Chapter 16 : Pergi (?)

2.2K 251 23
                                    

Aku sepertinya terlalu lama didalam tempat penempaan rahasia. Aku melihat secara detil setiap pembuatan dari topeng dan cincin yang dibuatnya untukku. Paman Sograf membuatnya secara langsung dengan kedua tangannya.

Kami berdua berada di dalam ruangan penempaan pribadi paman Sograf. Ruangan ini terletak di belakang rak buku didalam ruang kerja miliknya. Jelas sekali disini sangat berbeda dengan dapur yang lainnya. Disini banyak alat yang lebih  canggih dari pada di dapur penempaan umum.

Tak selang berapa lama topeng dan cincin milikku telah jadi seutuhnya. Topengku berwarna emas, memiliki dua tanduk namun tidak besar. Ditengahnya terdapat batu biru yang agak besar. Sedangkan cincinku memiliki batu biru yang berbentuk persegi ditengahnya.

 Sedangkan cincinku memiliki batu biru yang berbentuk persegi ditengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Pakailah dan rasakan perbedaannya. Mereka berdua memiliki perbedaan fungsi." Jelas paman itu sambil mengelap semua keringat di tubuhnya. Aku tau betul menempa seperti ini memerlukan tenaga yang besar, tidak heran meskipun tubuhnya pendek tapi otot kekarnya mendominasi tubuhnya tersebut.

Tanpa pikir panjang aku memakai cincin yang di buat oleh paman Sograf. Aku. Merasa sensasi yang berbeda, aku merasa aku lebih lemah dari sebelumnya. Tapi mungkin hal ini hanya perasaanku saja.

" Apa kau merasa lebih lemah?" Pertanyaan telak langsung menuju kearah diriku. Paman Sograf sepertinya tau apa yang kurasakan.

" Iya, seperti ada yang beda terhadap diriku." Jawabku sambil melihat lihat tubuhku.

" Apa kau bisa menggunakan sihir [ Eyes Glazed ] ?"

" Tidak." Jawabku cepat. Namun aku sepertinya menemukan sebuah ide cemerlang. " Bisa kau nonaktifkan sihir tersebut lalu mengaktifkannya lagi?" Ucapku tidak sabar.

" Tentu saja."Paman Sograf dengan segera menonaktifkan sihir miliknya.

[ Eyes Glazed : off ]

Tak selang beberapa waktu, kini Paman Sograf membaca sebuah mantra dengan suara yang normal. Bahkan saat seperti ini suaranya sungguh lucu.

Jiwa kebenaran,
Mata keadilan,
Tuntun aku dalam
Keselamatan!

[ Eyes Glazed ]

Seketika ada lingkaran sihir kecil berada di mata milik Paman Sograf. Aku membaca setiap partikel dari sihir tersebut tanpa melewatkan setitik pun.

[ Eyes Glazed : Unlock ]

Yups, benar saja. Aku telah menerima sihir ini. Aku hanya menutup mata dan mengucapkan sihir didalam hatiku. Aku hanya tidak ingin Paman Sograf mengetahui tentang kejeniusan dan bakat milikku.

Setelah sihir diaktifkan aku membuka mata milikku. Terlihat mana jiwa Paman Sograf berterbangan seperti arwah, namun warnanya bening agak keputihan.

Aku mencoba perlahan melihat mana jiwa milikku, dan warna sama seperti Paman Sograf. Aku terkejut didalam hati namun tidak kutunjukkan pada Paman Sograf.

Re : Life Be A Genius MageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang