8 -bestfriend

2.9K 394 28
                                    


"Jadi kamu?" ucapku sambil menatapnya

"Ya, ini aku, kamu gak salah liat kok" balasnya tertawa

Apanya yang lucu? Pft. Aneh

"Maaf ya, itu pasti gara-gara aku" ucapnya tiba-tiba

"Hah? Apanya?" tanyaku

"Itu.." balasnya sambil menunjuk ke leherku

Aku hanya diam saja.
Aku tidak mau dia merasa bersalah, itu bukanlah kesalahannya.

Aku yang ingin menolongnya, aku yang mempertaruhkan nyawaku untuknya, aku yang rela mati-matian menyelamatkan nyawanya, walaupun sebelumnya aku tidak tau bahwa dia adalah Winwin.

"Maaf" katanya lagi

"Nggak, ini bukan gara-gara kemarin kok" ucapku beralasan

"Gara-gara siapa trus?" tanyanya

"Kamu gak berhak tau" balasku sambil mengalihkan pandanganku darinya

Dia hanya terdiam cukup lama

"Udah makan?" tanyanya, mengalihkan pembicaraan

"Belom" balasku jujur

Aku memang dari pagi belum makan, karena jadwal sarapanku terambil oleh jadwal scan dadakan yang super menyebalkan itu

Gara-gara rontgen itu aku harus mendapat ancaman, gara-gara itu aku bertemu anggota Neo Culture Technology, gara-gara itu juga aku ketauan cedera di leher dan harus di gips.

Ah, menyebalkan

"Yaudah, aku beliin makanan dulu ya" ucapnya lalu disusul kepergiannya

"E –eh gak usah, ngapain?" balasku sambil menggenggam lengannya pelan agar dia tidak pergi

"Apa? Gak boleh?" jawabnya

"Bukan gitu, tapi kamu ngapain sih ngurusin hidup orang, kamu sendiri gak ada jadwal buat besok?" ucapku

"Udah gapapa, aku beliin dulu ya, kamu tunggu disini"

"Eh tunggu!" ucapku keras saat dia benar-benar sudah meninggalkanku

Aku ingat sesuatu. Sesuatu yang sangat mengganjal

Aku belum masuk ke bangsalku. Saat ini aku masih berada di depan pintu kamar rawat inapku

Aku percaya, aku akan dikira orang tidak waras karena berhenti di tengah jalan dan didepan pintu bangsal




























"Excuse me?" panggil seseorang setelah beberapa menit termakan kehampaan

Benar kan, aku dikira orang tidak waras. Sialnya.

Aku tidak menengok ke sumber suara. Tepatnya aku pura-pura tertidur. Pasti orang ini akan mengira aku pingsan dan meninggalkanku

"Hello? Noo– na?"

Sontak aku langsung membuka mataku

Yang benar saja? Dia baru saja memanggilku noona?! Apa aku se tua itu?

Wow. Dunia itu sempit

Saat aku menoleh aku melihat seorang laki-laki tinggi menggunakan masker putih, kaos hitam polos, celana training hitam putih, dan rambut berwarna cokelat yang pernah kulihat sebelumnya

Dia sedang menggunakan headset di telinga kanannya

Yuta. Nakamoto Yuta
Dia adalah Nakamoto Yuta

Fate | Winwin✔Where stories live. Discover now