Thirty Nine

527 66 46
                                    

Happy reading, terima kasih sudah sabar dan setia menunggu aku yang lelet update ini ╥_╥


-oOo-


Berkali-kali pipi Eunji ditepuk ringan setelah tubuhnya dibawa agak menyingkir dari pintu masuk-takut menghalangi pengunjung lain. Beberapa menit kemudian gadis itu terbangun, matanya terasa berkunang-kunang dengan pening menghinggapi.

Mendadak sekali Eunji tiba-tiba menangis histeris. Membuat Hayoung, Sehun, dan petugas rumah sakit terkejut. Mengira terjadi sesuatu padanya.

Hayoung menggoncang bahu Eunji, mencoba menyadarkan. "Jung Eunji, kau kenapa? Kenapa menangis? Kita ke sini untuk melihat keadaan Chanyeol, kau ingat?"

"Kenapa? Kita bahkan belum masuk ke dalam." Sehun ikut menimpali, memegang kepala Eunji, khawatir melihat tingkah tiba-tiba gadis itu.

"Chanye.. Chanyeol.. sudah mati."

Sehun, dan Hayoung mengerutkan kening. Lantas melirik pada seorang petugas rumah sakit yang juga berjongkok bersama mereka.

Diberi tatapan seperti itu petugas hanya mengedipkan mata bingung, "tadi memang ada pasien gawat darurat yang dinyatakan meninggal-"

Belum menyelesaikan kalimatnya, Eunji lebih dulu memotong dengan raungan makin histeris. Menggeleng sembari menjambak-jambak rambut.

"Hei hei tenang, okay," ujar Sehun, menahan pergelangan tangan Eunji.

"Tapi nama pasien yang meninggal barusan bukan Chanyeol seperti yang nona sebutkan. Pasien itu bernama Park Jinjoo."

"Hah?" Eunji membeo, menghentikan pergerakan tangannya. Menatap intens petugas rumah sakit.

"Tapi... Tadi ibu-ibu di sana-kalau begitu di mana suamiku berada sekarang?"

"Siapa nama lengkap suami anda, nona?"

"Park Chanyeol," Hayoung menyela seraya membantu Eunji yang masih sempoyongan untuk berdiri.

Sehun menghembuskan nafas, memang kaum wanita seringkali sawan pada hal-hal yang belum pasti. Contohnya Eunji ini. Pakai pingsan segala pula, sukses mengakibatkan Sehun maupun Hayoung nyaris terkena serangan jantung kedua kalinya.

Cukup kabar buruk dari Chanyeol, jangan ditambah-tambah lagi.

Petugas mengangguk, "mari ikuti saya." titahnya mengayunkan tangan.

Eunji menyeka air matanya, bersyukur teramat sangat bahwa Chanyeol tidak meninggal selayaknya yang ia kira. Bisa dipastikan Eunji tidak akan hidup dengan tenang bila hal itu benar-benar terjadi.

***

Chorong dan Suho masih dengan posisi yang sama, wajah mereka tenggelam di lekukan lengan yang menyatu.

Sementara Seulgi sibuk mondar-mandir sambil menggigiti kuku jari.

Sampai suara langkah kaki bersahutan dari arah lorong merampas atensi ketiga orang itu.

Tidak hanya Chorong ataupun Suho yang terbelalak, Seulgi juga melakukan hal yang sama. Tidak terpikirkan bahwa Eunji akan datang ke rumah sakit. Bukankah ia dan Chanyeol sedang bertengkar hebat?

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang