Adel dan Adina akhirnya berhenti berdebat. Dan mereka memulai makan malam dengan khidmat.

***

"Kak kamu mau kemana?" Tanya Venna melihat sang anak berpakaian rapi.

Zavi yang di tanya pun berhenti melangkah dan menghampiri mama nya.

"Mau ke rumah Rio mah," Jawab Zavi.

"Kok malam-malam begini?" Heran Venna.

"Zavi sekalian nginep di rumah Rio, bolehkan mah?" Tanya Zavi.

"Boleh dong," Balas Venna.

"Yaudah Zavi berangkat ya," Pamit Zavi menyalami Venna.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Zavi memakai helm dan menaiki motor nya.

Drttt...

Ponsel Zavi bergetar lalu ia mengambil ponsel di saku celana.

"Apa?" Tanya Zavi langsung.

"Yaelah bukan nya halo dulu," Balas Rio.

"Terus?" Malas Zavi.

"Iye iye lu udah sampe mana?" Tanya Rio.

"Baru mau berangkat."

"Beli martabak ya di tempat biasa gua beli tau kan lu?

"Iya." Singkat Zavi.

Zavi mematikan sambungan telepon langsung setelah mengetahui apa maksud sahabat nya itu.

Sesampai nya di tempat martabak ia membuka helm dan masuk ke dalam.

"Mang saya pesen martabak coklat keju nya ukuran medium 1 sama martabak telur ukuran medium 1," Pesan Zavi kepada pelayan.

"Eh Zavi," Sapa Pelayan dengan nama mang asoy sebenarnya nama asli nya itu erick tapi karena terlalu kekinian jadi gitu.

"Hmm," Balas Zavi.

Selisih umur Zavi dan erick hanya 2 tahun karena erick masih kuliah sekaligus bekerja membantu orang tuanya.

"Di tunggu Zav."

Zavi mengangguk lalu larut dalam ponsel nya dengan bermain game.

Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelah Zavi. Zavi menyadari ada seseorang mengalihkan pandangan dari ponsel ke sebelah nya.

"Suruh siapa lu duduk di sini?" Dingin Zavi dengan mata tajam.

Sosok perempuan itu acuh tak acuh.

"Pergi!" Usir Zavi.

"Kenapa si lu Zav berubah?" Tanya Rachel sedih.

Zavi bangun dari tempat duduk nya mengabaikan Rachel menuju kasir karena melihat pesanannya sudah selesai.

"Zavi please," Lirih Rachel menunduk.

AdZav Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon