13 -Call

1.9K 269 12
                                    


Sontak aku, Jisung, dan Sun Hee menoleh ke sumber suara

"Eh, bro.. kok lo disini?" ucap Jisung pada orang itu, orang yang baru saja menjelaskan hal tidak penting

Dia adalah Hyunwoo

"Udah sehat gua, lo ngapain disini.. gua udah mau pulang Sung –eh tunggu-tunggu, kok ada Darren?" balas Hyunwoo, terlambat sekali ia sadar akan kehadiranku

"Gak liat? Leher di gips gini, pake kursi roda, pake selang infus, kurang mengenaskan gimana lagi coba?" tanyaku menatapnya jengkel. Ya, aku, Jisung, Sun Hee, dan Hyunwoo adalah satu sekolahan ditambah satu angkatan

"Hehe, slow babe.. mau aku bantu?" tawar Hyunwoo padaku

"Boleh, lantai tiga tapi" balasku

Hyunwoo hanya mengangguk sambil menaikkan alis kanannya. "Udah lo balik aja gih Sung, lanjut pacaran, gua udah sehat kok" ucapnya pada Jisung saat mulai mendorongku

Jisung lalu menjabat tangan sahabatnya itu kemudian berpamitan denganku dan Hyunwoo, tak lupa Sun Hee juga mengecup puncak kepalaku sejenak, lalu mereka pergi

Aku dan Hyunwoo masuk ke dalam lift, dan menekan angka tiga.

Sampai di lantai tiga, kami segera keluar. Ia menanyakan bangsal yang kutempati, lalu aku menjawabnya seperti biasa, Aurora nomor lima.

Sudah malam, benar-benar malam, karena waktu menunjukan pukul 8.56pm

Aku menyuruh Hyunwoo agar kembali ke bangsalnya saja, karena bangsalku sudah dekat, tapi dia tidak mau. Katanya perempuan tidak baik berada diluar malam-malam

Kami sampai di bangsalku, nomor lima. Ada ibuku didepan, ia langsung menghampiriku dan bertanya siapa laki-laki yang sedang bersamaku ini.

Aku hanya menjelaskan seadanya saja, bahwa dia bernama Kim Hyunwoo, satu sekolah dan satu angkatan denganku. Tapi aku tidak menjelaskan bahwa dia adalah idol.

Jangan, akan runyam masalahnya

Ibuku mengantar Hyunwoo sampai ke depan lift. Tidak bersamaku. Mungkin dia ingin ngobrol dengan Hyunwoo karena marga mereka sama. Dulunya ibuku bermarga Kim

Aku menata barang-barangku di meja sembari menunggu ibuku datang

Saat sedang asik menata barang-barangku, aku menjatukan handphone seseorang yang berada di meja, sepertinya itu milik ayahku

Kubuka handphone nya untuk melihat jam berapa sekarang. Di handphonenya tertulis 9.07pm 1/02/19

Ada yang janggal dari tulisannya, tanggalnya bertuliskan satu Februari, harusnya sekarang masih tanggal dua puluh lima Januari jika aku hanya pingsan selama dua hari

Tak mau pikir panjang, aku membuka layar handphone milikku

9.07pm 25/01/19

Beda.

Handphone milikku dan milik ayahku berbeda

"Sayang, kenapa?" ucap seseorang yang kutunggu, ibuku

"Ma, mama harus jelasin, ini apa?" tanyaku menunjukan dua handphone berbeda

Ekspresinya berubah "Sa –sayang maaf, mama cuma gak mau kamu stres karena kamu udah pingsan seminggu.. maaf, mama gak bilang sebelumnya, but this for your goodness darl.." ucapnya

"I know mam, but.. gak gini caranya" balasku

Ibuku langsung memelukku erat yang masih berada di kursi roda kemudian mengecup keningku pelan

Fate | Winwin✔Onde histórias criam vida. Descubra agora