◀MISSION 19▶

189 15 0
                                    


***

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

***

Sebagai Pengurus OSIS, pulang terlambat adalah hal yang biasa. Apalagi Ketua, setiap hari, ada rapat maupun tidak, Kayla selalu bilang kepada Shinta bahwa dirinya akan pulang lebih sore. Shinta tahu posisi anaknya. Ia bahkan sempat menawarkan kepada Kayla untuk menaiki mobil sendiri, tapi gadis itu menolak karena takut ada apa-apa di jalan. Apalagi dirinya juga belum dibekali SIM.

Cewek itu menghela napas berat. Ia terduduk di ruang OSIS sambil menatap layar laptop. Kepalanya terasa pusing. Ia melihat jam yang tertera di layar laptop. Sudah menunjukkan pukul empat sore. Berarti Kayla harus bisa keluar dari gerbang sekolah sebelum pukul lima. Karena selebihnya angkot yang melewati rumahnya sudah tidak ada. Farrel ada latihan band, cowok itu kemungkinan juga sudah pulang. Sedangkan Dipta, ia disuruh Naufal untuk menjemput Naura di sekolah.

"Lo masih di sini, La?"

Kayla menoleh ke arah pintu. Mytha datang menghampiri dirinya.

"Iya. Gue lagi rekap dokumen tahunan OSIS biar lengkap. Jadi, nanti pas buat laporan lagi buat acara ke depannya bisa lebih gampang cari referensinya."

"Itu 'kan kerjaannya sekretaris, La. Emangnya Lia ke mana?" Mytha mengambil duduk di depan Kayla.

"Tadi Lia udah kerjain sampe selesai. Tinggal gue cek lagi aja. Lo sendiri kenapa belum pulang?"

Mytha yang hendak ingin mengambil sesuatu dari dalam tas, mendongak. Ia tersenyum. "Nunggu Satria latihan basket."

Kayla mengangguk paham. Ia lalu melanjutkan pekerjaannya dengan terus mengecek dokumen yang sudah disiapkan Lia. Sedangkan Mytha mengelurkan sebuah obat berbentuk pil dari dalam tas.

"Lo sakit?" tanya Kayla.

Setelah menelan obat dan air putih, Mytha mengangguk dan tersenyum. "Iya. Udah lama."

"Kalo boleh tau sakit apa?"

Mytha sejenak terdiam menatap Kayla. Lalu sebuah suara ponsel membuyarkan lamunan mereka.

Mytha tersentak. Begitu pun Kayla.

"Sorry," ujar Mytha sambil merogoh tas untuk mengambil ponsel.

Tanpa melihat siapa peneleponnya, Mytha meletakkan benda pipih itu menempel di telinga. "Iya, hallo."

"Kamu di mana?" Satria ternyata.

Cewek itu menghela napas. "Di ruang OSIS."

"Ya, udah cepet, gih, ke parkiran sekarang. Aku tunggu."

"Iya."

Selesai menelepon, Mytha beralih menatap Kayla. Ternyata cewek itu sedang merapikan laptop dan buku untuk dimasukkan ke dalam tas.

Triangle Mission (Completed) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن