Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔

xii. New little member

Kehadiran anggota baru di rumah lumayan banyak bawa perubahan. Dan jadi orang tua baru ternyata semenantang itu guisss.

Khususnya buat si Ayah.

Udah hari ke tujuh nih baby di rumah, usianya sembilan hari sekarang. Jungkook masih belajar buat sekedar cara gendong si baby yang benar.

Padahal ya Eunha juga sama statusnya; orang tua baru. Tapi karena sudah kodratnya wanita menjadi seorang Ibu mungkin ya, jadi Eunha udah lihai aja gendong si baby dan urus ini itunya.

“Na?!”

Jungkook panggil Eunha sedikit naikin volume suara, posisi dia lagi duduk santai di balkon apartemen, dengan baby didalam gendongan lengan kekarnya.

Ini posisi udah enak bener tadi, nikmatin suasana sore gitu. Anginnya adem buat Jungkook, tapi gak buat si baby karena dipakein pakaian tebal.

Sebelum akhirnya hidung mancung ayah nyium bau-bauan aneh yang gak menyenangkan.

“Bro, lu poop, ya?”

Mata bulat jernih si baby mengerjap tatap Jungkook dari bawah, Jungkook merunduk soalnya.

“Baunya gak enak, man.”

Gak perlu dijabarin apa gender si baby, udah ketebak sendiri dari cara ayah panggil dia.

Mamanya kegirangan banget pas tau, kan emang yang dipengenin.

Sedangkan Jungkook, auto ngerasa was-was karena posisi satu-satunya yang terganteng di rumah bakal terancam.

Gak deng, canda.

Derap langkah Eunha kedenger mendekat, Jungkook lirik sekilas ke belakang. Eunha ikat rambut ke atas sambil jalan menghampiri.

“Kenapa?”

“Anakmu, buang emas nih kayaknya.” Langsung dijawab cepat sama Jungkook.

“Coba cium,”

“Apanya?”

“Pantatnya lah,”

“Anjir, Na. Gak dicium juga ini udah semerbak banget.”

Reflek Eunha pukul bahu Jungkook sambil ketawa, beda sama Jungkook yang mukanya dari tadi mode serius. Eunha merunduk untuk ambil baby dari gendongan Jungkook, hati-hati.

Jungkooknya sih yang terlalu hati-hati, serasa lagi pindahin botol kaca yang rawan pecah. Sampai Eunha geregetan sendiri.

“Hmm.. Kalo semerbak berarti harum dong,” Eunha ciumin perut anaknya lalu beralih ke pipi.

“Harum kepalamu,”

“Oke, baby cebok dulu ya sama Mama. Atau mau sama Ayah?”

Eunha nada menggoda ngomongnya, lirik iseng ke arah Jungkook yang masih duduk di kursi.

“Alah, gak mau. Sama kamu aja,”

“Sama anak sendiri lho, masih bayi ini,”

“Iya gak mau, gak bisa,”

“Jadi, gak mau apa gak bisa?”

“Dua-duanya,”

“Liat. Ayahmu payah tuh, cebokin aja gak bisa. Sana kata-katain.”

Jungkook berdiri, liat si baby yang masih betah diam di gendongan Eunha.

“Sebelum ngata-ngatain, sini Ayah ajarin dulu kata-kata umpatannya.”

Orang tua goblog :)

••

Jeon Joon-guk.

Nama sederhana yang dikasih Jungkook buat baby, jiplak namanya banget, 'kan? Awalnya Eunha protes karena namanya terlalu mirip sama Jungkook.

Si ayah langsung jawab, 'ya biarin aja kenapa sih. Dia duplikat aku ini, gedenya ntar ganteng kayak aku nih'.

Kalo difikir lagi, itu jadinya cute malah. Eunha serasa punya dua Jungkook dalam hidup, cuma si ayah suka manggil baby pakai sebutan ‘Joon’ kalo nggak ya baby. And, it's not too bad.

"Udah tidur?"

"Hm,"

"Ya udah kamu tidur gih, istirahat." Suruh Jungkook dari meja kerjanya yang ada di dalam kamar.

"Kamu juga,"

"Iya nanti, lima menit lagi paling. Tanggung, Na."

"Iya udah."

Eunha beranjak dari ranjangnya buat taro Joon ke dalam box bayi yang gak jauh dari tempat tidur mereka.

Setelah itu dia rebahin badan ke kasur, lepas penat karena seharian jagain Joon.

Sementara Jungkook, dia lepas kaca mata bacanya setelah beberapa menit kelarin kerjaan, lalu ditaro di atas meja. Matiin laptop, dan melangkah buat nyusul Eunha istirahat.

Tapi baru aja dia dudukin diri diatas kasur, suara Joon terdengar. Suara yang siap ancang-ancang buat nangis.

"Biar aku aja," Jungkook tahan Eunha yang siap bangkit.

Jungkook mendekat ke arah box bayi dan langsung angkat Joon perlahan dari sana.

"Hello, little me. Sama Ayah dulu ya."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
lagi kena wb
jangan ditungguin updetan gue dibuku manapun

ya,
ini pendek
karena cuma imagine sekilas
sekedar perkenalan si baby?

oke
gt aja
dah.

much laff ♡