5 -throwback

3.6K 454 14
                                    


"Gausah bengong juga. Kamu ga salah liat kok, ini emang aku"

Walau dia sudah meng claim bahwa dirinya memang nyata, tapi aku masih tidak percaya.

Dia masih terus melambaikan tangannya didepan mukaku. Sedangkan aku? Aku masih cengo melihatnya

"Dah ah, ayo ikut, daripada bengong disini, malu-maluin"

Dia menarik lenganku sambil berjalan keluar dari minimarket.

Kami berjalan agak jauh sembari mencari sudut sepi.

Setelah agak jauh dari keramaian, kami berhenti di belakang salah satu parkiran gedung lama yang sepertinya sudah tak terpakai

"Ka -kamu beneran-"

"Iya ini aku, O N G S E O N G W U"

"Be -beneran?"

"Iyalah, kamu Lee Darren kan? Anak jurusan Practical dance department? yang aku kenal dulu?"

"I -iya"

Jujur aku masih kaget bertemu dengan Ong disini.

Jika kalian bertanya bagaimana aku bisa mengenalnya, ceritanya sangat  panjang. Intinya dia adalah alumni Hanlim, jadi aku kenal dengannya.
Sebelum itu kita juga pernah saling kenal karena dulu.. aku pernah dekat dengannya.

"Gausah kaget sama takut gitu, aku udah bukan boygroup lagian"

"I –iya tapi kan sama aja, mantan nya"

"Anggep aja aku kakak kelas biasa kayak orang-orang lainnya, and.. teman hi– ?"

"Mana bisa?" potongku cepat

"Bisa lah. Kamu ngapain kayak gembel gitu? Dikira orang gak takut apa?"

"Siapa yang gembel? Dress bagu –s gini" aku agak melambatkan perkataanku tentang definisi bagus, karna saat aku melihat dressku nyatanya sudah tidak bisa dibilang bagus lagi

"Bagus? Ohh, itu dress BAGUS ya? Mana ada sampiran kaos lagi di dressnya" balasnya mengeja per huruf kata bagus

Oh, aku baru sadar aku masih menggunakan kaos dari Winwin untuk menutupi bagian bawah dressku yang robek

"Biarin sih sewot banget" balasku sambil memasang wajah menantang

"Ih apaan, dibantuin malah ngatain"

"Bodo ah, aku mau pergi pulang, bye~"

Belum sempat aku melangkah menjauh, Ong sudah menarik lenganku untuk menghadapnya

"Apaan lag–"

"Aku mau minta maaf sama kamu"

Oh my, dia apa-apaan
"Buat?"

"Semuanya. Termasuk orang-orang yang bully kamu karna aku dulu"

Ternyata dia tau.
"Bully apa sih, aku gak maksud"

"Gak usah pura-pura gak tau deh" desaknya

"Kamunya yang aneh, orang gak ada apa-apa kok" balasku berusaha untuk terlihat baik-baik saja

jujur, aku tidak mau mengingat masa-masa itu, lagi.

Aku terlalu benci

"maaf aku baru bisa bilang sekarang, waktu senggangku baru sekarang, aku tau kamu gak mungkin lupa sama aku"

"Waktu senggang atau keberanianmu yang baru bisa sekarang?"

"E –enggak, waktu senggangku emang baru sekarang, maaf banget"

Fate | Winwin✔Where stories live. Discover now