Tapi setelah itu ia malah menertawakan dirinya sendiri. baru kali ini Ada wanita yang berani menamparnya dan berteriak di depann wajahnya. Ternyata irene mempunyai keberanian tersimpan selama ini.

........

Yoona membuka pintu kamarnya ia sudah berpakaian setelan jas rapi bewarna hitam
siap sudah bekerja.

Yoona melirik jam di pergelangan tangan kiriny sudah pukul 8 pagi. Semalaman rasanya ia menunggu pagi lama sekali tapi tiba tiba ia bangun kesiangan.

Yoona memegang pipinya bekas ditampar irene. Ia jadi ingat lagi kejadian semalam irene benar benar luar di dugaanya. Untungnya tidak sampai memar.

Yoona mengedarkan pandanganya ke penjuru rumahnya. Irene tidak rerlihat dimana-mana bahkan di dapur tempat favorit wanita itu juga tidak ada. apa dia masih tidur.

Yoona baru akan mengecek ke taman belskang rumah tiba tiba irene muncul dari blakang, melihat yoona yang berdiri di ruang tengah irene langsung berjalan menghampiri yoona dengan muka panik.

"apa yang sedang kau......"

Yoona seperti biasa berbicara dengan irene secara yg terdengar kasar dan keras. Tapi irene buru buru menutup mulut yoona dengan telapak tanganya sampai irene harus berjijinjit.

"ssst....... Marahnya nanti saja. Di belakang ada orang tuamu" bisik irene.

Yoona langsung melepas tangan irene yang menutup mulutnya, dengan melotot tak percaya.

"apa kau bilang? kau bercanda kan?"

"kau kira aku bisa bercanda denganmu? cepat temui mereka aku ingin membuatkan
minum dulu".

Baru yoona akan masuk ke dalam lagi tapi yoong appa lebih cepat melihat dan memanggil putra tunggalnya itu.

"yoong kemarilah."

Sial! umpat yoona dalam hati. kenapa pagi pagi sekali orang tuanya sudah bertamu ke rumahnya dan tanpa kabar pula. Selalu seperti ini datang dan sesuka mereka.

Dengan langkah malas yoona menghampiri orang tuanya dan ikut duduk di gazebo.

"kau sudah mau berangkat kerja?"tanya yuri appa.

"terlihatnya seperti apa?" jawab yoona ketus kenapa ayahnya suka sekali basa basi.

"tidak masalah datang telat. Aku juga yakin di kantor tidak banyak kerjaan." ucap sang ayah tepat sekali.

Kadang memang yoong ke kantor hanya untuk mencari cari kerjaan dan menyibukan dirinya Sendiri. Seolah semua pekerjaan adalah deadline. Yang sangat membuat karyawan pusing.

"kenapa pagi pagi sekali kalian kesini? ada apa? " tidak menanggapi ucapan ayahnya malah langsung mengajukan pertanyaan yang tidak sopan ke orang tuanya.

irene datang bergabung dengan mereka sambil membawa nampan berisi teko teh gingseng hangat, empat cangkir kramik dan toast selai kacang.

"Eomma appa silakan di minum dan dimakan."

yoona memandangi irene yang dapat tersenyum cerah dihadapan kedua orangtuanya. Apakah wanita ini lupa kejadian semalam?

"Terimakasih sayang." puji ibu jessica sambil membelai lembut irene.Membuat yoona mendesis kesal.

"Bagaimana malam pertama kalian?" tanya ayah yoona dengan tatapan menggoda.

Baik yoona maupun irene hanya terdiam. Malam pertama apanya? Tidur saja tidak seranjang jadi bagaimana mereka harus menceritakannya?.

Tak ada jawaban, kedua orang tua yoona malah makin penasaran. "Ouh ayyolah pasti enakkan hahaha.. Sebentar lagi kami akan diberikan Cucu haha, bytheway Kalian tidak mau bulan madu kesuatu tempat? Nanti appa akan meminta tiket gratis pada kolega appa."

3 istri satu suamiWhere stories live. Discover now