"Untung saja kalian cepat mebawanya ke rumah sakit jika tidak....  mungkin saja nyawa bayinya tidak tertolong."

"Apa,  putriku baik-baik saja?"

"Nde, tapi dia harus dirawat terlebih dulu untuk memulihkan keadaannya dan keadaan bayinya."

"Gomawo... gomawo..."

"Ahjumma..  aku akan mengurus administrasi seohyun sebentar dan menjaganya, kau bisa pulang terlebih dulu untuk mengambil beberapa keperluan seohyun." ucap yoona saat dokter itu sudah pergi.

"Baik, Tuan."

----- - - -

"Apa yang kalu lakukan pada seohyun?" tanya krystal pada baekhyun lewat telefon.

"Aku menguncinya dikamar mandi dan menaikkan suhu udara dikamar mandi."

"Kau tau oppa? seohyun sekarang ada dirumah sakit dan yoona sedang menyusulnya kesana!! aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang..  dia mati atau selamat."

"Siapa yang menemukannya? bagaimana bisa? rumah itu kutinggalkan dalam keadaan kosong dan hanya ada Seohyun didalam rumah itu."

sepertinya yoona menyuruh Han ahjumma untuk pulang dan memeriksa keadaan seohyun."

"Aku berharap bayinya tidak selamat dan dengan mudah juga aku mengusir wanita itu." sambung KRystal.

----- - - - -
-yoona POV-

Aku masuk perlahan keruangan rawat seohyun. Sepi senyap keadaan ruangan ini sekarang. Hanya terdengar dentingan jam dinding.

Aku menatap lekat wanita yang sekarang terbaring lemah tak sadarkan diri. Tidak ada tawa gembira darinya yang dulu sering kutemui.

Tatapanku beralih keperut seohyun yang sudah membuncit dan disaat itu lah aku merasa menjadi pria brengsek yang sangat lemah. Tidak bisa melindungi seohyun dan anakku sendiri. Aku yang tidak bisa adil pada seohyun dan anakku yang masih didalam kandungannya. Aku yang hanya bisa tunduk  Eomma , membuatku harus menelantarkan keselamatan seohyun dan anakku.

"Oppa..." gumam Seohyun pelan dengan mata yang masih terpejam dan kening yang mengerut.

"Nde hyunie-ah..  aku disini.." aku mendekatkan diriku pada brancard dan menekan sebuah tombol untuk memanggil dokter.

Dia meberusaha memuka matanya namun terlihat sangat berat. Aku mengelus rambutnya yang sedikit kering.

"Permisi Tuan, biar aku memeriksanya." ucap dokter pria yang baru saja masuk bersama seorang berawat. Aku hanya bisa memperhatikan mereka yang sedang menangani seohyun.

"Tuan,  apa Seohyun sudah sadar?" tanya Han ahjumma yang tiba-tiba muncul disampingku.

"Ya, dia memanggilku tadi."

"Anda bisa pulang, tuan.  Aku akan menjaganya."

"Aku akan berpamitan dulu dengannya."

"Nyonya..  anak anda sudah sadarkan diri namun perlu istirahat lebih banyak..  aku baru saja menyuntikkan vitamin di infusnya. Jika infusnya sudah habis tolong panggil suster untuk menggantinya dengan yang baru. Saya permisi dulu." ucap dokter itu kemudian pergi meninggalkan ruangan bersama perawat yang masuk dengannya tadi.

Aku kembali mendekati seohyun. Tidak ada kerutan lagi dikeningnya dan sepertinya dia sudah tertidur lagi. "hyunie-ah..  aku pulang dulu, ada Han ahjumma disini yang menemanimu.. aku akan menjengukmu lagi nanti." ucapku sambil mengelus rambutnya.

"Ahjumma aku pulang dulu, kabari aku terus tentang keadaan Seohyun."

----------zzz
-Author POV-
- 5 hari kemudian-

seohyun asyik memakan bubur kacang kedelai yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Dia juga ikut bernyanyi saat melihat acara tv yang menampilkan boyband seventeen yang tampan-tampan.

'Clek'

seohyun mengalihkan pandangannya pada pintu dan menemukan Han ahjumma yang masuk keruangan sambil mebawa sekeranjang buah pir. 

"Aku pikir yoona oppa." ucap seohyun sedikit sedih dinada suaranya.

"Tuan yoona mampir kesini dan memberikan ini untuk mu nona."

"Jinjja? Tapi kenapa Kyuhyun oppa tidak mampir kekamar dan menemuiku?"

"Tadi dia bersama Nyonya irene."

'Huft' seohyun membuang nafasnya kasar.

"Waeyo?" tanya Han ahjumma yang melihat ekspresi putus asa diwajah seohyun.

"Anni.."

"Besok kau akan pulang nona dan tuan yoona yang akan menjemputmu besok pagi."

"Jinjja? ahjumma tidak bercanda kan?" seohyun kembali senang mendengar kabar bahwa dia besok akan pulang dan lebih sedang lagi bahwa dia akan bertemu suami yang sangat ia rindukan.

"Nde, tuan yoona yang bilang sendiri padaku tadi. Kau senang nona?"

"Tentu saja aku sangat senang..  aku akan bertemu Yoona oppa.. aku sangat merindukannya. Ahjumma apa yoona oppa juga merindukanku?"

"Tuan pasti sangat merindukanmu, rumah mungkin sangat sepi tidak ada dirimu, dan mungkin saja tuan sangat merindukan masakan mu,  nona."

seohyun tersenyum tipis sambil mengingat wajah yoona.



ga tega banget sama seo disini 😭

3 istri satu suamiWhere stories live. Discover now