Yaelah.

9.7K 1.3K 147
                                    













Jim.



Hari ini jalan sma vanilla •


Bagus lah,

Maju ga? •

Majuuu


















"Vanilla es krim."

Eunha menoleh ke samping, tatap uluran tangan Jungkook dengan satu es krim cone vanilla. Senyum tipis sekilas lalu menerima.

"Dari mana tau?"

Jungkook beralih duduk disampingnya, "Dari aroma kamu. Selalu vanilla," jawaban lugas.

"Iya, aku suka. Kamu?"

"Suka, kok. Kamu vanilla soalnya."


Eunha beralih tatap Jungkook reflek, anehㅡtapi suka. Usia 21 tahun sudah cukup mengerti maksud dari omongan seorang cowok yang seperti itu. Ngalus.

Dan padahal dia adalah tipikal cewek yang gak terlalu banyak kasih senyuman ke orang yang baru dikenal. Tapi saat bareng Jungkook, beda lagi.

Jungkook memang orang yang baru dikenal, kan?



"Aku mau tanya sesuatu,"

"Apa?"

"Kamu ada cowok?"

Eunha berhenti dari aktifitasnya memakan es krim. Pertanyaan aneh dari cowok aneh, dia lihat wajah Jungkook yang pasang ekspresi sedikit gelisah? Eunha tahan tawa, sumpah.

Jungkook mengerutkan dahi, untuk sepersekian detik pertanyaannya belum dapat jawaban, "Kok diem?" Gak sabar.

"Aneh kamu. Aku gak mungkin ajak jalan kalo ada cowok." Terkekeh geli akhirnya.


Shiet. Lega, man.

Jungkook buang nafas perlahan, lalu ketawa canggung bodoh. Garuk tengkuk sendiri yang gak gatal, dan senyum gak jelas. Kentara sekali salting.


"Kamu sendiri?"

"Cewek? On the way,"

"Heh?"

"Sekarang sih belum ada. Nanti mau diadain,"

"Oh."

Oh doang, cuk.



Menikmati angin sore hari di taman kota, pilihan klasik memang. Tapi jangan salahin Jungkook, dia memang gak pandai buat pilih tempat untuk; ehm kencan.

Jalan sama cewek yang disuka bisa dibilang kencan gak sih?


Bodo amat apa itu namanya.

Toh, jalan sama calon pacar sendiri.


Bahas kata kencan. Sedikit flashback dulu. Jungkook ganteng, auto banyak yang suka. Pernah beberapa kali pacaran tapi percaya atau enggak doi jarang pergi kencan. Alasannya; males.

Makanya sekarang jadi bingung sendiri pilih tempat untuk jalan berdua sama gebetan selain taman, cafe, dan bioskop. Hadu payah.



"Udah mau gelap juga, gimana kalo sekarang jalan cari makan malam?"

"Boleh,"

"Mau makan dimana?"

Jangan jawab dimana aja.

"Dimana aja sih,"

"O-oh. Iya udah deh nanti cari tempat sambil jalan."
















••

"Lain kali aku bawa exel deh,"

"Siapa?"

"Mobilku. Kasian juga dianggurin terus,"

Eunha ketawa kecil, "Kirain siapa." Katanya sambil mengeratkan jaket Jungkook yang dia pakai.

"Biar gak kehujanan kaya gini."


Iya, bro. Hujan. Baru setengah perjalanan dan hujan turun, gak terlalu lebat. Masih bisa dibilang gerimis tapi sedikit deras; yang kalo dipaksain jalan tanpa payung bakal kuyup dalam waktu sepuluh menit.


Yaelah. Kencan gagal sat.


Neduh didepan mini market dulu. Jadi keinget pertemuan kedua dichapter kedua buku ini.
Tapi sekarang rasanya sudah beda, bukan orang asing lagi.

Dan dengan gentlenya Jungkook kasihin jaket hitamnya ke Eunha untuk dipakai supaya hangat. Menyisakan kemeja putih tipis yang dia kenakan. Untung gak ditolak ya, Jek.





"Biasanya kalo hujan kaya gini awet,"

"Iya juga sih,"

"Kalo mau hujan-hujanan sebentar lagi aja mending ke aprtemenku dulu deh, biar bisa duduk,"

Mata bulat Eunha beralih tatap Jungkook sedikit mendongak, "Apartemenmu? Deket dari sini?"

"Yup. Kebetulan banget, sekitar tiga menit naik motor kecepatan 60km/jam."

Eunha reflek terkekeh dengerin jawaban Jungkook, "Deket berarti."

"Mau?"


Sedikit menimbang tawaran Jungkook sebelum akhirnya bilang, "Iya udah deh, lama-lama gak kuat sama anginnya."

Jungkook senyum sumringah lalu mengangguk menanggapi ucapan Eunha.














••

"Makan dulu, Jungkook."

"Iya nanti abis sebatang."


Posisi udah didalem apartemen Jungkook. Tempatnya sangat luas untuk ukuran tempat tinggal seorang diri. Terdiri dari beberapa petak, dan mereka lagi diruang tengah; makan makanan delivery. Terpaksa.

Hujannya awet.



Dan sedari tadi Eunha ngerasa awkward sendiri. Berduaan didalam apartemen sama seorang cowok, hal yang sangat baru buat Eunha.



"Mungkin kamu selalu gitu, ya. Makanya maag,"

"Selalu apa?"

"Spelein waktu makan,"




Jungkook terdiam seketika. Mata tatap Eunha yang lagi duduk diatas karpet dan sibuk sama makanannya. Beneran sibuk atau mungkin cuman pura-pura sibuk untuk mengalihkan pandangan.

Karena sumpah mati Jungkook juga canggung banget sama keadaan sekarang.

Sulut sebatang rokok cuman untuk mengalihkan rasa kikuk yang sangat sialan karena berduaan sama cewek didalem apartemen. Eunha cewek pertama yang masuk kesana setelah mamanya.




"Perhatian sekali,"

Dan detik berikutnya death glare dari Eunha sanggup bikin Jungkook telan saliva berdehem sekali, "Oke, ini aku matiin." Jungkook tunjukin batang rokoknya lalu dimatikan ke dalam asbak.

Lalu tangannya beralih mencoba sentuh makanan didepannya,

"Eunha,"

"Ya?"

"Mau gak jadi pacar?"


























Ucapan dalam hati Jungkook.


















••

Golblogl.

Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang