Chapter 16 : Jangan Tinggalkan Aku Lagi

6.3K 542 27
                                    


Its TinCan time.....tapi...siapkan hati yaa.....

💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠   

"Tin, kenapa kau harus berkata seperti itu? Kasihan Natt", tanya Can saat di perjalanan pulang dari rumah Pete.

"Dan membiarkanmu salah paham? Aku tak akan melakukannya, Can. Tak mudah bagiku mendapatkan cintamu, jadi aku tak akan merusaknya dengan hal picisan seperti kesalah pahaman. Aku tak peduli siapa yang akan terluka olehku asalkan tak ada yang membuatmu meragukan cintaku padamu," jawab Tin dengan mantap.

"Tin, aku sudah pernah bilang kalau aku percaya padamu tanpa syarat. Kau meragukanku?," tanya Can dengan mencebikkan bibirnya.

"Aku tidak meragukan kepercayaanmu padaku, Can. Tapi dia mengatakannya di depanmu dan di depan anak – anak, tentu saja aku harus menjawabnya di tempat yang sama. Selain aku tak ingin membuatmu salah paham, aku juga tak ingin memberinya harapan palsu."

Can diam. Malam ini adalah malam pertama mereka sebagai sepasang kekasih, tapi langsung di suguhi pernyataan cinta dari sahabat Tin yang tidak Can kenal. Sebelum mengenalku, ada berapa wanita yang menjadi kekasih Tin? Berapa wanita yang pernah berciuman dan tidur dengan Tin? Apakah hanya wanita? Bagaimana dengan laki – laki? Pikiran Can di penuhi dengan pertanyaan – pertanyaan seputar masa lalu Tin, membuatnya dadanya sesak. Dia pikir, setelah menerima Tin maka semua akan baik – baik saja dan jantungnya akan berfungsi dengan normal. Tapi ternyata tidak, dadanya terasa sesak, sama seperti kemarin.

Tin menyadari perubahan sikap Can. Can tak pernah menggunakan otaknya, jadi saat Can diam dengan kerutan di alisnya membuat Tin khawatir. Harusnya malam ini adalah malam yang bahagia untuk mereka, tapi Natt mengacaukannya. Tin sangat menyesal meminta Natt datang malam ini, apapun alasannya.

Tanpa terasa, mereka sudah sampai di depan rumah Can. Can belum menyadarinya, dia masih sibuk dengan pikirannya. Dan Tin benci melihatnya seperti itu.

"Can...... Can.... Cantaloupe......"

Tin memanggil Can sampai 3 kali, tapi Can masih tak bergeming. Tin menarik napas panjang sebelum menarik tangan Can perlahan. Can sedikit terkejut tapi membiarkannya.

"Can, lihat aku...."

Akhirnya Can memiringkan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Tin dan membiarkan Tin menggenggam tangannya.

"Apapun pertanyaan yang ada di otak kecilmu itu, tanyakan padaku. Aku akan menjawab semuanya dengan jujur. Aku ingin memulai dan menjalani hubungan kita dengan kejujuran dan rasa percaya, tanpa ada yang di sembunyikan. Jangan menduga – duga apapun. Maukah kau melakukannya, Can?." – Tin

Can hanya mengangguk. Sebenarnya banyak yang ingin dia tanyakan, tapi tenaganya seakan sudah terkuras habis. Emosinya hari ini naik turun, membuatnya kelelahan. Dari yang hype karena akan bertemu Tin, terluka bahkan sampai menangis saat melihat Tin dan Natt, bahagia saat menerima cinta Tin lalu down saat menyadari semua perbedaan antara Tin dan dirinya.

"Jadi, katakan apa yang ada di pikiranmu, Can. Jangan membuatku takut seperti ini." – Tin

Can yang Tin kenal adalah Can yang cerewet, tak pernah menyaring suaranya dan selalu melakukan apapun yang dia mau, tanpa takut. Melihat Can yang diam dan seperti banyak pikiran sungguh membuat Tin takut. Takut jika Can berubah pikiran dan memutuskan hubungan mereka yang baru berumur beberapa jam.

"Takut?? Kenapa?." – Can

"Aku takut kau berubah pikiran dan meninggalkanku lagi, Can," jawab Tin lirih.

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin