37 -ily, forever [End]

2.5K 224 71
                                    

"Wi- winwin.." Aku masih menangis dengan posisiku yang memeluk Winwin.

"Iya.. Aku disini.." Winwin mengusap kepalaku lembut dan penuh kasih sayang. Sungguh, aku merindukan hal-hal seperti ini "Udah.. jangan nangis lagi"

Aku berusaha sekuat mungkin menghentikan tangisanku. Untungnya aku bisa menghentikannya.

Winwin, dia menggunakan jas, kemeja dan celana berwarna putih, membuat ketampanannya bertambah seribu persen.

Aku menunduk malu. Sampai saat ini pun lampunya belum juga menyala. Aku heran dengan sistem penggunaan listrik disini.

"Win," panggilku mendongak ke arahnya. Tak kusangka dia sudah menatapku sedari tadi.

"Apa?" tanyanya sembari menampakkan senyum manisnya.

"Itu.. lampunya kok nggak nyala?" entahlah aku bodoh atau apa menanyakan hal seperti ini di acara pernikahan orang yang kucintai.

Winwin tertawa kecil sembari menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Tuh kan, pertanyaanku memang bodoh.

"Ah, maaf-maaf, aku malah ketawa. Iya, listriknya emang sengaja dimatiin, sebentar lagi nyala kok, tenang" ucapnya selesai menertawaiku, kemudian melihat jam di tangan kanannya.

Tiba-tiba saja lampu menyala terang. Disusul alunan musik yang sangat kukenali. Winwin tersenyum sangat manis padaku. A thousand years by Christina Perri.

"Heartbeats fast" Winwin. Lagi-lagi dia menyanyi persis di depanku. Bedanya kali ini semua lampu menyala, tamu-tamu dengan mudah melihat kami berdua.

"Colors and promises"

"How to be brave, how can I love when I'm affraid to fall" Winwin meraih tangan kananku, kemudian dia naikkan sampai setinggi bahu. Seperti orang akan melakukan dansa.

"But watching you stand alone" aku seperti terbawa oleh lagunya. Sembari menatap Winwin, aku menggerakkan kakiku ke kanan dan ke kiri sesuai alunan, begitupun Winwin.

"All of my doubt"

"Suddenly goes away somehow" Winwin meletakkan tangan kanannya di pinggangku, kami benar-benar seperti orang yang sedang berdansa.

"One step closer~"

Entah keinginan darimana, tiba-tiba saja aku juga ingin menyanyikan lagu ini bersama Winwin.

"I have died everyday waiting for you" aku mulai bernyanyi bersama Winwin. Semua orang bertepuk tangan.

"Darling don't be affraid I have loved you for a thousand years"

"I love you for a thousand more" aku mendengar beberapa bersorak 'couple banget sih' atau 'so cheesy'.

"Time stands still" tiba-tiba seorang lelaki menyanyi. Aku menoleh ke sumber suara. Dia adalah Jung Jaehyun.

"Beauty in all she is" Jaehyun bernyanyi sembari berjalan mendekat ke arah kami.

"I will be brave" suara lainnya muncul. Itu adalah suara Doyoung.

"I will not let anything take away" Doyoung juga berjalan mendekati kami.

"What's standing in front of me" Kali ini suara berbeda kembali muncul. Aku tau, ini suara Haechan. Dan benar, saat aku menoleh ke arah kanan, Haechan sudah berjalan mendekati kami juga.

"Every breath"

"Every hour has come to this" Haechan berhenti bernyanyi, disusul suara berbeda lainnya.

Fate | Winwin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang