Seperti sesuatu yang akhirnya pergi.

krystal menutup mata, menghayati lagu yang saat ini didengarnya dari ipod-nya. paul kim - meet after you, dan suara akustiknya yang pelan membuat dada krystal perih.

Dia melakukan sesuatu yang benar kan? Dia sudah memberi tahu amber yang sebenarnya, dan dia bersyukur dia langsung mematikan sambungan teleponnya karena dia tidak sanggup melihat reaksi amber. krystal menutup mata dan menunduk, menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Bagaimana bila dua orang tidak ditakdirkan tapi mereka berharap seperti itu? Bukankah itu terlalu menyakitkan?

krystal menutup mata dan menarik nafas, mencoba meredakan rasa sakit di dadanya.

amber, berjanjilah padaku kau akan baik- baik saja.

Hei.”

krystal bergidik dan menoleh ke arah sosok jangkung yang memanggilnya. kwon yoong  terlihat lelah dan yah… eskpresinya memang selalu datar dan dingin seperti itu.

Dan bagaimana bisa dua orang yang tidak saling berharap untuk berada di hidup satu sama lain tiba- tiba ‘terjebak’ untuk menghadapi sesuatu bersama?

“Kau… baik- baik saja?” tanya yoong, sepertinya pria ini selalu berhati- hati untuk tidak bertanya terlalu banyak pada krystal. Gadis itu mengangguk. yoona duduk di hamparan rumput di sampingnya. Situasi sangat sepi, seperti yoona tahu benar di tempat mana dia bisa orang dengan cukup leluasa. krystal tidak melepaskan headphonenya, dia masih sibuk mendengar lagu. Dia hanya ingin menenangkan perasaannya saat ini.

“Dingin sekali,” gumam yoomg. “Apa kau… perlu jaket?” yoona bermaksud melepaskan jaketnya tapi krystal menggeleng. “Tidak, terima kasih—“

yoong sudah terlanjur melepaskan jaketnya dan memberikannya pada krystal. krystal tertawa kecil dan memakainya. “Aku bahkan belum mengembalikan jaketmu yang waktu itu,”

“Well, kau harus mengembalikan keduanya, karena mereka berdua sangat mahal.”

krystal tertawa kecil. Aneh rasanya dia masih bisa tertawa. Beberapa menit kemudian mereka habiskan dalam hening dan diam karena well… mereka terlalu canggung dan asing untuk sekedar berbicara. Tapi rasanya keheningan yang canggung itu mulai berkurang, dan sepertinya dia mulai terbiasa untuk hidup dalam keheningan bersama seorang kwon yoong , seseorang yang akan menjadi suaminya nanti, seseorang yang  begitu dia kenal selain idolanya selama ini  cukup lama. Keduanya memandang pemandangan sungai di depan mereka dengan tenang dan penuh hikmat.

“Maaf memanggilmu malam- malam kemari.” Ujar yoona pelan, memecah keheningan. Dia baru saja mengalami hari yang hebat, mulai dari pertengkaran dengan irene.

Krystal tersenyum kecil. Dia juga tidak ingin pulang cepat dan menangis di kamar. Dia mengalami hari yang cukup berat hari ini…

“Aku hanya ingin membicarakan rencana untuk berikutnya.” Kata yooona lagi. krystal tidak menjawab tapi dia melepaskan earphonenya, aroma tubuh yoona di jaket itu sekali lagi membuat jantungnya berdegup kencang dan rasa nyaman menyelimuti dirinya yang sedari tadi merasa sangat dingin dan hampa. Dia hanya berharap yoong tidak menyadari wajahnya yang memerah dan bunyi degup jantungnya yang kencang.

“Ngomong- ngomong… bagaimana kakekmu?”

Haruskah krystal memberitahukan segalanya. “Kakekku ingin bertemu denganmu.”

yoona mengangguk. “Tentu saja.” Gumamnya. “Dan… aku ingin kau bertemu dengan beberapa orang.”

krystal tidak begitu yakin dengan ‘beberapa orang’ yang yoona maksud tapi dia terlalu lelah untuk bertanya. Dia hanya mengangguk.

“Mereka akan bertemu kakekku besok.” Kata krystal dingin. Sesaat mereka diam lagi. yoona juga tahu, dia harus mulai terbiasa dengan penjelasan gadis ini yang selalu pendek dan jelas, seolah takut bicara terlalu banyak.

“Ada… yang ingin kutunjukkan.” Kata krystal, gadis itu mengambil sebuah amplop cokelat dari tas selempangnya dan memberikannya pada yoona. yoona memandang amplop itu dengan terkejut dan menatap krystal dengan nada bertanya, tapi toh dia mengambil amplop itu dan membukanya. Dua buah foto lembar hasil USG dengan penjelasan- penjelasan yang tidak yoong mengerti.

Oh, setidaknya ada bahasa yang dia mengerti di situ.

A/n: Nn jung krystal, 21 tahun 4 bulan.

Usia kandungan: 1 bulan.

yoong memandang gambar USG itu, dia sama sekali tidak mengerti apa arti dari gambar di depannya. Usia kandungan krystal baru sebulan harusnya gambar bayi itu belum jelas kan. Tapi entah mengapa dia merasakan sebuah sensasi yang aneh. Dia memandang krystal yang memandang gambar itu dan beralih memandang yooma dengan dingin.

Yah, gadis ini memang hamil.

Untuk pertama kalinya krystal melihat urat bibir yoona menarik membentuk senyuman, meskipun hanya senyuman kecil, amat kecil, dan dia merasakan kehangatan di hatinya. “Aku harap aku bisa melihat mata, hidung dan mulutnya…”

Wajah cantik yang kelihatan lelah itu tertawa kecil. “Ini masih satu bulan.”

yoona melirik foto USG itu lagi. Di foto itu adalah anaknya, entah laki- laki atau perempuan, sesungguhnya dia tidak pernah benar- benar berfikir tentang ini, tentang dirinya akan memiliki anak. Tapi melihat foto USG itu dia seperti merasa lebih tenang… dan lebih yakin…

Dan dia akan menjadi seorang ayah nanti…

3 istri satu suamiWhere stories live. Discover now