Destiny - 12

1.1K 86 105
                                    

Malam ini Jaebum menemani Jinyoung berbelanja kebutuhan sehari-hari yang sudah habis di rumah mereka. Tadinya Jinyoung akan pergi sendiri namun Jaebum melarang keras karena Jinyoung baru sembuh sakit jadilah Jaebum ikut menemani Jinyoung berbelanja. Jaebum membawa troli dan berjalan di samping Jinyoung yang kini sedang melihat-lihat sekitar. Sesekali bibir plum itu mengucapkan kata "wah" atau "Daebak" dengan wajah yang menggemaskan saat melihat sesuatu yang aneh dan luar biasa. Jaebum yang sedari tadi memperhatikan Jinyoung hanya tersenyum menatap wajah manis dan menggemaskan Jinyoung.

Jaebum bahkan hampir menubruk sebuah stan makanan karena asik memandangi Jinyoung dan tidak melihat ke depan membuat Jinyoung kesal dan pergi duluan meninggalkan Jaebum yang masih tersenyum bodoh.

"Sayang, tunggu! Kenapa kau malah meninggalkan ku sih?" Jaebum sedikit berlari mengejar Jinyoung.

Jinyoung hanya diam sambil terus berjalan dan melipat tangannya. Bibirnya mengerucut membuat Jaebum semakin gemas.

"Eyy~ jangan cemberut seperti itu. Aku tidak tahan melihat bibir bengkak mu itu. Ingin rasanya aku mencium dan melumat bibir manis mu itu disini, sayang" Jaebum mengedipkan matanya menggoda Jinyoung.

Jinyoung yang kesal mendengar ucapan Jaebum berhenti dan menatap tajam Jaebum yang kini berdiri di sampingnya. "Oppa!!"

Jaebum tersenyum kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Iya sayang iya"

Jinyoung mendelik kemudian kembali berjalan menuju lorong peralatan-peralatan mandi. Jaebum mengekori Jinyoung dengan setia kemana pun istrinya itu pergi. Setelah selesai memilih Jinyoung berjalan menuju bagian kopi. Ia ingin membeli kopi kesukaannya dan juga kesukaan Jaebum. Ia membawa troli itu sendiri karena Jaebum yang pamit ingin ke kamar mandi. Saat hendak mengambil satu bungkus besar kopi kesukaan Jaebum ada tangan yang sama hendak mengambil kopi tersebut sontak membuat Jinyoung menatap sang pemilik tangan.

"Oh... Jinyoung-ssi"

Jinyoung menatap gadis itu kaget kemudian melepaskan tangannya dari benda tersebut. Gadis itu tersenyum manis namun entah mengapa raut wajahnya begitu dingin dan tatapannya seperti hendak menguliti Jinyoung.

"S- silahkan kau ambil saja, aku akan membeli yang lain" ucap Jinyoung terbata.

Gadis itu tersenyum. "Tidak, lebih baik kau ambil saja ini. Aku tahu ini kesukaan Jaebum kan?"

Jinyoung hanya diam, entah mengapa hatinya sakit mendengar gadis ini menyebut nama suaminya. Jinyoung terus menatap mata sipit itu.

"Aku--"

"Sayang"

Jaebum menghampiri Jinyoung dan terkejut saat melihat Seulgi yang kini tengah tersenyum. Jinyoung yang melihat kedua manusia itu segera pergi karena ia tidak mau jadi orang ketiga di antara mereka.

"Permisi"

Jinyoung kemudian pergi sambil mendorong troli yang Jaebum berikan padanya tadi.

"Sayang, tunggu--"

Tangan Jaebum di tarik oleh Seulgi membuat pergerakan Jaebum terhenti. Jaebum menatap Seulgi tajam sedangkan gadis itu memasang puppy eyesnya dengan bibirnya yang mengerucut.

"Bummie, kau mau kemana? Temani aku belanja ya" pintanya manja.

"Lepaskan!"

Jaebum mendorong kuat tangan Seulgi. "Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, Kang Seulgi. Jangan pernah menganggu ku lagi atau kau akan menyesal"

Jaebum kemudian pergi meninggalkan Seulgi yang kini tersenyum sinis menatap punggung itu perlahan menghilang dari hadapannya.

"Kita lihat saja nanti, Jaebum. Kau yang akan menyesal karena telah mencampakkan ku demi wanita bodoh itu"

Destiny (JJP) ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant