak ada penolakan keduanya menikmati bagaimana ciuman itu berlangsung.

Sehun membawa tubuh itu ke atas kasur milik Jongin meletakannya dengan perlahan tanpa menghentikan pagutan mereka. Sehun melihat betapa indahnya wajah ini.

"Aku merindukan,

Mata ini' Sehun mencium kedua mata Jongin

Hidung ini' lalu ke hidung

Tentu dengan bibir ini" dilanjutkan dengan kembalinya penyatuan mereka. Jongin benar-benar  tak kuasa menerima perlakuan selembut ini dari Sehun, ia akan luluh kemudian.

"Apa cinta itu kau bawa pergi, sehingga ketika kau kembali perasaan itu tetap sama Kim Jongin?" Sehun masih setia memandangi wajah Jongin, kedua tangannya bertumpu di sisi kanan dan kiri tubuh Jongin.

"Berhenti omong kosong Sehun, kau mabuk" Sehun menggeleng, "aku sadar dan tak ada mabuk-mabukan aku adalah pemabuk pro" Jongin tertawa

"2 minggu lalu kau mabuk Park Sehun" jawabannya mengejek

"Hey kadar alkohol yang ku minum 85% jadi wajar"

"Ya ya terserah"

"Mari lanjutkan"Jongin mengernyit mendengar tutur kata Sehun, tanpa persetujuan Sehun menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Jongin menghirup aroma khas milik Jongin

"Hemmmm Akhhh.. Sehun..." desah Jongin saat Sehun seenaknya menghisap kuat leher jenjang Jongin yang mungkin meninggalkan tanda.

"Kau milikku, selamanya tetap miliku" Sehun kembali meninggalkan tanda di sisi satunya. Satu tangannya ia gunakan untuk melepaskan kemeja milik Jongin, Jongin hanya bisa menggigit jarinya menahan desahan itu keluar. Sadar Jongin sadar, jangan biarkan dia kembali menguasaimu terlebih ia sudah memiliki kekasih.

Jongin berusaha menarik kepala Sehun saat pria itu sudah berada di ujung selatannya.

"Stop Sehun" ucap Jongin parau, Sehun membuka ziper lalu mengeluarkan penis yang sudah memerah dengan tanpa aba-aba ia melahap penis itu kedalam mulutnya.

"SeHun  ahhha ahhh shhh Sehun stophhh ahhh siall Sehun kumohon lepashh" Sehun tak mendengar permintaan Jongin, yang ia dengar hanya desahan yang membuat bagian selatannya semakin menjulang tinggi.

Jongin menggeleng sambil menjambak helaian milik Sehun menyuruhnya untuk berhenti. Sehun terus memaju mundurkan kepalanya, melahap habis penis Jongin penuh nafsu. 5 tahun yang ia rindukan terbayar sudah, tubuhnya benar-benar tidak berubah aroma tubuh yang begitu ia rindukan.

"Sehun ahhh aku... heummmm sampai" Jongin mendorong penisnya masuk semakin dalam sehingga menyentuh tenggorokan Sehun dan menumpahkan semuanya.

"Haa...ha... stop Sehun cukup" ucap Jongin terengah-engah. Sehun tersenyum, lalu melepaslan penis Jongin dari mulut yang penuh dengan benih milik laki-laki manis ini. Sehun menatap begitu lekat mata yang sayu dengan dada yang naik turun mengatur nafasnya.

Sehun meraup bibir itu menyalurkan cairan sperma yang ia bendung dalam mulutnya. Jongin yang tidak siap akhirnya menelan semuanya.

"Yak.. kau gila?" Tanya Jongin mengusap bibirnya yang basah.

"Kau tidak berubah" Sehun kembali mengecup bibir itu. Sehun mengambil kondom di saku celana belakan membuka bungkusnya menggunakan giginya.

"Mari lanjutkan" Sehun sudah meletakan kejantanan yang sudah dibalut dengan kondom tepat di bibir rektum yang seakan menyambut pasangan yang terpisah lamanya. Perlahan Sehun memasukan kedalam rektum milik Jongin, mata besar Jongin membola ia dengan panik mencoba mendorong tubuh itu menjauh dan melepaskan penyatuan mereka.

"Heumm Sehun stophhhhh" Jongin mendongak saat penis itu semakin dalam menyentuh titik terdalam.

"Ahhhhh" teriak Jongin, Sehun memuluk Jongin dengan erat menenggelamkan kepalanya di ceruk leher milik Jongin

"Aku mencintaimu" Jongin membola saat Sehun menggerakan penisnya maju mundur

" akhhhh akhhh shhh akkhhh heummnn Sehunnsss.." Sehun bergerak begitu lembut membuat Jongin merasa kenikmatan yang ia rindukan selama ini.

"Aku mencintaimu Kim Jongin" berbarengan dengan pernyataan cintanya Sehun mengujam dengan tempo yang lebih kuat

"Ahhh shhhtt Sehun ahhkkk ahkhhh akkh hummmmmm" desahan itu teredam oleh panas dan ganasnya ciuman Sehun. Hujaman demi hujaman kembali diberikan Sehun membuat keduanya mengelinjang nikmat.

"Ahhh sial Kim Jongin aku merindukan kenikmatan ini ahhh sssh" kedua tangan Sehun menahan paha Jongin agar ia tetap melebarkan kedua kakinya sehingga Sehun dengan leluasa menghujam dinding terdalam.

"Ahh sehun ssshhh ah sehun deep deep sial ahaaaahh sehun" sehun semakin semangat menghujam hole lapar Jongin, satu kaki Jongin di letakan pada bahu Sehun agar lebih musab dan lebih dalam hujamannya.

"Akhhh sial ahh Jongin so tight..." Sehun menggeram nikmat, salahkan Alkohol umyang katanya tak membuatnya mabuk tapi membuat permainan mereka semakin nikmat.

Sehun membuka lapisan kondom ke 5nya, itu yang terakhir tapi ia masih bernafsu. Jongin sudah kelelahan setelah menumpahkan klimaks ke 7nya.

"Kau iblis Sehun, kenapa kau tidak puas hanya 1 kali permainan saja" ucap Jongin terengah-engah. Ia merangkak menuju sisi ranjang, Jongin seakan membangunkan sesuatu yang sudab tertidur. Dengan sekali tarikan Jongin duduk tepat di atas selangkangan Sehun dengan kejantanan yang masuk ke dalam Hole dengan sempurna.

"Ahhhh ahhhh ahhhh sudah aku lelah Sehun ahhh heummm sial ahhhh" bilang sudah tapi desahan semakin kencang.

Suara geraman dengan desahan nikmar menguasai kamar hotel dengan pemandangan indah. Sehun mendesah nilmat menunmpahkan cairannya di dalam bebas hambatan membuat cairan hangat itu memenuhi hole dalam Jongin.

"Sialan" Jongin merutuki nasibnya yang gampang sekali jatuh untuk kesekian kalinya oleh Sehun. Iapun menarik selimut untuk menutupi tubuh yang dipenuhi dengan tanda dan sisa sperma milik Sehun, Sehun memeluknya dari belakang menghirup aroma tubuh Jongin yang membuatnya tenang menghiraukan dering ponsel yang menggema di seluruh ruangan.
.
.
.
.
. TbC

Sehunnya keenakan kasihan Mommy Jongin.
Aku gak bsa hot bikin NCnya gak bakat buat menggambarkan adegan hotnya..
Maapeu

Thanks sdh setia dengan cerita ini

A Star ✅Kde žijí příběhy. Začni objevovat