Chapter 40 : Serangan di mulai

5.2K 416 75
                                    

First of all, sorry for late update. Kemarin gw mudik and gak dapet sinyal di sana. Lagian juga gak sempet nulis karena sibuk. Sesampai di Jakarta juga langsung sibuk en tetiba mood drop. Jadi ya sudahlah, ane gantung dulu cerita ini.

Tapi karena kemaren si arcangel_akira nelpon en 'nagih' apdetan, 'terpaksalah' hari ini gw nulis wkwkwkwk.

Btw, Yu Fella's, kalo baca FF ini, tinggalkan jejak dong. Masa jumlah view & vote & komennya berbanding jauh bgt.

Kan gw jadi gak semangat lanjut krn gw pikir kalian gak suka ama cerita yang gw tulis 😭😭😭

Tanpa banyak omong lagi.... Enjoy ya.....

💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠

"Mereka sudah mulai terang-terangan, Tuan."

Si Tuan tak bicara apapun, hanya melambaikan tangan, mengisyaratkan agar anak buahnya meninggalkannya sendiri.

"Mereka sudah berani senekat ini. Bocah-bocah ini harus di beri peringatan," ucapnya seraya meremas foto Tin mencium kepala Can dan foto mereka bergandengan.

🐺

🐰


"Baby, minggu depan aku harus berangkat ke Jerman selama kurang lebih seminggu. Tapi belum pasti juga. Bisa lebih cepat, tapi bisa lebih lama dari seminggu," ucap Tin saat mereka sudah sampai di depan rumah Can.

"Ada urusan apa?," tanya Can.

"Ada perusahaan Jerman yang tertarik dengan produk perusahaanku dan mereka meminta kami untuk presentasi ke sana. Ku pikir, lebih baik jika aku yang presentasi langsung ke sana."

"Wow, pacarku sehebat itu?????," ucap Can kagum.

"Aku sudah melakukannya sejak SMU. Ini bukan hal yang pantas di banggakan. Bahkan keluargaku tak pernah menganggap apa yang ku lakukan ini sebagai sesuatu yang pantas di bicarakan," ucap Tin pelan.

"Apa kau bangga dengan apa yang sudah kau capai?."

"Tentu saja."

"Apakah tujuan pencapaianmu adalah mendapat pengakuan dari keluargamu?."

"Entahlah Can. Awalnya iya, tapi semakin lama, aku sudah tak terlalu memikirkannya."

"Jadi, jangan di pikirkan. Lakukan yang terbaik yang bisa kau lakukan. Lakukan untuk dirimu sendiri. Dan kalau aku boleh bersikap sedikit egois, lakukan juga demi diriku. Agar aku bisa merasa sombong memiliki seorang pacar yang menakjubkan sepertimu," ucap Can seraya tersenyum manis.

"Baby, kau semakin membuatku jatuh cinta," ucap Tin seraya memeluk Can.

"Aku akan melakukannya untukku, untukmu, untuk kita. Doakan aku, Cannie."

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Where stories live. Discover now