Chapter 9 : Duel

2.5K 272 11
                                    

Ruangan itu tiba tiba saya senyap. Semua pandangan mengarah kepada kami. Seketika semua Menunduk dan memberi salam kepada kami.

Tak lama kemudian ruangan yang amat besar itu kembali berisik dengan berbagai suara. Lebih tepatnya suara bisikan yang tidak mengenakkan tertangkap di telingaku. Jangan heran karena aku sudah mengaktifkan sihir kepekaan panca indera ku sedari awal.

Aku tau apa yang mereka pikirkan. Aku hanyalah orang asing disini, tapi bukankah mereka harus menerima keputusan ayahku?

" Apakah dia orangnya?" Tiba tiba suara yang tidak kukenal tertangkap di telingaku. Seorang lelaki tidak kukenal berdiri disamping paman Siegfried. Dia bukanlah seorang prajurit biasa karena zirah dan perlengkapan senjatanya tampak bagus dan keren.

" Iya." Jawab paman Siegfried kepadanya. Aku mengeluarkan ekspresi penuh tanda tanya kepada mereka berdua.
" Perkenalkan dia ini kakakku, Diego. Dia adalah jendral besar pasukan kerajaan Velliura."

Jendral? Salah satu jabatan penting dalam Medan perang. Jika dia jendral, maka kekuatannya lebih hebat dari Paman Siegfried! Sepertinya sekarang aku ingin melawannya...

" Senang bertemu denganmu.." jawabku sambil tersenyum ramah kepada paman Diego.

" Ayo bertarung!" Tiba tiba saja dia mencabut pedang dari sarungnya dan mengacungkannya kepadaku. Dia mendatangi berduel sekarang...

Baru saja aku ingin berjalan, Varlerish sudah berlari kedepanku menghadang. Dia menunjukkan ekspresi yang melarang namun masih saja sangat imut.

" Meskipun kau adalah jendral di kerajaan ini, tapi dia adalah keluarga Oz'ord sekarang! Setidaknya hormati dia sebagai kakakku!" Aku tersenyum melihat Varlerish mencoba membelaku. Rasanya aku ingin memeluknya lalu menggendongnya...

" Maafkan saya putri, tapi Seorang yang tidak memiliki status yang jelas, tidak pantas menjadi keluarga bangsawan!" Jawab paman Diego sambil menunduk menandakan permintaan maaf.

" Kak, seharusnya kau tidak berkata seperti itu." Paman Siegfried mencoba menengahi keadaan disana. Kini aku tau, Diego dan Siegfried adalah saudara kandung. Jendral dan wakil jendral bersaudara. Dapat ku ayangkan saat di Medan perang bagaimana kerja sama tim yang baik dari mereka.

" Tenang tenang, jika seseorang menantangku, dengan senang hati ku layani. Jangan malu saat kalah dengan bocah berumur enam belas tahun, paman!" Tantangku sambil mengeluarkan senyuman sinis dan tatapan tajam.

Varlerish yang melihat ekspresi wajahku langsung mundur tiga langkah kesamping memberiku jalan. Aku tau dia syok karena ini adalah kali pertama baginya melihat ekspresi ku yang sangat mengerikan.

Aku berjalan ke sudut kanan ruangan dan mengambil dua bilah pedang kembar. Kali ini akan kugunakan tehnik beladiri pedang kembar yang ku latih bersama pada Orc. Lebih tepatnya Orc jadi samsak buatku.

Setelah itu aku berjalan ketengah ruangan dan berdiri tepat sejajar dengan Paman Diego. Seluruh prajurit telah membuat sebuah lingkaran yang amat besar dan sepertinya tidak sabar melihat kekalahan ku.

Aku mengambil kuda kuda dan posisi tangan dengan siap menerima ataupun menyerang.

" Pedang kembar? Sudah lama aku tidak melihat prajurit menggunakan pedang kembar! Menarik...."

" Ini juga pertama kalinya bagiku melihat seseorang yang menempel kan beberapa batu sihir di tameng miliknya.." Sindirku saat melihat tamengnya memiliki lima batu sihir.

Author POV

Batu sihir adalah item yang cukup langkah di dunia ini. Batu sihir berfungsi meningkatkan sihir elemen yang digunakan. Namun, beberapa batu sihir digunakan untuk penguat saja.

Re : Life Be A Genius MageTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon