He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]

Part 9

"Jadi ada yang ingin kau jelaskan Ten?" Doyoung kembali menginterogasi.

"Aku dijodohkan dengan si brengsek Seo itu." Ujar Ten yang sukses membuat sahabatnya melotot.

"ASTAGA!" Teriak mereka serempak kecuali Ten dan Haechan yang menatap ketiga sahabatnya malas.

"Punya dosa apa kau dimasa lalu sampai harus dijodohkan dengannya?!" Tanya Jungwoo heboh.

"Diam kau!" Ten melempar ponsel miliknya kearah Jungwoo tetapi dengan sigap di tangkap olehnya.

"Kenapa bisa orang tuamu begitu kuno sampai harus menjodohkan kalian." Taeyong berucap sambil tertawa.

"Janji sialan semasa sekolah mereka dulu." Jawaban Ten sontak membuat para sahabatnya tertawa begitu keras.

"Kau terlihat biasa saja Haechan-ah." Jungwoo menatap heran Haechan yang terlihat biasa saja.

"Aku sudah diberi tahu oleh Mark semalam sepulang menemani Taeyong Hyung dari rumah sakit." Jawabnya santai tanpa menyadari Taeyong yang sudah melotot dibuatnya.

"Sudah apa kalian dari rumah sakit?" Tanya Doyoung bingung.

"OMO!" Haechan menutup mulutnya dengan kaget.

"Kemarin malam Johnny juga terburu-buru kerumah sakit memangnya ada apa?" Tanya Ten.

"Ekhm kemarin malam memangnya sedang apa kau dengan Johnny?" Goda Taeyong dan sukses membuat Ten habis digoda oleh sahabatnya.

Taeyong bersyukur otaknya cepat bekerja.

....

Sepulang sekolah Taeyong langsung ke rumah sakit di temani Chanyeol yang sangat terpaksa harus menjemput adiknya. Jika tidak bisa mati ia ditangan ayahnya nanti.

Tapi saat dilorong menuju ruang rawat Jaehyun ia bertemu dengan Johnny dan Ten yang entah sedang apa.

"Taeyong-ah!" Seru Ten berjalan kearahnya diikuti oleh Johnny.

"Ten!" Sapa Taeyong tersenyum.

"Kenapa kau ada disini apa kau sakit?" Tanya Ten khawatir.

Taeyong menggeleng. "Bukan aku yang sakit."

"Lalu siapa yang sakit?"

"Ah ini Chanyeol hyung yang sakit iyakan hyung?" Taeyong mengedipkan sebelah matanya pada Chanyeol.

"Mwo?" Chanyeol yang tidak mengerti kode dari Taeyong hanya menatap adiknya bingung.

Heol dirinya sehat jasmani!

Taeyong yang tidak mendapat jawaban apapun dari kakaknya langsung mencubit pinggang Chanyeol hingga membuatnya mengaduh kesakitan.

"Akh sakit Lee." Chanyeol meringis kesakitan.

Sungguh cubitan Taeyong sangat sangat menyakitkan.

"Sepertinya Chanyeol hyung sangat kesakitan." Ujar Ten yang melihat Chanyeol.

"Perasaan kau baik-baik saja semalam." Ujar Johnny heran.

"Lalu kau sedang apa disini bersama—" Taeyong menunjuk Johhny yang berada di samping Ten.

"Bibiku sedang di rawat dan juga sahabat si keparat ini katanya sedang di rawat karena di keroyok, pantas saja sih mereka memang berandal." Jelas Ten.

Taeyong hanya meringis mendengar ucapan Ten. Hey yang sedang dibicarakan olehnya adalah kekasih Taeyong!

"Jaga bicaramu sialan." Desis Johhny kesal.

"Cepat aku tidak punya banyak waktu, Chan Hyung aku duluan." Johnny berucap seperti itu seraya berjalan kearah ruang rawat Jaehyun.

"Cih seenaknya saja." Gerutu Ten.

"Ah kalau begitu aku duluan Tae dan hyung kuharap kau segera sembuh bye." Ten segera menyusul Johnny yang sudah masuk ke ruang rawat Jaehyun.

"Hyung kita kesini nanti malam saja." Taeyong berbalik kearah berlawanan dengan ruang rawat Jaehyun.

"Kenapa kau berbohong pada sahabatmu?" Tanya Chanyeol.

Taeyong menghentikan langkahnya tanpa ada niatan berbalik.

"Apa hubungan kalian salah sampai kau menyembunyikannya dari semua orang termasuk sahabatmu sendiri?" Tanya Chanyeol lagi.

"Kau tidak mengerti hyung." Jawab Taeyong.

"Apa yang tidak aku mengerti? Aku sangat mengenalmu." Chanyeol menghampiri adiknya. "Apa yang kau takutkan? Lihat Haechan dan Ten pun berani mengekpos hubungan mereka."

"Aku tidak tahu." Ujar Taeyong menunduk.

"Jangan egois pikirkan perasaan Jaehyun, mungkin sekarang dia tidak menuntut apapun darimu tapi entah untuk kedepannya dia bisa saja lelah jika harus terus seperti ini." Chanyeol mengusak surai pink milik adiknya.

TBC

PANJANG YA? PANJANG?
Jae tuh ngetik gakerasa udah 900 lebih dan karena males ngedit lagi jadi udah aja ya

Mobil yang dipake Chanyeol McLaren 720s Spider