Zavi yang sedikit mendengar lirihan Rachel hanya mengepalkan tangan menahan emosi.

"Makasi mang," Ucap Zavi mengambil dan memberikan uang.

Zavi langsung pergi dari sana menuju motor nya.

"Zav kembalian nya nih," Teriak mang asoy.

"Gausah," Balas Zavi bergegas ke rumah Rio.

"Lah napa buru-buru?" Batin mang asoy bingung.

***

Sesampainya di depan gerbang rumah Rio, Zavi mengklakson. Keluar sahabatnya dengan wajah kesal menghampiri Zavi.

"Kenapa si lu Zav bukannya langsung masuk aja kan lu tau kali," Cerocos Rio membuka kan pintu pagar.

Zavi hanya diam lalu memasukkan motor nya dan membuka helm.

"Biar lu ga males atau ga sibuk ngechat," Balas Zavi memberikan martabak kepada Rio.

"Wihhh mantap," Seru Rio dengan mata berbinar melihat apa yang di tangannya.

Zavi langsung masuk ke rumah Rio meninggalkan Rio yang menikmati mencium aroma martabak.

"Woy Zav tunggu," Teriak Rio lalu masuk.

Zavi langsung bertemu dengan kakak laki-laki nya Rio.

"Woy Zav kesini juga lu," Sapa Han.

Zavi hanya mengangguk dan duduk di samping Han.

"Masih kayak gitu kak si Zavi," Ucap Rio memindahkan martabak ke piring.

Zavi melihat keadaan rumah Rio tumben sepi biasanya orang tua Rio dan kakak perempuan nya ada di ruangan.

"Pada kemana?" Tanya Zavi sekian lama diam.

"Akhirnya ngomong juga," Balas Rio dan Han kompak.

Zavi hanya menatap mereka dengan pandangan sulit diartikan.

"Eh orang tua gua lagi ke beda negara dan kak Angel lagi di kamar bertapa mungkin," Lanjut Rio diakhiri dengan kekehan.

Mereka bertiga mulai makan martabak dengan tenang dengan bermain game ps di ruang tengah.

Drttt...

Getaran ponsel membuat Zavi harus menghentikan sebentar bermain nya.

"Kak lu gantiin gua dulu," Ucap Zavi memberikan stick.

Han mengerti langsung menerima stick dari Zavi membiarkan dia mengangkat telepon.

Zavi memencet tombol hijau menunggu sang penelepon berbicara duluan.

"Hmm," Gumam seseorang dibalik telepon.

Zavi sebenarnya mengetahui itu suara siapa hanya saja ia membiarkan.

"Zav," Panggil Adel dengan nada ragu.

"Apa?"

"Gua....ah maksud gua besok kita ada kumpul buat acara itu ya," Ucap Adel.

"Kenapa gugup si lu Adel," Batin Adel menggerutu.

"Ok," Balas Zavi mengerti.

"Gua cuma mau bilang itu doang maaf ganggu lu."

"Hmm," Gumam Zavi.

"Oyasumi nasai," Ucap Adel.

Adel langsung mematikan telepon setelah mengucapkan itu.

Zavi yang mengerti apa yang diucapkan Adel hanya tersenyum dan langsung bergabung dengan kakak-beradik.

***

Pagi hari, Adel sudah siap dengan rambut di uraikan. Hana yang sedang dalam masa liburan nya masih di dunia mimpi nya.

"Bun aku berangkat ama sopir aja deh," Ucap Adel setelah selesai sarapan.

"Kok? Kenapa ga bareng kakak kamu?"

"Lama bun dia mah udah biasa di hukum telat," Jawab Adel.

"Kamu nih ya."

Adel menyalami bunda nya untuk berangkat sekolah dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Siap non?"

"Siap dong pak," Semangat Adel.

Mobil pun langsung melaju ke tempat sekolah Adel.

Saat Adel sudah sampai di sekolah ia bertemu dengan sahabat nya. Dan mereka menuju ke kelas masing-masing berbarengan.

"Del lu hari ini ada acara gitu ga?" Tanya Keisya saat sudah duduk di bangku mereka.

"Ada mau kumpul bahas acara sekolah," Jawab Adel.

"Kenapa?" Tanya Adel.

"Tadi nya mau minta temenin lu ke gramed eh lu nya sibuk."

"Lain kali deh gua temenin okey," Bujuk Adel.

"Apaan si gua ga marah ama lu," seru Keisya.

"Masa si?"

"Bodo amat del."

Pelajaran pertama hari ini di mulai dengan bahasa jepang. Pelajaran kesukaan Adel karena menurut Adel bahasa jepang itu seru, emang si bukan pelajaran wajib tapi itu keahlian Adel.

"Ohayou gozaimasu," Sapa sensei Wanda.

"Ohayou gozaimasu," Balas mereka.

Jam pelajaran jepang pun berjalan dengan lancar.

"Del ini itu wa jadi ha kan?" Tanya Keisya.

Adel yang sedang mengisi pun mengalihkan pandangan.

"Iya."

"Del kenapa si lu suka banget sama bahasa jepang? Padahal lintas minat loh."

"Emang kenapa kalo lintas minat?"

"Gapapa si."

"Kei gua suka bahasa jepang karena menurut gua unik dan seru kalo lu udah serius di bidang satu yah lu mantepin di situ begitu pun dengan gua," Jelas Adel dengan tersenyum.

"Ashiyap sahabat gua," seru Keisya dan di akhiri dengan tawa merek berdua.

****





Konbanwa tomodachi...

Sorry jarang update karena banyak tugas dan ga ada waktu buat nulis. Aku bakal usahain untuk update.

So, tunggu kelanjutan chapter nya ya..

Vote kalian itu mendukung aku untuk semangat dan comment juga biar aku dapet feedback dari kalian...


Love,


Putriauls🐙

AdZav Where stories live. Discover now