Chapter 34 : Pertarungan

1.5K 178 29
                                    

*Deg-deg

*Deg-deg

*Deg-deg

Jantungku tidak berdetak dengan normal hari ini. Sebenarnya aku gugup untuk menampilkan sihir sihir ku didepan orang ramai seperti ini.

Semua podium penuh dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan, sang raja sendirilah yang mengamati pertandingan hari ini.

Dilain sisi aku sedang menunggu diruang tunggu. Duduk dengan tangan gemetar.

"Tuan anda disana?" Tiba tiba suara Irish memecahkan kegugupan ku dalam heningnya ruang itu.

"Ya, aku disini."

"Tuan, bisakah anda hanya mengeluarkan satu elemen sihir saja untuk hari ini? Terlepas dari sihir non Element Low Gravity."

"Aku harus mengetahui tujuan mengapa kau menyarankan hal itu Irish."

"Sederhana tuan, selepas ini Tuan Arlerish akan didaftarkan dalam akademi Orladios bukan? Akankah hal yang sederhana terjadi bila masyarakat tau anda bisa mengendalikan segala jenis sihir? Saya yakin anda pun menolak hal itu."

"Kau benar Irish, baiklah aku hanya akan menggunakan Elemen Api saja."

"Dimengerti tuan."

Ternyata sihir telepati seperti ini sangat berguna. Dan, sepertinya aku mendapatkan sebuah ide licik.

Pintu itu berdenyit pelat, seorang kesatria datang menjemput ku. Aku berjalan dibelakangnya yang memberi petunjuk arah ke arena pertarungan.

Lorong ini gelap, hanya cahaya dari arena itu yang menyilaukan. Dan akhirnya aku melihat arena pertarungan itu.

 Dan akhirnya aku melihat arena pertarungan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata arena itu sangat besar. Benar benar ramai hingga podium penonton disana penuh.

Aku melihat yang mulia raja berdiri dan seakan sedang berpidato. Jauh di ujung arena yang berlawanan, aku melihat Culistik dengan pancaran mana gelapnya. Aku tidak menyukai dia sama sekali.

Medan pertempuran sudah diberi Barrier penghalang dari Kelima Kesatria Kerajaan. Penghalang yang cukup kuat untuk menahan dari serangan iblis kecil.

Sayangnya disini hanya lawanku saja yang berupa iblis kecil. Sedangkan aku? Barrier ini tampak rapuh kau tau. Sepertinya aku harus berusaha mati Matian mengendalikan apiku nanti.

"Baiklah tanpa basa basi lagi! Pertarungan perebutan gelar Kandidat Kesatria Kerajaan Terkuat DiMulai!!"

"Hooooooooo!!!" Jawab Para penonton.

Dia langsung mengambil kuda kuda untuk menyerang. Sedangkan aku masih berdiri dan berpikir dia ini petarung jarak dekat atau jauh?

"Aku bisa menangani keduanya, jadi ayo majulah!" Ucapku tiba tiba. Pasti dia terkejut.

Re : Life Be A Genius MageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang