PROLOG 2

237 74 28
                                    

Sabtu malam.

Waktu yang gue pilih untuk menjelajahi salah satu toko buku dekat perumahan yang gue tinggali sekarang. Hampir setiap bulan dan bahkan setiap minggu gue singgah ke tempat ini untuk menghilangkan mood yang kurang baik.

Memilah milih beberapa buku untuk dibeli dan tentunya gue baca. Mengelilingi hampir setiap sudut toko buku ini. Entah apa yang gue cari. Tidak ada satupun yang menarik.

Kebanyakan buku ini adalah tentang drama percintaan yang menyelipkan unsur perasaan di dalamnya. Yang ujungnya membuat galau orang, menurut gue.

Menghela nafas gusar. Gue bosan dengan percintaan, malas berurusan dengan perasaan. Entah kenapa pikiran dan hati gue berpendapat kalau semua orang terlalu percaya akan hal yang keluar dari perasaan mereka. Tapi tidak bagi gue. Gue malah merasa jengkel. Kesal yang ada.

Dan sekarang, gue berdiri tepat di depan salah satu rak besi yang berisikan banyak buku. Mengambil satu jenis buku. Meneliti sambil membolak-balikan buku tersebut.

 Meneliti sambil membolak-balikan buku tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menarik!

Ucap gue dalam hati sambil tersenyum simpul. Gak banyak pilih lagi, gue langsung menuju kasir untuk membayarnya.

Keluar dari toko buku, gue lebih memilih jalan dibandingkan naik angkutan umum ataupun ojek online.
Yang dikarnakan jarak rumah gue dengan toko buku yang tidak begitu jauh, dan juga alasan lain.

-----

Ohya, dibagian awal gue lupa kasih tau kalau umur gue ingin memasuki 17 tahun di April yang akan mendatang.

Gue kelas XI IPS 2. Yang katanya guru dan anak se-SMA gue disana adalah kelas ter-favorit.

Guru memandang bahwa kelas yang gue pijaki sekarang adalah kelas jenius dengan tingkatkan yang hampir sempurna. Tapi beda dengan pandangan semua siswa-siswi nya, yang memandang kalau kelas XI IPS 2 banyak berbagai macam cogan dan tentunya cecan.

Entah gue termasuk atau engga, gue gak begitu peduli dengan pandangan mereka.

diary blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang