Chapter 58 : Restu

3.4K 316 68
                                    

Note : Di hari yang sama dengan konflik KlaNo

💜💜

Seperti biasa, Tin mengajak Can makan sepulang kuliah. Tapi tak seperti biasanya, Can hanya memesan 1 porsi makanan, padahal biasanya dia bisa memesan 3 porsi sekaligus, itu juga belum termasuk desert.

"Can, kenapa kau hanya pesan 1 porsi? Kau sakit?," tanya Tin khawatir.

"Tidak, aku sehat kok Tin, jawab Can.

"Lalu kenapa kau hanya memesan 1 porsi? Dan kenapa kau makan buru-buru? Ada yang menunggumu?," tanya Tin curiga.

"Hu um," jawab Can dengan mulut penuh.

"Siapa?."

"Mamaku."

"Mama?."

"Iya, mamaku."

"Bukannya Mamamu ada di Phuket?."

"Iya, dia pulang siang tadi. Dia harus kembali ke Phuket hari minggu besok."

"Kenapa kau tidak bilang? Tahu begitu kita tak perlu mampir ke sini. Aku bisa langsung mengantarmu pulang."

"Karena besok kita tidak bisa bertemu, jadi setidaknya aku ingin menghabiskan sedikit waktu bersamamu, Tin."

"Apa maksudmu besok kita tidak bisa bertemu?," tanya Tin bingung.

Can mengangkat tangannya mengisyaratkan Tin untuk diam agar dia bisa segera menyelesaikan makannya dan Tin mengerti. Jadi dia menunggu kekasihnya fokus pada makanannya dan menunggunya selesai makan.

"Seperti yang kau tahu, Mamaku hanya pulang seminggu atau 2 minggu sekali. Jadi saat dia pulang, itu adalah hari yang aku dan Ley tunggu-tunggu. Dia selalu memasakkan masakan kesukaan kami berdua. Makanya sekarang aku hanya makan sedikit agar nanti tetap bisa memakan masakan Mamaku."

"Oke aku mengerti soal itu. Lalu kenapa kita tak bisa bertemu besok?."

"Seperti yang kau tahu, kami sudah hidup bertiga sejak Papaku meninggal saat aku berumur 8 tahun. Tapi Mamaku selalu membuat kami tak pernah merasa kekurangan sosok Papa. Dia menjadi Mama, Papa, Kakak dan sahabatku. Dia baru meninggalkan kami untuk bekerja seperti ini sekitar 3 tahun yang lalu, saat kami sudah bisa mandiri. Jadi saat dia pulang, hari itu akan menjadi Us Time, hanya kami bertiga. Aku dan Ley selalu mengosongkan waktu agar bisa  bersama Mama pada hari itu. Semua teman-temanku pun mengetahuinya. Jadi kalau Mama pulang, mereka tak akan menggangguku. Kami membicarakan semua hal yang terjadi selama dia tak ada di rumah, tak ada rahasia di antara kami. Dan ada satu hal yang mungkin memalukan bagi orang lain, tapi kami sangat menyukainya," terang Can seraya tersenyum lembut.

"Apa?."

Tin kenal senyum itu. Senyum Can yang tulus dan bahagia. Saat membicarakan tentang Mamanya, Tin dapat melihat cinta yang tanpa syarat di sana.

"Kami akan tidur bertiga di ranjangnya. Bayangkan, aku yang sudah kuliah masih tidur bersama Mama dan adik perempuanku. Pasti memalukan ya? Hahahahaha......."

"Sama sekali tidak. Aku malah iri. Aku bahkan tak pernah sekalipun tidur bersama orang tuaku."

"Tin...."

"Hey, jangan berwajah murung seperti itu. Sekarang aku tak peduli lagi dengan masa laluku. Aku sudah memilikimu sekarang dan selamanya. Tak ada yang perlu ku takutkan. Iya kan??."

"Hu um. Aku akan mengganti semua kesedihanmu di masa lalu dengan kebahagiaan. Aku berjanji," ucap Can seraya menjulurkan jari kelingkingnya yang di sambut Tin dengan senang hati.

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Where stories live. Discover now