29 -take off

1.4K 210 19
                                    

"Datang ke bandara dengan jadwal penerbangan ke China terakhir. Aku tau kau perempuannya" –pip

Setelah mendapat panggilan asing yang menyangkut nama Dong Si Cheng otakku benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Aku melamun sembari menatap layar handphoneku yang membuka history telepon. Disana bertuliskan Si Cheng, tapi yang bersuara denganku di telepon barusan bukanlah Winwin, siapa orang yang menghubungiku barusan? Beraninya dia menggunakan nomor Winwin.

Lamunanku terbuyar saat Taeyong berhasil memanggilku. "Daritadi dipanggil" ucapnya

"Ah, maaf —tunggu. Jam berapa sekarang?" tanyaku mulai panik, setelah sadar Winwin dalam bahaya

"Jam sepuluh, ada apa? Siapa yang telpon barusan?" tanya Taeyong

"Astaga! Penerbangan China terakhir jam sebelas kan? Winwin pakai penerbangan terakhir kan?!" tanyaku penuh kepanikan.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Jaehyun ikut mendengarkan

"Aku harus pergi!" ucapku masih panik sembari berdiri kemudian menuju sofa tempat tasku berada. Aku harus bersiap menuju bandara. Sudah tidak ada waktu lagi, perjalanan dari sini menuju bandara saja sudah memakan waktu satu jam. Aku tidak tau waktunya akan cukup atau tidak. Semoga saja tidak macet.

"Ada apa? Kenapa?" Jaehyun menghampiriku yang sedang menggunakan sepatu. Tadi aku memang sempat melepas sepatu sewaktu di dalam dorm.

"Wi –Winwin dalam bahaya. Aku harus pergi" ucapku tergesa

"Winwin kenapa?" tanya Jaehyun ulang

"Aku nggak bisa jelasin sekarang, udah nggak ada waktu lagi, Winwin nggak boleh take off!" ucapku meninggalkan Jaehyun. Aku berlari keluar, tapi belum selesai aku sampai luar, tanganku sudah ditahan oleh seseorang.

"Biar aku antar, kamu bisa jelasin di mobil"

Aku menoleh kebelakang. Taeyong. Dia Lee Taeyong. "Udah, ayo cepet" ucapnya menggeret tanganku tanpa mendengar jawaban dariku.






Saat ini aku, Taeyong, Jaehyun, dan Yuta sedang berlarian di lobby bandara, mencari jadwal keberangkatan menuju China. Ya, karena mendengar aku dan Taeyong berlarian di dorm, Jaehyun menjelaskan secara singkat tentang aku yang mendapat panggilan ancaman suara asing dari ponsel Winwin kepada semua member Neo Culture Technology 127, dan Yuta tidak bisa diam saja, dia ingin ikut. Jika untuk Jung Jaehyun, Taeyong yang menyuruhnya ikut.

Setelah berlari cukup lama, Taeyong menemukannya, jadwal keberangkatan pesawat. Masih ada waktu sekitar 5 menit lagi. Kami harus segera membatalkan penerbangannya. Harus. Tanpa banyak bicara, kami kembali berlari menuju ruang informasi, menyuruh siapa saja untuk membatalkan semua penerbangan pesawat selama setengah jam. Tapi yang kami dapatkan hanyalah tolakan tegas dari mereka, bahkan mereka malah hampir mengusir kami. Yuta sudah marah besar, untungnya ada Jaehyun yang menenangkan Yuta. Walau Jaehyun juga terlihat sangat marah, tapi dia sepertinya masih bisa menahan.

Taeyong yang melerai perdebatan Yuta dengan petugas-petugas di ruang ini.


Waktu kami tinggal dua menit sebelum pesawat take off. Taeyong dan aku memberikan penjelasan singkat kami senormal, dan secepat mungkin. Mereka masih tidak mau, malahan sudah ada beberapa security yang datang karena mendengar keributan.

"Ren! Nggak usah basa-basi tinggal satu menit!" teriak Yuta yang kedua tangannya sudah dipegangi oleh Jaehyun.

"Pak! Saya mohon– tolong Pak! Kali ini saja" pintaku masih berusaha

Fate | Winwin✔Where stories live. Discover now