Tes..

Air mata ibu nya lolos dari pelupuk mata nya

"Ibuk gak boleh ngomong kayak gitu, aku pasti bakal jadi dokter, aku bakal jagain adik adik aku, aku sayang sama ibuk" Aurel hanya menahan agar air mata nya tak tumpah

1bulan dari kejadian itu Aurel di jemput oom nya, paman nya meminta izin kepada guru nya Aurel dan mengatakan bahwa ibuk nya meninggal dunia

Tess

Air mata aurel tumpah begitu deras nya, ia seakan kehilangan dunia nya, tubuh nya seakan di tusuk beribu jarum, sakit, itu yang ia rasakan

"Enggak, ibuk masih ada, ibuk gak meninggal, ibuk masih ada kan om?" tanya Aurel histeris

"Enggak syang, ayok kita pulang"

Aurel tak henti henti nya menangis, saat sudah di depan pintu, ia melihat rumah ibu nya ramai sekali orang orang berdatangan, Aurel masuk dan Aurel terjatuh, ia tak sanggup melihat ibu nya, ia masih terlalu kecil untuk di tinggalkan ibu nya

"Ayah, ibuk kenapa? Ibuk gak meninggal kan?

"Ibuk udah tenang Aurel, ibuk udah gak ngerasain sakit lagi"

"Enggak, ibuk masih ada, ibuk masih ada, ibuk masih ada, ibuk belum liat aku jadi dokter, aku belum bisa bahagiain ibuk"

"Dek,ibu emang udah gak ada, tapi ibu selalu ada di hati kita, kamu harus ikhlasin ibuk ya, kalo kamu ikhlas ibuk juga bakalan seneng, ibuk juga gak bakalan sedih disana, tugas kita sekarang kita harus selalu doain ibuk, kita harus bisa bikin ibuk bangga sama kita..

Tidak, rasanya Aurel tak bisa berdiri lagi, kaki nya kaku, mulut nya tak bisa mengucapkan kata kata lagi, air mata nya keluar begitu deras, ia rasa ia kehilangan semangat hidup, ia bahkan belum bisa membahagiakan ibu nya, ia menyesal ketika itu ia bersih keras untuk tinggal bersama nenek nya, kalau saja ia tidak tinggal bersama nenek nya, ia pasti bisa merawat ibu nya, ia sangat lah menyesal, ia bingung mengapa tuhan sangat lah tidak adil, mengambil ibu nya disaat usia nya dia saudara saudara nya masih sangat kecil, hukum alam apa lagi ini ya tuhan, Aurel tak bisa menerima kenyataan, sulit bagi nya, ia menyesal, ia menyesal tidak bisa mengurus ibu nya, ia tak ada di samping ibu nya saat saat terakhir ibu nya di dunia, ia merasa menjadi anak durhaka, bagaimana bisa ia menjadi seorang dokter tanpa penyemangat lagi? Bukan kah ibu nya selalu menginginkan nya untuk menjadi dokter, lalu mengapa ibu nya tidak mendampingi nya untuk meraih cita cita nya, ia terus berfikir, Aurel bingung dengan keadaan nya sekarang, hingga suatu hari nenek nya berkata

"Aurel harus jadi dokter ya aurel harus bisa banggain orang tua aurel, Aurel harus bisa buat ibu aurel senyum senang disana, Aurel jangan nangis lagi, ibuk bilang Aurel harus selalu tersenyum kan"

Flashback off

Aurel mengusap air mata nya, ia harus semangat menjalani hidup nya, ia harus bisa menjadi orang yang ibu nya ingin kan

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.15, ia harus pulang sekarang, ia tak ingin membuat nenek nya menjadi khawatir.. Sebelum meninggal kan ibu nya ia berpamitan

"Ibuk, Aurel pergi dulu ya, Aurel sayang ibuk, doain Aurel sukses ya buk " mia mengusap batu nisan ibu nya dan mencium nya, ia pun pulang dengan keadaan tersenyum, ia tak ingin melihat ibu nya sedih disana karna melihat nya sedih..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hay hay, gimana? Part ini untuk part flashback nya Aurel ya, kalian jangan sungkan untuk memberi kritik dan saran, sama seribu seratus tiga puluh tujuh kata guys, happy reading

NAUREL Where stories live. Discover now