part 33

379 55 11
                                    

Matahari pagi sudah menyapa dunia lagi. Aku membuka mataku pelan. yoona masih tertidur dengsn posisi yang sama, suhu badannya sudah mulai turun. Dinakas sudah ada napan berisi dua mangkuk sup dan susu untuku.

"Oppa..." aku sedikit mengguncang tubuhnya agar ia terbangun.

"Eungg?" Dia membuka sedikit matanya dan mengucek-uceknya khas orang baru bangun tidur.

"Oppa sarapn dulu nde.. Han ahjumma sudah masakin sup jagung."

yoona duduk, ia mengambil air putih yang ada dinakas dan meneguknya beberapa kali. Aku memberikan mangkuk sup itu saat ia sudah selesai minum.

Aku senang melihatnya cukup lahap memakan sup itu. Aku juga ikut makan bersamanya. Supnya memang sangat segar.

"Apa kau semalaman tidur duduk?" tanya Yoona sembari meletakkan mangkuk sup yang sudah ia habiskan.

"Mianhae.."

"Gwenchanna oppa..  aku baik-baik saja."

"Sebagai bayarannya kau ingin apa?  katakan saja." ucap yoona sembari bangun dan mengambil handphone nya yang tergeletak diatas meja rias.

"Aku ingin opp...." belum selesai aku bicara yoona sudah memotong pembicaraanku.

"Omo..banyak telefon dan pesan masuk dari irene, dia akan pulang hari ini dan dia memintaku untuk menjemputnya."

"Kalu begitu oppa bersiap-siap sekarang, mungkin irene  sudah menunggu oppa."

"Nde, aku akan bersiap sekarang." dengan semangat yoona masuk kedalam kamar mandi.

'AKu ingin kau menemaniku check up hri ini oppa.

Aku pun bangkit dan membereskan semuanya, dari handuk bekas mengompres dan mangkuk-mangkuk bekas makan tadi.





....





"Ngghhhh sakittt... kamu kenapa nak?" ucap seohyun sambil mengelus perutnya. Perutnya terasa sakit dibagian bawah sebelah kiri. Ia mencoba untuk berbaring kanan.

Han ahjumma masuk kedalam kamar seohyun, ia terkejut melihat kening seohyun yang berkerut dan badannya yang berkeringat.

"Nona.. wae?"

"Ahjumma perutku kram.. sakit ahjumma.." lirih seohyun sambil mencoba meraih tangan Han ahjumma.

"Akan ku panggilkan tuan, tunggu sebentar ya nona."

Saat Han ahjumma ingin berjalan keluar dari kamar seohyun meraih baju Han ahjumma dan membuar Han ahjumma kembali menatap khawatir kearah seohyun

"Anni... aniyo...  jangan beritahu yoona oppa. Cukup ambilkan aku susu hangat saja."

"Arra nona." Han ahjumma langsung bergegas ke dapur untuk membuat susu hangat yang diminta Seohyun.

Han ahjumma kembali kekamar seohyun  dan membantu seohyun untuk meminumkan susu hangat itu.  "Nona beristirahat saja." seohyun hanya mengangguk dan menuruti perintah Han ahjumma.




-yoona POV-

Aku masuk kedalam kamar seohyun, aku menemukan wanita itu sedang terlelap tidur dengan posisi menghadap ke kanan dan tangannya yang berada diperutnya. Aku meletakkan uang bulanannya diatas meja rias kecil miliknya. "Hah? ini bekas botol parfumku, kenapa ada disini?" aku kaget melihat ada dua bekas botol parfumku berada diatas meja riasnya.

Aku melirik Seohyun sekilas lalu berjongkok disampingnya. "Kau kenapa sayang?" ucapku pelan agar dia tidak terbangun.

"Maafkan aku, apa aku keterlaluan? Aku tau kau merindukanku, aku dapat melihatnya dari matamu. Aku juga merindukan mu, sayang. Aku ingin sekali memelukmu." ucapku lagi sembari mengelus pipinya yang terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

"Oppa.. oppa.." gumam seohyun padahal matanya masih terpejam.

"Wae?"

"Bogoshipo..."

"Nona seohyun memang sering seperti itu saat tidur, tuan." aku menolehkan kepalaku saat mendengar suara Han ahjumma yang sudah berdiri didepan pintu.

"Jinjja? Ck.. hal ini saja aku tidak tahu, aku tidak pernah memperhatikannya selama ini." mendengar ucapak tuannya, Han ahjumma hanya tersenyum miris 'sangat tidak memperhatikannya' gumam Han ahjumma dalam hati.

"Nyonya irene memangil mu, tuan."

"Menyusahkan saja dia itu..." gerutu ku pelan. Aku kembali menatap wajah seohyun yang terlelap.

"Ahjumma, tolong jaga seohyun dan anakku untuk diriku... aku belum mampu jadi suami yang baik untuknya tapi aku ingin dia tetap berada disisiku. Aku tau ini egois." ucapku pada Han ahjumma.

"Nde tuan. seohyun sudah ku anggap sebagai anakku sendiri."

Aku bangkit dan tersenyum pada Han ahjumma sebelum keluar dari kamar seohyun.



-zz- [next month]





[Author POV]


"Omo...  omo...  anak appa mulai menendang.. omo.." yoona terus mengelus perut irene yang sudah kelihatan membesar. Yap, usia kandungan irene sudah menginjak 5 bulan atau 20 minggu. yoona dan irene tidak menyadari bahwa sepasang mata sedang menatap iri pada kegiatan mereka itu.


seohyun terlus memperhatikan yoona dan irene dari dapur sekaligus menyiapkan makan malam. "Oppa, kapan kau akan seperti itu padaku? Apa kau tidak ada niat untuk berkenalan dengan anakku? anak kita?" gumam seohyun dalam hati. Sebulir air mata menetes di ujung matanya. "Kalian memang pasangan serasi." gumam seohyun lagi.

"Nona kenapa?" tanya Han ahjumma yang ikut memperhatikan arah pandangan Seohyun.

"Gwenchana ahjumma."

"Arra... besok adalah jadwal cekup mu,  jangan sampai kau lupa."

"Nde.. nde ahjumma."

seohyun berjalan kearah meja makan dan meletakkan mangkuk berisi sup diatas meja.  "Oppa... irene...  makan malamnya sudah siap."

"Kajja...kita makan dulu nde jagoan appa." Ucap yoona pada perut irene sebelum bangkit dari duduknya dan menghampiri meja makan bersama irene.

Makan malam berjalan dengan tenang walaupun tidak ada yang tau bagaimana perasaan seohyun yang semakin hari semakin tersayat dan terus menguatkan diri.


...





-seohyun POV-

Hari ini adalah hari yang kesekian kalinya aku memeriksakan kandunganku ke klinik kandungan dan ini kesekian kalinya juga aku harus mendengar dokter menanyakan tentang suamiku. Itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk ku jawab.

"Nona Seohyun, tolong cekup berikutnya ajak lah suamimu.. ada yang harus kujelaskan pada suamimu." ucap dokter didepan pintu sebelum kepergianku. Kali ini aku bertemu dengan irene dan yoona disana. Kebetulan jadwal cekup memang sama.



"Nde." jawabku lesu.








Tbc
terima kasih buat yg selama ini udah vote dan kasih komen.

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang