"Pacar Aku"

34 4 0
                                    

Raka menenggak air putih di botol nya berulang kali, sejak kejadian kemarin pengawasan nya pada Moudy akan semakin ketat, ia ingat bagaimana tatapan Andre pada Moudy, seperti ada sesuatu yang cowok itu rencanakan, pasti nya hal itu bukan lah hal yang bagus.

Raka bergegas berdiri dari duduk nya, Izal memandang nya heran, "Udah mau ada guru, lu mau kemana?"

Diantara mereka bertiga, memang hanya Izal lah yang otak nya rada-rada lempeng dan kalem.

Raka mendengus, "Gak kenal aturan gue."

Langkah Raka berderap meninggalkan kelas XI IPA 1, menuju kelas X IPA 2, disusul Dony dan Izal dibelakang nya,

"Kalau mau bolos bilang-bilang kek," Dony misuh-misuh.

"Gue mau ngapelin ayang beb. " saut Raka cuek.

Tangan Izal mengeplak kepala Raka cukup keras, " Geblek, ini hari Jum'at pagi, baru juga kita insaf ikut pengajian. "

Mata Raka mendelik garang, " Ya terus kenapa? "

Sampai di depan kelas Moudy, kepala Raka melongok melihat Pak Sarmidi sedang mengajar pelajaran Kimia, untuk perlu diketahui Pak Sarmidi itu adalah guru killer sepanjang masa, lirikan matanya yang setajam elang, serta suara nya yang dalam mampu membuat kelas menjadi sunyi senyap.

Tapi tentu saja, hal itu tidak berlaku jika ada Raka.

"Good Morning Ayah Sarmidi. " kekeh nya sambil memasuki kelas, menarik tangan Pak Sarmidi, dan mencium nya seakan bapaknya sendiri.

Pak Sarmidi melotot memandangi Raka cs yang bergantian sungkem di depan nya.

" Mau ngapain kalian di sini?!"

"Mau ngapelin anak nya Pak. " ceplos Raka santai.

" Nanti sebelum jam sepuluh malam udah saya balikin ke rumah dengan selamat kok. "

Anak-anak yang mendengar ucapan Raka bersorai-sorai seru. Moudy menutup wajah nya dengan buku Kimia, menulikan telinga dari suara bising anak satu kelas yang sejak tadi menyebut namanya.

" Raka keluar kamu dari kelas saya sebelum saya hukum kamu di lapangan!!!"

"Hadeuh dasar te'ka, " Izal menyeret tangan Raka keluar dari kelas X IPA 2, untuk hari jum'at suci ini ia tidak ingin mencari masalah, mau toubat dulu sehari.

" Pak, calon mantu nya balik dulu ya, " Dony berseru heboh sambil menarik satu tangan Raka.

Raka mendelik pada Dony, tapi kemudian sikap nya kembali heboh.

" Mouuuuu pacar aku, jangan nakal ya sayang. "

" Nanti Papa segera kembali. "

Moudy semakin menenggelamkan kepala nya pada kolong meja, wajahnya sudah jadi semerah tomat, ia malu bukan main.

Raka kampretttt!!!

***

" Mouuuuuuuuuuuuu... "

Ah teriakan itu, hanya satu orang yang memanggil nya dengan sebutan itu di sekolah ini. Moudy yang tadinya ingin keluar dari dalam perpus mengundurkan kembali langkah nya, matanya menyipit mencari di sudut penjuru sosok bada Raka yang terus saja mengganggu nya.

"Oke Aman. " tak ada Raka dimanapun, setidaknya ia tidak melihat nya,  mungkin suara Raka tadi hanya imajinasi nya yang akut.

Moudy berjalan terburu-buru menuju kelas nya, sampai belokan dari arah perpus ke kelas nya, satu tangan seseorang menarik kerah belakang seragam sekolah Moudy,

"Heh anak sapi, mau kemana lu." Mata tajam Raka memandang Moudy lekat.

"Aishh, lepasin gue! Kenapa sih lu tuh selalu ada dimana-mana dan kapan aja! "

Raka terkekeh, " Loh bagus dong, itu kan tugas baik dari seorang pacar. "

Mata Moudy mengerjap, ia rada limbung mendengar omongan Raka, yeahhh seandainya pacar nya itu bukan orang begal mengerikan yang selalu mengancam orang seperti Raka, ia akan menerima itu semua dengan senang hati.

" Tapi lu tuh ngengangguin, bukan justru ngebantuin gue. "

Raka mengambil setengah dari tumpukan buku paket di dalam pelukan tangan Moudy. Moudy memang ke perpus dengan tujuan untuk mengambil buku paket Bahasa Indonesia untuk anak-anak kelas X IPA 2, karena ketua kelas gak masuk sekolah, alhasil ia lah yang kebagian jatah untuk mengambil buku itu.

Mata Moudy membelak,  "Eh lu mau bawa bukunya kemana?!"

"Katanya minta dibantuin. " sentak Raka sebal.

" Gue gak ngomong begitu. "

" Tadi lu ngomong begitu. "

Oh tidak, Moudy bisa mendapat masalah jika Raka ikut dirinya ke kelas, sudah cukup kejadian tadi pagi membuat ia malu.

" Eh,  eh,  eh, biar gue aja yang bawa bukunya, lu mau bikin gue malu lagi kayak tadi pagi!" sentak Moudy, ia benar-benar kesal dengan orang yang ada di hadapan nya ini.

Langkah Raka berhenti, mata nya memelototi Moudy. Kemudian ia memanggil anak kelas X yang kebetulan lewat di dekat nya.

"Heh lo! "

" I-iya kak. "

" Bawain ini buku ke kelas X IPA 2, jangan sampe enggak, ngerti! "

Anak kelas sepuluh tadi langsung mengibrit setelah mendengar omongan Raka beserta buku-buku yang sudah Raka sodorkan padanya, membuat mulut Moudy menganga karena nya.

Pelet apa yang si Raka pakai sampe semua orang nurut sama dia?!

" Sekarang giliran lu, tadi lu bilang apa? Gue malu-maluin, sebagai hukuman karena udah jelekin gue, minggu besok lu ikut gue pergi. "

" Apa?"

" Pergi ke mana woy. " Teriak Moudy melihat Raka yang berlalu begitu saja, sama sekali tidak menggubris omongan nya.

Aishh, nyebelin banget sih tuh orang.

***





Yeyeyey 😂

RaMo Where stories live. Discover now