"Mulai deh caper ke Umi dan Abi lagi." Ucap Saaih.
Beberapa menit kemudian Oliv, Abi, dan Umi duduk di sofa dan melanjutkan ngobrol.
Sedangkan saudara Saaih yg lain kembali ke aktivitas masing-masing, begitu juga dengan Jidah, ia mengajak Muthia kembali ke atas.
Tersisa lah Saaih dan Yn yang berdiri pongo dihadapan Abi dan Umi.
"Saaih kamu ngapain diri disitu aja, sini gabung." Ajak Umi.
"Oke Umi." Jawab Saaih sambil menarik lengan Yn untuk ikut gabung juga.
"Aih, bukan muhrim itu kamu pegang-pegang tangan perempuan." Ceramah Abi.
"Eh, sorry Abi." Reflek Saaih melepas genggamannya.
Kini mereka sudah duduk semua. Umi duduk diantara Oliv dan Abi. Saaih duduk bersebelahan dengan Yn dan berhadapan dengan Oliv. Sedangkan Yn berhadapan dengan Umi.
"Tadi siapa Ih yang sama kak Jidah?" Tanya Umi penasaran.
"Itu temen SMP kak Jidah sekaligus kakaknya Yn." Jawab Saaih.
"Ohh kakak kamu." Kini tatapan Umi kepada Yn sudah berubah, tatapannya penuh ceria dan senyum.
"Iya tante." Jawab Yn dengan senyum semaksimal mungkin.
"Panggil nya Umi aja ya. Oliv juga panggil nya Umi tuh." Pinta Umi lembut.
Kini hati Yn sudah lega melihat tatapan Umi seperti itu, begitu juga dengan Saaih ia merasa senang.
Namun kini tinggal Abi, Abi masih menatap dengan wajah datarnya.
"Aih kayaknya lagi deket sama Yn nih, iya kan?" Tanya Umi.
"Iya Umi, eh nggak." Ucap Saaih keceplosan.
"Ah yg bener, Abi sebenernya udah tau dari raut wajah kamu Ih." Timpal Abi.
"Kalo sama Oliv udah gak deket lagi?" Tanya Umi.
"Hmmmmm."
Saaih tidak menjawab-jawab yg membuat Umi dan Abi sedikit geram.
Yn dan Oliv yg merasa diri mereka dibicarakan mereka hanya diam tidak bisa berkata apapun.
"Abi kasih tau ya Saaih. Deket sama perempuan boleh, asal jangan berlebihan, kamu boleh deket sebagai teman, sebagai sahabat, asal jangan melampaui itu, kamu harus bisa melawan hawa nafsu. Suka juga boleh, suka itu wajar, tapi Abi melarang kamu untuk pacaran. Lebih baik kamu pacaran setelah menikah seperti Abi dan Umi." Ceramah Abi panjang lebar.
"Betul itu, selain pacaran itu dosa, pacaran juga gak ada faedahnya. Yang ada membuat kamu semakin banyak berbuat dosa." Sambung Umi.
"Abi gak ngelarang kamu berteman atau bahkan bersahabat dengan perempuan. Cuma kamu harus tau batas-batas, jangan melebihi batas-batas itu. Walaupun kalian berteman atau bersahabat udah lama, tapi tetep aja kalian itu lawan jenis, harus ada batas-batas. Paham?!" Ucap Abi tegas pada kata-kata terakhir.
"Paham Abi." Jawab Saaih sambil menunduk.
"Nah sekarang pertanyaan Umi kalian mau ngapain ini?" Tanya Umi kepada mereka bertiga.
"Kalo aku sama Yn, mau colab Umi. Tapi kalo Oliv gak tau tuh katanya mau ketemu Umi Abi." Jawab Saaih terlalu jujur.
Thariq.pov on
'Videonya kan belum dipindahin dari kamera kak Jidah. Dan sekarang kameranya ada di kak Jidah. Gw ambil aja kali ya.' Batin Thariq.
Tok tok tok
Thariq mengetuk pintu kamar Jidah.
"Masuk.." Ucap Jidah dari dalam kamar.
Thariq pun asal nyelonong masuk ke kamar kak Jidah. Ia tidak tau kalau ada Muthia didalam nya.
Reflek Thariq kaget, dan mau keluar lagi tapi di cegat oleh Jidah.
"Eh, mau ngapain Lik"
"Mau minta kamera kak Jidah, videonya belum dipindahin ke laptop."
Kebetulan kamera tersebut tepat didekat Muthia duduk. Akhirnya Muthia membantu mengambilkan dan memberikan kepada Thariq.
Thariq tetap terlihat stay cool walaupun mereka berdua sempat kontak mata.
"Thank you." Kata itulah yg terakhir dilontarkan Thariq sebelum ia keluar pintu kamar Jidah tanpa pamit.
Thoriq.pov off
"Anak-anak, kumpul di ruang keluarga." Ucap Abi menggunakan toa.
Abi meminta seluruh anggota gen halilintar untuk kumpul dibawah. Ingin saling berbagi cerita katanya.
Semua sudah kumpul di ruang keluarga termasuk Yn, Oliv, dan Muthia mereka ikut bergabung.
Ternyata tinggal Thariq yg belum ada. Thariq baru turun dari tangga sambil berkata, "Tunggu aku.."
Ucapan Thariq sukses membuat yg lain tertawa.
"Olik duduk dimana ini ya," Sementara hanya tersisa satu sofa yg khusus dua orang, yang sebelahnya diduduki Muthia.
"Situ aja Lik." Usul Jidah.
Thariq akhirnya duduk disebelah Muthia yg membuat seluruh saudaranya meledeknya. Abi juga ikut meledeknya guys!
"Duduk disitu cocok Lik, bulan depan kalian nikah kan ya, Abi restuin kok,"
"Wah siap-siap dapet cucu dari Olik nih." Sambung Umi.
"Apa sih Umi." Ucap Thariq agak salting.
Sedangkan saudaranya hanya menyorakinya sambil meledeknya.
"Kalo Aih sama Yn mau nikah bulan depan Abi restuin gak Bi?" Pertanyaan Saaih sukses membuat seisi ruang keluarga diam membisu.
Kira-kira apa ya guys jawaban Abi??? Lanjut di part 14~
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Hai!
Jangan pelit-pelit ngasih bintang. Okeh?👌😂
Boleh juga kritik dan sarannya di kolom komentar :v
Thank you.
YOU ARE READING
Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]
Teen FictionSebuah rencana yang dibuat oleh Saaih untuk Sasquad. Yang akhirnya membuat Saaih terpincut dengan salah satu Sasquad(your name). Namun ada saja penghalang dari hubungan dan kedekatan mereka, apakah itu? Just for fun~ *Up sesuka hati.
![Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]](https://img.wattpad.com/cover/168054233-64-k693993.jpg)