Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]

Part 47

Hari ini, adalah hari kebahagiaan bagi Thariq dan Muthia. Tidak hanya mereka berdua, pastinya Saaih dan Yn pun turut berbahagia.

Saat ini Yn tengah memandang kakaknya yang sedang menerima para tamu. Raut wajah bahagia terpancar di wajahnya. Tiba-tiba Saaih datang mengagetkan Yn dan mengganggu moment harunya.

"Woy!" Yn pun kaget.

"Saaih...!" ucap Yn kesal.

"Habisnya ngelamun terus,"

"Ceritanya lagi bahagia,"

"Serius cuma bahagia? Tapi aku liat ada tatapan lain di mata kamu," Saaih menatap mata Yn begitu dalam.

"Maksud kamu?" Yn tampak binggung dengan ucapan Saaih.

"Lupain. Kapan balik ke Jepang lagi?"

"Minggu depan,"

"Cepet banget,"

"Mau gimana lagi,"

"Target nikah kamu berapa tahun lagi?" sepertinya Saaih sangat menunggu jawaban itu.

"Tumben nanya itu?"

"Gpp pengen tau aja,"

"4 tahun lagi. Aku mau sukses dulu,"

"Ohh. Yaudah aku kesana dulu ya," terlihat jelas raut wajah kecewa dari wajah Saaih.

Tiba-tiba teman-teman Saaih dan Yn datang. Siapa lagi kalau bukan Abun, Oliv, Rio, Rizky dan Kresna.

"Kalian? Gak nyangka bakal dateng," kaget Yn.

"Pastinya dong. Btw Oliv sama Rio udah mau married," bisik Abun.

Sontak Yn kaget, "SERIUS?"

"Alhamdulillah... Doain semoga lancar ya N," balas Oliv.

"Aamiin," jawab semua.

"Jadi Yn sama Saaih kapan married nya nih? Btw Saaih mana?" Baru saja selesai Rio ngomong, tiba-tiba Saaih datang menghampiri Yn diikuti dengan keempat adik-adik nya.

Fateh membawa sebuah kertas karton besar yang bertuliskan WILL. Disamping Fateh, Muntaz membawa sebuah kertas karton besar yang bertuliskan YOU. Disamping Muntaz, Soleha membawa sebuah karton besar yang bertuliskan MARRY. Dan yang paling ujung, Qahtan membawa sebuah kertas karton besar yang bertuliskan ME?

Yn menaikan sebelah alisnya. Ia masih sedikit tidak mengerti. Akhirnya Saaih angkat bicara. Semua sudah ramai untuk menyaksikan lamaran ekslusif itu. Tidak terkecuali kedua orang tua masing-masing.

"Perhatian semuanya... Sebelum Saaih minta maaf sudah mengganggu sebagian dari tamu Bang Thariq. Bang Thariq, Saaih minta izin numpang lamar ya hehehe."

"UDAH TELAT IZIN NYA BOTAK! CEPET LAMAR, GW UDAH GAK SABAR!" teriak Thariq dari pelaminan.

"Yn, aku tau pastinya kamu juga cinta sama aku. Bahkan jauh sebelum aku cinta sama kamu. Secara seorang Saaih Halilintar ye kan,"

"BUKAN WAKTUNYA NYOMBONGIN DIRI BOTAK," teriak Abun yang sudah geregetan.

"Oiya maaf-maaf. Oke, aku mau serius. Jadi..."

"Will," ucap Fateh.

"You," sambung Muntaz.

"Marry," sambung Soleha.

"Me?" selesai di Qahtan.

"Qahtan yang mau lamar aku?" disituasi seperti ini, Yn masih saja sempat-sempatnya bercanda.

"Gak gitu zheyenk," gerutu Saaih.

Tiba-tiba Saaih yang sedari tadi berdiri dihadapan Yn membuka sebuah kotak cincin dan berlutut didepan Yn. "Will you marry me? Mau kah kamu menjadi pendamping hidup ku?" ucap Saaih yakin. Gak cuma itu saja, tiba-tiba lagu romantis menyala seperti mengiringi. Yaitu lagu ciptaan Jason Derulo yang berjudul Marry Me.

105 is the number that comes to my head
When I think of all the years I wanna be with you
Wake up every morning with you in my bed
That's precisely what I plan to do

And you know one of these days when I get my money right
Buy you everything and show you all the finer things in life
Will forever be enough, so there ain't no need to rush
But one day, I won't be able to ask you loud enough

I'll say will you marry me
I swear that I will mean it
I'll say will you marry me

How many girls in the world can make me feel like this?
Baby I don't ever plan to find out
The more I look, the more I find the reasons why
You're the love of my life

You know one of these days when I get my money right
Buy you everything and show you all the finer things in life
Will forever be enough, so there ain't no need to rush
But one day, I won't be able to ask you loud enough

I'll say will you marry me
I swear that I will mean it
I'll say will you marry me

And if I lost everything
In my heart it means nothing
'Cause I have you, girl I have you
So get right down on bended knee
Nothing else would ever be
Better, better
The day when I say

I'll say will you marry me
I swear that I will mean it
I'll say will you marry me

I'll say will you marry me
I swear that I will mean it
I'll say will you marry me

Ooh whoa ooh oh
Ooh whoa ooh oh
Ooh whoa ooh oh

Would you marry me baby

105 is the number that comes to my head
When I think of all the years I wanna be with you
Wake up every morning with you in my bed
That's precisely what I plan to do

Seketika suasana menjadi romantis. Semua terpukau dan berharap Yn menerimanya. Yn juga tidak menyangka ia akan dilamar oleh Saaih dan seromantis ini. Ketika mengingat kembali pada masa pertama mereka kenal, seperti tidak mungkin bisa sampai sejauh ini. Bahkan dulu bisa bertemu dengan sang idola, Saaih Halilintar saja pun sudah senang, apalagi sekarang. Sekarang, serasa mimpi rasanya bisa dilamar dengan seorang Saaih Halilintar. Yang dulu hanya bisa menjadi sasquad, bahkan sekarang selangkah lagi bisa memilikinya seutuhnya. Yn benar-benar tidak menyangka.

"Jadi...?" Saaih masih setia berlutut dan menyodorkan sebuah cincin yang sudah tidak sabar Saaih ingin memakaikan di jari manis Yn.

Yn ingin sekali menjawab iya, tapi mengapa ada sesuatu yang menahannya untuk menjawab iya. Tiba-tiba ia terpikir dengan kuliahnya, bagaimana dengan kuliah nya, apakah aku masih bisa melanjutkan nya, karena lulus di universitas itu adalah impianku sejak dulu, aku juga mau jadi wanita karier. Kini Yn ditimpa dilema yang sangat besar.

Lanjut Part 48~

÷÷÷

Hai!

Jadi gimana? Udah romantis belum sih? Wkwk.

Kira-kira diterima gak? Yn harus memilih cita-cita dan karier atau jodoh? kira-kira kalian pilih mana?

Mau bonus part sampe berapa setelah tamat? Comment sebanyak-banyaknya!😂

Vote 100+ baru next.

Thank you.

Btw follow wattpad me, auto langsung follback kok:)