17 -find. we find it

1.7K 237 8
                                    


Aku langsung bangkit dari dudukku.

Bagai diterpa angin kencang, aku oleng. Aku tidak bisa menyeimbangkan tubuhku

"Darren! Lo nggak apa-apa? Sorry lama" ucapnya sambil menolongku yang sudah hampir ambruk

"Ng –nggak papa, makasih. Kenapa kamu ada disini?" tanyaku sembari duduk kembali, diikuti olehnya, dia duduk disebelahku

"Winwin, dia belom sadar, gue– maksudnya aku yang angkat telponnya tadi" ucapnya pelan, baru kali ini dia menggunakan aku-kamu untuk mengobrol. Sepertinya dia masih marah padaku. Tapi kenapa dia mau membantuku?

"Maaf ngerepotin, kamu bisa pulang kok kalau keberatan" balasku pasrah, aku tidak mau merepotkan orang lain

"Nggak, sekarang lo cerita gimana dan apa aja yang lo lakuin sampai lo bisa masuk neraka ini" balas Yuta kembali dengan bahasanya


Ya, dia adalah Nakamoto Yuta

Aku menarik nafasku panjang, lalu menghembuskannya.

Entah apa yang sedang ada dipikiranku sekarang, bukannya memulai bercerita, aku malah menangis dihadapan Yuta

Hanya perasaanku saja, atau memang Yuta saat ini sedang membelai rambutku pelan "udah.. nangisnya nanti lagi, lo mau urusan ini cepet selesai enggak?"

"I– iya," ucapku terbata dengan sesekali segukan

"Yaudah sekarang cerita, jelasin semuanya, biar aku bantu, anggap aja aku pengacara" ucapnya sedikit tersenyum

Dia membuatku sedikit terkekeh. Aku menghapus air mata yang tersisa dengan kedua punggung tanganku

Saat aku merasa sedikit tenang, Yuta memintakan air mineral kepada petugas disana untukku. Setelah air mineral itu datang aku segera meneguknya, karena jujur, aku sangat haus.

Dipenjara ternyata tidak diberikan jatah lebih dari dua kali untuk makan dan minum

Kasihan Kim Hana, dia pasti muak tinggal disini

"Darren, hei! Lo denger nggak dari tadi gue ngomong?" pertanyaan Nakamoto Yuta membuyarkan lamunanku

"Hah? Apa?" balasku, kaget

"Ck- pikiran lo kemana aja? Winwin?" tanyanya, nada suaranya terdengar berbeda dari biasanya

"Nggak lah, ngapain aku mikirin dia yang jelas-jelas nggak akan mikirin aku" balasku membenarkan kesalah pahaman, tapi untuk apa? Toh, aku memang mengidolakan Winwin

"udah nggak usah bahas yang lain ah, beresin dulu yang disini, baru kita bahas tentang yang lain, waktuku nggak banyak" ucap Yuta yang dibalas oleh anggukanku


Aku menceritakan semua yang kualami, dari mulai aku pulang dari rumah sakit, sampai aku digeret oleh polisi menuju kantor kepolisian.

Awalnya dia sedikit mengerutkan keningnya, pertanda bahwa tidak percaya

"Kamu boleh nggak percaya aku, tapi tolong, cari bukti-buktinya kalau emang aku salah, tolong ju– "

"Oke, hari ini juga gue bakal temuin buktinya, dan besok, kita cari pelakunya kalau gue udah ketemu bukti-buktinya. Gue percaya sama lo" ucapnya yang sangat membuatku yakin, bahwa Yuta akan mendapatkannya

Aku tersenyum padanya, lalu dia membalas dengan usapan tangannya dikepalaku kecil, aku tidak bisa mengantarnya keluar, karena aku seorang tahanan.

Fate | Winwin✔Where stories live. Discover now