Two

2.9K 299 26
                                    

Kring..kring..

Seorang gadis meraba-raba meja kecil disamping kasurnya, mematikan alarm yang membangunkannya dari tidur nyenyaknya.

Dengan mata setengah tertutup ia melirik jam weker dan dengan tergesa-gesa menyampirkan selimut tebal yang dipakainya.

"Ibu!! Aku terlambat lagi." Setelah berteriak histeris, Eunji segera masuk ke kamar mandi dengan sedikit membanting pintunya.

~~~

Jung Eunji memang sudah terbiasa terlambat ke sekolah. Tapi hari ini adalah hari terburuk sepanjang sejarah Eunji telat sekolah karena hari ini bertepatan dengan hari "kedatangan kepala sekolah" dan itu artinya sekolah akan mengadakan upacara, dan artinya lagi Eunji tidak akan bisa masuk sampai upacara bendera selesai.

Dan benar saja pintu gerbang telah tertutup rapat. Disaat seperti ini Eunji hanya punya dua opsi pilihan. Pertama mengemis pada security sekolah dan yang kedua menunggu hingga lumutan. Tapi sepertinya opsi pertama tidak akan bisa berfungsi hari ini karena security sekolah tidak berada di posnya melainkan ikut upacara bersama murid lainnya.

Dengan langkah lemas Eunji menjongkokan dirinya didepan gerbang sekolah.

"Ah! Kenapa harus telat juga dihari seperti ini sih?" Gerutu Eunji.

Chanyeol POV

Aku melihatnya sedang berjongkok di depan gerbang sekolah. Jangan tanya kenapa aku bisa melihatnya, Jelas karna aku juga terlambat ke sekolah. Tapi terlambatku di tipe yang keren karna aku terlambat bukan karna tidak disiplin melainkan karna unsur kesengajaan.

Aku putuskan mendekat kearahnya dan berjongkok disampingnya. Dia tidak bergerak sama sekali, sepertinya ia tidak sadar akan kehadiranku.

"Ehem.." aku berdehem keras dan sukses membuatnya menengok kearahku.

"Yaak..kau lagi?" Ucapnya dengan segera berdiri.

Aku hanya tersenyum melihatnya yang memasang wajah sebal.

"Kau benar-benar mengikutiku ya? Jangan menyangkal!" Kini kulihat Eunji memasang wajah garang dengan menunjuk-nujukku dengan jarinya.

Dengan senyum lebarku kupegang telunjuknya dan kuarahkan ke bagian dadaku.
Dan aku benar-benar tidak bisa melupakan ekspresi terkejutnya saat aku melakukan itu.

"Ish.. apa-apaan sih kau? Jijik tau." Ucap gadis itu dengan menarik telunjuknya.

"Apa? Kenapa melihatku begitu?" Kini Eunji berteriak padaku saat aku hanya menatapnya dengan tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Aku senang membuatnya marah karna ia akan memasang ekspresi imutnya itu.

Kulihat ia yang berjalan sedikit menjauhiku, dengan jahilnya aku mengikutinya.

"Hey, kau disana saja. Jangan mengikutiku!"

"Inikan kakiku. Terserah padaku." Itu kata-kata pertama yang kuucapkan padanya semenjak kami bertemu.

"Aku tahu itu kakimu, tapi aku tidak suka kakimu berdekatan dengan kakiku!" Aku hanya tertawa mendengar ucapannya. Dia benar-benar tipeku.

"Kenapa tertawa? Tidak ada yang lucu." Ucapnya lagi. Kini kulihat wajah Eunji memerah karena marah. Ingin rasanya aku menciumnya.

"Memangnya kenapa kalau aku tertawa? Ini kan mulutku bukan mulutmu." Pancingku. Dan benar saja gadis itu kini memandangku dengan kilatan emosi dimatanya.
Err menggemaskan.

"Aku tahu itu mulutmu bodoh!"

"Jadi kau tidak berhak mengaturku." Ucapku lagi. Eunji baru ingin mengeluarkan kata-katanya tapi aku mendahuluinya.

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang