Cuma kamu

9.3K 1K 159
                                    















"Telat dua puluh menit, bunny." Eunha samperin Jungkook yang berdiri dekat pintu gerbang.

"Tsk. Jangan panggil bunny, kamu tu yang kelinci." Jungkook protes.

"Kamu kelinci,"

"Kamu lebih cocok."

"Enggak, kamu yang paling pas dipanggil bunny. Uri bunny~" ucapnya sumringah, kedua tangan cubit pipi Jungkook gemas.

"Aduhㅡjangan cubit."

Eunha ketawa kan, lucu liat ekspresi Jungkook. Dia suka kalo udah godain cowoknya sampai kesel begitu.

Jungkooknya cuma meringis sedikit karena cubitan Eunha, kalo masalah cubit dan pukul, Eunha udah senpai kayaknya.

Detik berikutnya mereka masuk mobil. Jungkook buka satu kancing atas kemejanya terlebih dahulu, lalu mulai menjalankan mesin mobilnya.

Eunha melirik sekilas, kemudian menoleh sepenuhnya. Baru sadar sesuatu.

"Tumben formal banget, habis ngapain?"

Eunha menelisik penampilan Jungkook malem ini, gak seperti biasanya sih. Dia udah hafal juga kan outfit keseharian Jungkook, cowoknya ini lebih suka pakai kemeja polos atau kaus lalu dibalut jaket, jeans dan converse, suka puma juga, dan kadang pakai timberland.

Itu untuk kesehariannya, dan kali ini Eunha lihat sedikit beda.

Pertanyaan ceweknya tadi simple, bahkan terlampau sangat biasa. Tapi tetep bikin Jungkook bingung ngejawabnya.

"Habis makan malam sama Ayah dan teman koleganya, terus langsung kesini gak sempat ganti. Hemat waktu."

Oh-nya Eunha jadi tanggapan, "Ayahmu disini sejak kapan?"

"Baru dateng jam enam sore tadi," fokusnya masih dengan kemudi.

"Kenalin boleh lah,"

"Ya nanti dikenalin, kalo orang tuaku punya banyak waktu luang."

"O-kay," Eunha mengangguk sekali, mengerti dengan posisi orang tua Jungkook yang super sibuk. Apa lagi Ayahnya.

Terlebih lagi mereka udah pisah jadi sulit untuk punya waktu bersama.

Dalam hati Jungkook dia lagi mumet mah, ya kali baru habis dikenalin sama anak kolega Ayahnya terus setelah itu dia kenalin Eunha sebagai pacarnya ke Kyuhyun. Gak tepat, bro.

Jungkook gak berniat untuk bilang ke Eunha sekarang, dia butuh diskusi sama Mama Minah dulu. Dan lagi Jungkook juga belum tentu dijodohin kan, orang cuma disuruh berteman aja dulu.

Dulu.
Gak tau kalo besok sore.

Jungkook buang nafas kasar, mencoba mensugesti dirinya untuk tetap berfikiran positif. Kata Mama, Ayah gak sekolot itu, kan? Siapa tau ini strategi bisnis dia.


"Kemana nih?" Pertanyaan Jungkook, memecah keheningan.

Eunha putar bola mata malas, sedikit tiup poninya ke atas. "Kebiasaan. Cari referensi dulu makanya kalo ngajak keluar, udah ijin sama mama juga aku."

"Ya aku mana tau mau kemana,"

"Kamu lho yang ngajak keluar,"

"Kamu ada tempat mau didatengin gak?"

"Malem-malem begini mau kemana memang?"

Greget banget anying, kebiasan mereka berdua kalo mau jalan debat dulu tujuannya mau kemana. Gak berfaedah sama sekali sat, yang nulis kemos kan jadinya.

Vanilla ㅡ jjk x jeh ✔Where stories live. Discover now