Raka Berbeda

25 4 1
                                    

"Mau makan apa?" tanya Raka,

"Mau Cireng. "

Raka mengelus kepala Moudy lembut, " Tunggu di sini ya, biar gue yang beliin, pedes atau ga? "

Moudy tersenyum lebar," Pedes, "

Disebelah nya Nara berdeham singkat," Berasa gue ngontrak. "

Moudy terkekeh," Minta dimanja Izal sana. "

" Izal nya ga masuk, sakit. " Nara memanyunkan bibir nya, kemudian melahap chitatos dengan garang.

Suasana kantin saat ini penuh sesak, saat jam istirahat kantin memang menjadi tempat pertama yang di tuju semua murid.

Suasana hati Moudy pun sedang bagus saat ini, apalagi karna hubungan nya dengan Raka yang semakin membaik.

Raka muncul di depan nya, sudah dengan Cireng di tangan nya, di samping nya ada Doni yang sejak tadi mengintili cowok itu.

"Gue beli macem macem rasa nya, ada rasa ayam, keju, abon, daging sapi,"

Moudy membelakan matanya, kemudian Raka kembali bersuara, "Ga tau mana yang pedes, katanya sih yang ini."

Raka menyuapin Moudy sepotong Cireng rasa ayam.

"Enak? "

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


"Enak? "

Moudy mengangguk antusias, mulut nya sibuk menguyah.

" He-um enuaakk, " ucap nya tidak jelas sambil mengunyah.

Raka mengelus kepala Moudy lembut," Makan yang banyak ya biar cepet berisi. "

Blushing. Pipi Moudy bertemu merah. Raka benar-benar membuat nya tak bisa berhenti tersenyum kali ini, Raka benar-benar berbeda dari Raka dingin yang kemarin, dan Moudy bahagia, Moudy suka perubahan itu.

Di sudut kantin yang tidak begitu di perhatikan, ada dua orang cowok yang sedang sibuk berbicara serius, mata nya tak lepas dari memandang perlakuan Moudy dan Raka.

"Lo liat kan cowok sama cewek di ujung sana. " cowok yang memakai seragam pelita itu menggedikan bahunya ke arah pandangan Moudy dan Raka.

Cowok berhoodie di depan nya mengangguk kaku.

" Jadi sekarang lo tau kan, apa yang bakalan lo lakuin?" tanya cowok yang memakai seragam Sma pelita itu.

Cowok berhoodie itu mengangguk, "Beres."

***

Jam pulang sekolah sudah berdering. Moudy bergegas merapikan peralatan sekolah nya, memasukan nya ke dalam tas, karena sejak tadi Raka sudah menunggu nya di depan kelas, bahkan sebelum guru pengajar di kelas nya keluar dari kelas Moudy..

Cowok itu benar - benar membuat Moudy harus berdecak berkali-kali.

"Nara gue duluan ya. "

Nara tersenyum jail," Yooo hati-hati ya. "

Moudy tersenyum di samping Raka," Hai, "

" Hai juga. Yuk. "

Tangan Raka menggambil tas yang ada di punggung Moudy dan membawa nya. Semua itu tak luput dari perhatian semua anak sma Pelita yang masih berada di koridor, mereka sampai terkesima melihat nya.

" Itu Raka? Itu beneran Raka, "

" Eh gila, kok bisa sih Raka semanis itu. "

" Anjirrr couple goals banget ga sih. "

Moudy pun di buat heran dengan perilaku Raka yang manis, baru kali ini seharian penuh ia bisa trus tersenyum tanpa memikirkan apapun, dan itu semua karena cowo di samping nya, Raka Dirgantara.

Saat sampai di parkiran, Moudy menarik-narik ujung kemeja Raka yang tidak di masukan ke dalam celana abu-abu nya, tampak berantakan, tapi cool.

"Ka, lapar. "

Raka terkekeh," Ke warteg Bi iyem dulu mau? "

" Hayoo. " Moudy mengangguk antusias.

Moudy suka makan, apapun itu bisa ia makan, walaupun hanya makanan warteg seperti saat ini, tapi makanan warteg bi Iyem tidak kalah dengan makanan restoran.

Di warteg itu tidak hanya ada dirinya dan Raka, ada juga anak geng Pelita yang lain nya, karena memang ini basecamp anak Pelita.

Bo iyem, tersenyum saat melihat Moudy menghabiskan makanya nya, "Mau nambah ga neng?"

"Ga usah bi, Moudy kenyang. " Moudy nyengir lebar.

Raka izin keluar untuk membeli rokok di warung sebelah, saat sampai Moudy tidak melihat rokok itu di bibir Raka.

" Rokok nya mana? "

Tangan Raka menepuk-nepukan saku kantong celana nya," Di sini. "

" Ga langsung lo isep? "

Raka menggeleng," Ga, nanti aja, kan ada lo. "

" Kenapa?"

"Lo suka perokok? " tanya Raka, wajah nya tampak serius.

Moudy menggeleng polos," Engga. "

"Gue ga akan pernah ngerokok di depan lo, karena gue tau lo ga suka. Kalau perlu gue bakal belajar buat ga ngerokok lagi."

"Gue akan berusaha untuk ga ngelakuin hal yang bisa bikin lo ga nyaman Dy, walau pun gue ga bisa janji, tapi gue akan berusaha. "

Moudy tersenyum manis mendengar nya.

" Udah kan makan nya. Mau langsung pulang sekarang?"

Moudy mengangguk tanpa melepas senyum di bibir nya.

Setelah Raka membayar dengan uang pas 20 ribu, Raka langsung mengajak Moudy pulang.

Raka mengambil kan helm, kemudian memakaikan nya pada kepala Moudy. Mata bulat Moudy menatap lekat iris mata Raka.

"Kenapa hmm? "

Moudy menggeleng," Lo beda, tapi gue suka. "

" Gue bakal selalu gini buat lo. "

Moudy mengulurkan jari kelingking nya," Janji? "

Raka terkekeh, namun tetap mengulurkan kelingking nya," Janji. "

Di atas motor Moudy mengerutkan kening nya saat motor Raka tak kunjung jalan.

" Raka kenapa? "

" Kunci nya mana? " Moudy melonggo mendengar pertanyaan Raka.

" Gue ga tau, lo ga ngasih kunci nya ke gue. "

Raka menggeleng kan kepala nya,," Bukan itu. "

" Tapi ini," kemudian tangan Raka menarik kedua tangan Moudy untuk melingkari pinggang nya.

Pipi Moudy memanas, ia menyembunyikan wajah nya di pundak Raka, bersandar dengan nyaman di sana.

Ah hari ini ia bahagia.

****

Hai hai hai hai guysss...
Gimana weekend kalian hari ini? Menyenangkan? I hope.

Baper ga sama sikap Raka kali ini?
😘

Jangan lupa di vote and comment ya,

RaMo Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora