part 19

442 57 6
                                    


"Wae? Apa maksud mu irene ?"

irene menepis tangan yoona. "krystal sedang mengandung anak mu oppa, apa kau tidak tahu?"lirih irene

Bagai dihantam bola besi kepala yoona saat mendengar ucapan irene. hamil? anakku?  yoona menggelap emosi dan tak percaya. Ia kembali memegang kedua bahu Irene dan bahkan menggoyang-goyangkannya dengan kasar.

"Kau bicara apa? Kau pasti bohong mana mungkin itu tidak benar"

irene sudah benar-benar pusing di tambah yoona masih mengguncang-guncang tubuhnya.rasanya ia seperti berputar-putar. Hingga akhirnya kegelapan kembali menyelimuti irene dan membuat irene tak sadarkan diri dan jatuh terkulai di pelukan yoona.

Barulah setelah itu yoona dirundung panik dan membantu mengangkat tubuh irene ke atas kasur. Ia juga menghubungi dokter untuk segera datang kerumahnya.

"irene, mianhae! Ku mohon bangunlah." kata yoona sambil menciumi tangan irene yang dingin. Ia juga coba menyadarkan irene. Hatinya sekarang ikut sakit melihat Irene tidak berdaya.

irene membuka matanya perlahan-lahan. Kepalanya masih sangat pusing. Ia memegangi kepalanya yang juga terasa berat. Tapi saat ia berusha bangun ada sesuatu yang menahan di pinggangnya. Saat irene menoleh ia terkejut mendapati yoona tertidur di balik punggungnya dan memeluk pinggangnya.

irene mencoba perlahan-lahan menyingkirkan lengan yoona. Ia ingat semalam ia masih dalam keadaan kacau karna marah dan juga cemburu pada yoona. Dan ia juga ingat yoona memarahinya hanya karna masa lalu. Hah,mengingat itu saja rasanya hati irene seperti ada yg memerasnya.sakit.

Saat tangan yoona berhasil ia singkirkan tiba-tiba tangan yoona kembali memeluknya dan bahkan lebih erat. Dia sudah bangun?.

"Kau marah padaku?" tanya yoona dengan suara khas dirinya yang ngebass saat bangun tidur.

Tubuh irene menjadi tegang. Ia tak bisa seperti ini. Ia tidak mau menjadi pelampiasan Yoona

"Yah aku marah pada mu." jawab irene ketus sambil mencoba kembali menyingkirkan lengan yoona.

Mendengar jawaban irene, yoona malah semakin mempererat ikatan tangannya di pinggang irene. Dan membuat tubuhnya dengan tubuh irene melekat.

yoona mencium rambut irene. Rambut dengan wangi aroma buah segar. yoona menyukainya. "Kau marah denganku karna tentang itu?

irene terdiam tak menjawab pertanyaan yoona. Di lubuk hati irene dia ingin sekali berteriak di hadapan yoona. Karna telah mempermainkan hatinya, mempermaikan pernikahan yang suka dan sekali seumur hidup ini bagi irene.

Ia ingin sekali marah, Tapi tubuhnya tak berdaya didalam dekapan yoona dan belaian lembut yang di berikan yoona padanya. Serta napas yoona yang berhembus di tengkuk lehernya membuat Irene merasa merinding.

"Jika kau marah padaku, kau harus tetap makan agar kau kuat melawan ku, bukannya malah pingsan di hadapan ku."

Mendengar nasehat aneh dari yoona irene memutar tubuhnya dan jadi berhadapan dengan yoona, masih dalam posisi berpelukan di atas ranjang, tak ada jarak diantara mereka.

Deg.. Deg..deg..deg..

Jantung irene berdegup kencang hanya saat melihat tatapan mata yoona yang teduh tak ada kemarahan disana. Hati irene benar-benar lemah jika harus berhadapan dengan yoona. Rasa bencinya perlahan-lahan meluap didorong rasa sukanya pada yoona.

Ternyata kalau di lihat sedekat ini bola mata yoona berwarna coklat. Tanpa sadar tangan irene bergerak mengelus wajah yoona, menyentuh alis yoona, menyentuh pipi yoona, menyentuh anak rambut yoona yang menempel di kening, menyentuh alis tebal yoona, menyentuh hidung mancung yoona dan terakhir ia menghentikan gerakan jarinya ketika ingin menyentuh bibir Yoona.

3 istri satu suamiWhere stories live. Discover now