Motor putih itu membelah ramainya kota Seoul, satu tangan Sehun mencoba menarik tangan Jong In untuk mendekap pinggangnya dengan erat. Awalnya Jong In menariknya lagi tapi Sehun keras kepala jadi dia menahan tangan Jong In di pinggangnya sedangkan satu tangan lagi ia gunakan untuk mengendarai motor.

.....

Chanyeol sedang duduk di kursi kebesarannya di malam Minggu ini, semua karyawan sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Ya di sabtu ini Chanyeol harus melemburkan beberapa karyawan untuk mengurus segala pesanan produk yang di iklankan oleh Kai. Chanyeol menyesap kopinya, ia bersandar pada kursi sambil melihat ke indahan Seoul dari lantai 25 itu.

"Kyungsoo" gumamnya sambil menarik sudut bibirnya sedikit. Ya Chanyeol sepertinha tertarik dengan sepupu Kim itu, dia sangat mempesona. Tapi dengan bodohnya ia tak meminta nomor ponselnya, padahal ia ingin mendekati tapi ah ya sudah lupakan.

"Dia bilang urusan pekerjaan di jepang.. dia bekerja sebagai apa ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Chanyeol mengambil ponselnya menekan nomor adiknya, tapi hingga 5 kali nada sambung itu berbunyi Sehun tak juga menjawab. Ya sudah jika jodoh gak akan kemana.

Chanyeol menyambar jasnya dan kunci mobil yang di letakan di meja. Ia lelah sepertinya makan ramyeon di mart tidak buruk. Jadi ia putuskan untuk mengendarai mobilnya menuju mini market terdekat. Ia memarkirkam mobilnya pada sebuah mart di dekat rumah sakit Seoul. Ia memilih ramyeon dan keju ia mengambil 1 botol bir dingin dan sosis. Memasaknya sebentar sambil duduk di salah satu kursi di depan martnya. Ia seperti bukan seoranv CEO sekarang, kemeja putih dengan kancing terbuka 2 lengan bajunya ia sampirkan sebatas siku.

Chanyeol mengaduk mienya setelah merasa bahwa mienya sudah matang, memasukan keju dan tak lupa sosisnya. Ia menyendokan satu sumpit mie pada mulutnya

"Tak baik jika kau minum bir sedangkan kau akan menyetir saat pulang." Chanyeol berhenti mengunyah dan menoleh pada sumber suara. Kyungsoo dengan baju hitam polos di balut oleh jas khas seorang dokter dan celana bahan yang pas di kakinya

'Binggo jodohku'

"Ah sepupu Kai..." ucap Chanyeol dengan nada setenang mungkin. Kyungsoo menarik kursi di hadapannya dan duduk di tangannya memegang 2 buah kopi kalengan dan beberapa cemilan

"Kau baru pulang Sajjang-nim?"tanya Kyungsoo menyesap kopinya.

"Ya, aku lapar dan ingin ramen karena aku tinggal di rumah sendiri dan aku malas untuk sekedar memasak mie instan jadi ya aku memilih untuk ke sini" Kyungsoo tersenyum lebih tepatnya tertawa membuat Chanyeol menatapnya kagum

'Cantik sekali'

"Kenapa tidak cari pendamping?" Tanya KyungSoo

"Pendampingku ada di hadapanku saat ini" ucapnya tanpa sadar

"Eh?"
..

Minggu pagi yang cerah, dan Jong In masih asik berguling di kasur empuknya di mansion Kim. Semalam Sehun entah kenapa menjadi sangat manis, Jong In seakan melupakan sifatnya jika ia menjadi Jong Nerd. Caranya memegang tangannya untuk tetap merangkul pinggangnya, caranya berbicara dan cara dia menatap penuh cinta.

"Jong In ayo bangun Noona sudah membuatkan sarapan" teriak Irene dari balik pintu, Jong In merubah posisinya menjadi terduduk rambutnya terlihat acak-acakan. Ia mengambil ponselnya melihat beberapa pesan dari Sehun

From : Oh Sialan sehun(mesum)
Selamat pagi... sampai jumpa nanti malam

Jong in menatap tulisan di ponselnya heran, ia mengucek matanya merasa bahwa apa yang tertulia adalah kesalahan.

"Ah terserah" ucapnya membanting ponselnya ke kasur lalu ia beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.

.
"Pagi Noona" sapa Jong In saat sudah sampai di anak tangga terakhir.

A Star ✅Where stories live. Discover now